Wednesday, 10 October 2018

GREENHOUSE BERTUJUAN UNTUK MENJADI GREENEST COWORKING SPACE DI ASIA TENGGARA


Greenhuse Event.jpeg
Jakarta, 9 Oktober 2018 – Greenhouse, penyedia ruang kerja bersama yang percaya pada konektivitas dan kelestarian lingkungan, telah menanam 1.000 pohon di Indonesia sebagai bagian dari inisiatif CSR (Corporate Social Responsibility) sejak dibukanya pada Februari 2018. Selain menanam pohon, Greenhouse juga menerapkan sistem operasional ruang kerja dengan konsep konektivitas dan kelestarian lingkungan melalui desain ruang kerja, metode daur ulang, pantry sehat, dan mendukung kampanye dari organisasi - organisasi lingkungan.

Indonesia masih tertinggal cukup jauh dengan negara-negara maju seperti di Eropa dan Amerika dalam hal pengembangan teknologi dan implementasi solusi lingkungan berkelanjutan. Hutan Indonesia adalah hutan tropis alami terbesar kedua. Namun menurut Greenpeace, lebih dari 74 juta hektar hutan hujan Indonesia telah ditebang, dibakar, atau didegradasi dalam setengah abad terakhir. Indonesia juga mengalami masalah dengan limbah karena kurangnya teknologi pengelolaan limbah yang tepat, alhasil, lebih dari 3,2 juta ton limbah yang dihasilkan setiap tahun dan sekitar 5.000 ton sampah dibuang setiap hari ke TPA Bantar Gebang di Jakarta, sebagaimana tercantum dalam The Asean Post.

“Menciptakan keseimbangan dan lingkungan yang berkelanjutan adalah sesuatu yang sangat kami perhatikan dan kami pegang teguh dalam DNA kami menjalankan bisnis. Berdasarkan pengalaman kami, perusahaan di pasar atau negara yang bertumbuh cepat lebih memfokuskan diri pada pertumbuhan dan kurang pada aspek kelestarian lingkungan. Kesadaran ini menciptakan fondasi Greenhouse yang dimanifestasikan dalam ruang kerja dan aktivitas yang kami jalankan saat ini,” kata Adam Haluska, Greenhouse Head of Marketing.

Beberapa contoh operasional Greenhouse yang menerapkan sistem lingkungan berkelanjutan diimplementasikan melalui desain, metode daur ulang, pantry sehat, inisiatif penanaman pepohonan dan memberikan ruang acara gratis untuk organisasi lingkungan.

Greenhouse mendesain ruang kerja mereka dengan memaksimalkan cahaya alami sebanyak mungkin untuk menghemat energi. “Di 'hutan beton' seperti Jakarta, di mana hal-hal bergerak cepat dan ada banyak gangguan, kami mendesain Greenhouse menjadi tempat yang ramah lingkungan dan tempat di mana pekerja dapat tetap fokus, namun, tetap merasa terhubung dengan satu sama lain. Untuk itu kami membangun semua ruang kerja pribadi yang ada di Greenhouse dengan dinding dan pintu kaca, untuk memastikan orang-orang dapat saling melihat dan membangun koneksi dengan cara yang lebih alami,” kata Clarissa Budiono, arsitek di balik Greenhouse dan Co-founder A01.

Selain desain hemat energi, Greenhouse juga bekerja sama dengan Waste4Change untuk mendaur ulang limbah. Greenhouse juga tidak memperbolehkan adanya penggunaan kantong plastik. Ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah sampah berakhir di  insinerator atau masuk ke laut.

Greenhouse juga berkolaborasi dengan OneTreePlanted.org untuk inisiatif penanaman satu pohon per anggota Greenhouse setiap bulan. Sampai saat ini, Greenhouse telah menanam 1.000 pohon dengan harapan untuk melawan deforestasi di Indonesia. “Pohon-pohon ini ditanam di seluruh Indonesia dan di Kalimantan, khususnya Borneo. Kami telah menanam lebih dari 1.000 pohon yang merupakan spesies asli Indonesia seperti Mentawa, Papung, Ubar, Halaban, Nyatoh, Jinjit, Betapai, dan Sundi tergantung pada waktu tahun tersebut. Kami tidak berhenti di situ saja, kami juga memastikan bahwa kami mendorong dan mendukung gaya hidup sehat di seluruh ruang kerja kami. Inisiatif ini dilakukan melalui memiliki pantry sehat dan vegetarian yang kami miliki. Semua produknya bersumber dari pemasok lokal. Greenhouse mendukung perusahaan lokal dengan menyediakan rak di mana mereka dapat mempromosikan dan menjual produk mereka. Secara keseluruhan, kami selalu memastikan bahwa setiap tindakan yang kami lakukan selaras dengan tujuan kami untuk menjadi ruang kerja paling ramah lingkungan di Asia Tenggara,” jelas Viktor Kyosev, Head of Greenhouse Indonesia.

Mendukung Organisasi yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan atau sosial adalah sesuatu yang Greenhouse lakukan dengan serius. Menyediakan tempat acara gratis bagi organisasi ini untuk mengadakan kegiatan mereka adalah bagian dari tujuan Greenhouse untuk memperluas pesan keberlanjutan lingkungan. Salah satu acara terakhir yang diadakan Greenhouse bersama dengan Kedutaan Besar Denmark dalam membuat Danish Climate Fair and Exhibition selama Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa. Acara ini diadakan untuk mendukung implementasi solusi yang lebih berkelanjutan dan hijau di Indonesia, khususnya pengelolaan hutan berkelanjutan, energi terbarukan dan pemanfaatan limbah yang optimal. Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Rasmus Abildgaard Kristensen membuka acara dan diikuti oleh pidato dari Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guérend, dan Duta Besar untuk Utusan Khusus Perubahan Iklim, Rachmat Witoelar.

