Jakarta, 9 Oktober 2018 – Greenhouse, penyedia ruang kerja bersama yang
percaya pada konektivitas dan kelestarian lingkungan, telah menanam 1.000 pohon
di Indonesia sebagai bagian dari inisiatif CSR (Corporate Social
Responsibility) sejak dibukanya pada Februari 2018. Selain menanam pohon, Greenhouse
juga menerapkan sistem operasional ruang kerja dengan konsep konektivitas dan
kelestarian lingkungan melalui desain ruang kerja, metode daur ulang, pantry
sehat, dan mendukung kampanye dari organisasi - organisasi lingkungan.
Indonesia masih tertinggal cukup jauh dengan
negara-negara maju seperti di Eropa dan Amerika dalam hal pengembangan
teknologi dan implementasi solusi lingkungan berkelanjutan. Hutan Indonesia
adalah hutan tropis alami terbesar kedua. Namun menurut Greenpeace, lebih
dari 74 juta hektar hutan hujan Indonesia telah ditebang, dibakar, atau
didegradasi dalam setengah abad terakhir. Indonesia juga mengalami masalah
dengan limbah karena kurangnya teknologi pengelolaan limbah yang tepat,
alhasil, lebih dari 3,2 juta ton limbah yang dihasilkan setiap tahun dan
sekitar 5.000 ton sampah dibuang setiap hari ke TPA Bantar Gebang di Jakarta,
sebagaimana tercantum dalam The
Asean Post.
“Menciptakan keseimbangan dan lingkungan yang
berkelanjutan adalah sesuatu yang sangat kami perhatikan dan kami pegang teguh
dalam DNA kami menjalankan bisnis. Berdasarkan pengalaman kami, perusahaan di
pasar atau negara yang bertumbuh cepat lebih memfokuskan diri pada pertumbuhan
dan kurang pada aspek kelestarian lingkungan. Kesadaran ini menciptakan fondasi
Greenhouse yang dimanifestasikan dalam ruang kerja dan aktivitas yang kami
jalankan saat ini,” kata Adam Haluska, Greenhouse Head of Marketing.
Beberapa contoh operasional Greenhouse yang
menerapkan sistem lingkungan berkelanjutan diimplementasikan melalui desain,
metode daur ulang, pantry sehat, inisiatif penanaman pepohonan dan memberikan
ruang acara gratis untuk organisasi lingkungan.
Greenhouse mendesain ruang kerja mereka
dengan memaksimalkan cahaya alami sebanyak mungkin untuk menghemat energi. “Di
'hutan beton' seperti Jakarta, di mana hal-hal bergerak cepat dan ada banyak
gangguan, kami mendesain Greenhouse menjadi tempat yang ramah lingkungan dan
tempat di mana pekerja dapat tetap fokus, namun, tetap merasa terhubung dengan
satu sama lain. Untuk itu kami membangun semua ruang kerja pribadi yang ada di
Greenhouse dengan dinding dan pintu kaca, untuk memastikan orang-orang dapat
saling melihat dan membangun koneksi dengan cara yang lebih alami,” kata
Clarissa Budiono, arsitek di balik Greenhouse dan Co-founder A01.
Selain desain hemat energi, Greenhouse juga
bekerja sama dengan Waste4Change untuk mendaur ulang limbah. Greenhouse juga
tidak memperbolehkan adanya penggunaan kantong plastik. Ini dilakukan dengan
tujuan untuk mencegah sampah berakhir di
insinerator atau masuk ke laut.
Greenhouse juga berkolaborasi dengan
OneTreePlanted.org untuk inisiatif penanaman satu pohon per anggota Greenhouse
setiap bulan. Sampai saat ini, Greenhouse telah menanam 1.000 pohon dengan
harapan untuk melawan deforestasi di Indonesia. “Pohon-pohon ini ditanam di
seluruh Indonesia dan di Kalimantan, khususnya Borneo. Kami telah menanam lebih
dari 1.000 pohon yang merupakan spesies asli Indonesia seperti Mentawa, Papung,
Ubar, Halaban, Nyatoh, Jinjit, Betapai, dan Sundi tergantung pada waktu tahun
tersebut. Kami tidak berhenti di situ saja, kami juga memastikan bahwa kami mendorong
dan mendukung gaya hidup sehat di seluruh ruang kerja kami. Inisiatif ini
dilakukan melalui memiliki pantry sehat dan vegetarian yang kami miliki. Semua
produknya bersumber dari pemasok lokal. Greenhouse mendukung perusahaan lokal
dengan menyediakan rak di mana mereka dapat mempromosikan dan menjual produk
mereka. Secara keseluruhan, kami selalu memastikan bahwa setiap tindakan yang
kami lakukan selaras dengan tujuan kami untuk menjadi ruang kerja paling ramah
lingkungan di Asia Tenggara,” jelas Viktor Kyosev, Head of Greenhouse
Indonesia.
Mendukung Organisasi yang memiliki dampak
positif terhadap lingkungan atau sosial adalah sesuatu yang Greenhouse lakukan
dengan serius. Menyediakan tempat acara gratis bagi organisasi ini untuk
mengadakan kegiatan mereka adalah bagian dari tujuan Greenhouse untuk
memperluas pesan keberlanjutan lingkungan. Salah satu acara terakhir yang
diadakan Greenhouse bersama dengan Kedutaan Besar Denmark dalam membuat Danish Climate Fair and Exhibition
selama Pekan Diplomasi Iklim Uni Eropa. Acara ini diadakan untuk mendukung
implementasi solusi yang lebih berkelanjutan dan hijau di Indonesia, khususnya
pengelolaan hutan berkelanjutan, energi terbarukan dan pemanfaatan limbah yang
optimal. Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Rasmus Abildgaard Kristensen
membuka acara dan diikuti oleh pidato dari Duta Besar Uni Eropa untuk
Indonesia, Vincent Guérend, dan Duta Besar untuk Utusan Khusus Perubahan Iklim,
Rachmat Witoelar.
Drew Calin, CEO Greenhouse mengatakan, “Ini
merupakan hal-hal yang telah kami terapkan dalam beberapa bulan pertama
beroperasi dan seiring waktu kami berencana untuk menerapkan lebih banyak
kegiatan serupa seperti mengimplementasikan bahan - bahan daur ulang yang
diproduksi di Indonesia sebagai interior ruang kerja kami. Kami juga berencana
untuk memulai dan membangun tim untuk program yang disebut 'Greenhouse
10x10x10' yang berdiri untuk 10.000 penanaman pohon, pemasangan 10.000 sumur
air dan memberikan beasiswa sekolah kepada 10.000 anak pada tahun 2019. ”
Drew Calin juga menambahkan, bahwa
“Greenhouse selalu mencari organisasi yang bersemangat untuk berkolaborasi
bersama, mengambil tindakan, atau menyampaikan berita di luar sana untuk
membuat dampak sosial dan lingkungan yang positif, serta membuat perbedaan nyata
di dunia.” (TIM/MR/99).