Tuesday, 26 January 2016

SILATURAHMI DAN BINLUH RUTIN, CEGAH RADIKALISME

Binluh cegah radikalisme
PEMALANG – (Media Rakyat). Kehendak dari sekelompok orang yang menginginkan terjadinya perubahan drastis dibidang sosial politik, dengan menghalalkan segala cara, dari pemaksaan kehendak sampai pada tindakan kekerasan, merupakan salah satu ciri dari para teroris kelompok manapun dalam menanamkan pahamnya kepada masyarakat.
Hal ini tidak berbeda jauh dengan paham radikal ISIS, yang akhir-akhir ini sedang hangat dipublikasikan oleh berbagai media cetak dan elektronik, lokal maupun nasional.
Berlindung dibalik iklim demokrasi di Indonesia, dan berkedok kebebasan berkumpul untuk mengeluarkan pendapat serta memanfaatkan kelemahan dari UU RI Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, sehingga para pelaku teror masih bebas bergerak dan banyak kesempatan menyusupkan pahamnya untuk memperluas jaringanya di Indonesia.
Guna mempersempit ruang gerak berkembanganya paham radikalisme, perlu dilakukan berbagai langkah antisipasi, diantaranya Jum’at (22/1) Polsek Moga menggandeng Ulama dan Tokoh masyarakat, melakukan kegiatan silaturahmi dan Binluh kepada warga masyarakat Desa Banyumudal.
Forum silaturahmi, pembinaan dan penyuluhan diikuti oleh seluruh Perangkat desa Banyumudal, para ketua RT, Ketua RW, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh adat desa, anggota Babinkamtibmas dan Babinsa se – Kecamatan Moga + 80 orang.
Kapolsek Moga AKP AMIN MEZI. S, SH mewakili Kapolres  dalam Binluhnya mengatakan "bahwa Polri sebagai ujung tombak pemberantasan tindak pidana terorisme, tidak akan pernah berhasil melaksanakan tugas dan fungsinya  dengan baik, tanpa adanya dukungan dan peran aktif dari warga masyarakat. Dukungan dan peran aktif dari warga masyarakat tersebut dapat berbentuk, antara lain, Mengaktifkan kembali kegiatan Siskamling, para Ketua RT dan RW selalu mendata rumah-rumah kos/rumah yang dikontrakan serta mendata warga baru/pendatang baik yang kos maupun kontrak rumah, warga diminta jeli mengamati setiap perkembangan yang terjadi dilingkungan tempat tinggalnya dan segera menginformasikan kepada Ketua RT, RW, Perangkat Desa dan Babinkamtibmas  bila di lingkunganya terjadi penyusupan paham radikal / ISIS dan pelaku teror, sehingga dengan cepat dapat diambil tindakan antisipasi, dan hal terpenting/paling mendasar yaitu setiap warga wajib membentengi diri dengan Pancasila dan ajaran Agama yang kuat, tidak mudah terhasut dan tergiur dengan paham baru yang bertentangan dengan norma hukum maupun Agama, serta agar selalu jadikan pendapat dan tindakan dari para Ulama, pemuka Agama dan tokoh adat sebagai panutan dan suri tauladan." tegas Kapolsek
Dan yang tidak kalah mujarap adalah tindakan silaturahmi, pembinaan dan penyuluhan secara rutin dan terus menerus dari para aparat kepada warganya, sehingga bisa diketahui perkembangan apa yang terjadi di masyarakat dan dengan cepat pula dapat dilakukan langkah antisipasinya. (Heri/MR/99)

MARINES CYCLING COMMUNITY KAMPANYE BIKE TO WORK

Dispen Kormar (Jakarta) Sejumlah daerah di Indonesia dan dunia sudah masuk ke masa transisi menuju era new normal, atau disebut juga denga...

Popular posts