Drew Calin, CEO Greenhouse mengatakan, “Ini merupakan hal-hal yang telah kami terapkan dalam beberapa bulan pertama beroperasi dan seiring waktu kami berencana untuk menerapkan lebih banyak kegiatan serupa seperti mengimplementasikan bahan - bahan daur ulang yang diproduksi di Indonesia sebagai interior ruang kerja kami. Kami juga berencana untuk memulai dan membangun tim untuk program yang disebut 'Greenhouse 10x10x10' yang berdiri untuk 10.000 penanaman pohon, pemasangan 10.000 sumur air dan memberikan beasiswa sekolah kepada 10.000 anak pada tahun 2019. ”

Drew Calin juga menambahkan, bahwa “Greenhouse selalu mencari organisasi yang bersemangat untuk berkolaborasi bersama, mengambil tindakan, atau menyampaikan berita di luar sana untuk membuat dampak sosial dan lingkungan yang positif, serta membuat perbedaan nyata di dunia.” (TIM/MR/99).

LEPAS SAMBUT DANDIM 0712 TEGAL

TEGAL - (Media Rakyat). Ada yang istimewa dalam acara lepas sambut Komandan Kodim 0712/Tegal dari Letkol Kav. Kristiyanto, S.Sos kepada Letkol Inf Richard Arnold Yeheskel yang diadakan di Makodim 0712/Tegal, Selasa (9/10). Selain acara diisi dengan pemberian penghargaan terhadap putra-putri prajurit berprestasi, acara juga banyak dihadiri dari kalangan tokoh ulama seperti KH Ahmad sosok ulama berpengaruh dari pondok pesantren Giren, Habib Thohir pengasuh pondok pesantren ......., Habib Ali Zaenal Abidin, Pengelola perjalanan Haji dan Umroh yang cukup populer, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Tegal H. Nadhirin Maskha serta sederet tokoh masyarakat lainnya seperti dari kalangan LSM dan Ormas.
Dua kepala daerah Kota dan Kabupaten Tegal juga hadir dan memberikan sambutan dengan penuh kekeluargaan seperti Bupati Tegal Umi Azizah dan Walikota Tegal HM. Drs. Nursholeh, MPd. Keduanya hadir beserta beberapa jajarannya. Tak urung hadir pula calon Walikota Tegal terpilih dalam pilkada 2018 H. Dedy Yon Supriyanto.
Kehadiran para tokoh masyarakat memenuhi undangan acara lepas sambut itu tak dapat dipungkiri merepresentasikan kedekatan kepemimpinan Komandan Kodim 0712/Tegal Letkol Kav Kristiyanto, S.Sos didalam mengembangkan tugas pokok TNI membangun sinergitas dengan semua kalangan. Bahkan sosok Dandim satu ini sering lebih mendekat pada para ulama yang disebutkannya sebagai panutan bagi dirinya.
“ Selama 28 bulan saya menjabat komandan kodim 0712 Tegal, kami banyak menjalin komunikasi dengan para tokoh ulama, para kyai, habaib dan tokoh masyarakat lain sebagai bentuk sinerjitas untuk terciptakannya kondusifitas daerah,” Ujar Letkol Kav Kristiyanto, S.Sos dalam sambutannya. Menurutnya, selama kepemimpinannya, Kodim 0712 sering mengadakan acara keagamaan seperti sholawatan. Baginya, hal-hal positif yang dapat diambil dari peran para ulama tentunya dalam menjaga kondusifitas daerah. Intinya ada kemauan untuk menjalin komunikasi dengan komandan kodim.
Selanjutnya Dandim 0712/Tegal Letkol Kav Kristiyanto, S.Sos berpesan kepada penggantinya untuk tetap menjaga kondusifitas yang sudah tercipta dan komunikasi dengan forkompinda serta masyarakat bahkan bila perlu bisa lebih ditingkatkan. Dipenghujung sambutan, Dandim juga tak luput menyampaikan permohonan maaf selama dalam bertugas serta berpamitan.
“ Selama menjabat saya bersyukur bahkan kemarin agenda Pilkada serentak dapat berjalan kondusif. Hal itu tidak lepas peran serta dari Masyarakat dan alim ulama. Kordinasi antara forkompinda Kota maupun Kabupaten Tegal berjalan sangat baik. Terima kasih semua dan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," Pungkas Letkol Kav Kristiyanto, S.Sos yang selanjutnya akan bertugas di Kodam IV Diponegoro.
Sementara bagi Komandan Kodim penggantinya, Letkol Inf.Richard Arnold Yeheskel Sangari siap mengemban dan melanjutkan tradisi yang sudah dibangun secara baik itu. Bagi mantan Dansat Intel Kopassus ini selain melanjutkan, dirinya akan berusaha untuk lebih meningkatkan sinergitas dengan semua komponen masyarakat.
" Yang paling utama ialah meningkatkan sinergitas antara Kodim dengan jajaran Forkopimda, baik Kabupaten maupun Kota Tegal," Ujar Lelaki pemilik marga Sangari dari Manado itu kepada awak media usai acara lepas sambut. ( DARYANI / MR / 99 )

MARINES CYCLING COMMUNITY KAMPANYE BIKE TO WORK

Dispen Kormar (Jakarta) Sejumlah daerah di Indonesia dan dunia sudah masuk ke masa transisi menuju era new normal, atau disebut juga denga...

Popular posts