![]() |
Ramson Siagian MBA Caleg DPR RI dari Partai GERINDRA |
PEMALANG – (Media Rakyat ) Kenaikan harga bawang merah akhir-akhir ini hingga mencapai angka diatas Rp 50.000/kg, dinilai karena ada permainan pihak-pihak tertentu dan pemerintah tidak bisa menghitung berapa produksi dan kebutuhannya, sehingga permainan para tengkulak terus memperdayai masyarakat kecil.
Hal tersebut diungkapkan oleh bakal caleg DPR dari Partai Gerindra Bung Ramson Siagian MBA kepada wartawan Senin (18/3). Di Kantor DPC Gerindra.
Mantan anggota DPR PDI Perjuangan selama 10 tahun dapil Pemalang, Pekalongan dan Batang itu meminta kepada pmerintah untuk lebih jeli mengitung produksi dan kebutuhan bawang di masyarakat.sehingga tidak terjadi seperti sekarang yang sedang di alami masyarakat Indonesia.
''Pemerintah harus melihat produksi skala nasional untuk kebutuhan bawang merah ada titik maksimum dan minimumnya. Faktor cuaca dan kesiapan luas lahan untuk pertanian bawang penting pula diperhitungkan. Sehingga tidak terjadi seperti sekarang ini,'' katanya .
Menurutnya, jika Pemerintah pandai menghitung semestinya terjadinya gejolak harga bawang merah sudah bisa diantisipasi sejak lama.
Demikian pula untuk produksi pertanian lainnya, seperti kacang kedelai. Karena tidak bisa dilepaskan dari konsumsi tradisional rakyat Indonesia.
Kalau pemerintah sejak awal sudah bisa menganalisa kapan produksi rendah dan kapan akan terjadi gejolak kebutuhan bawang, sebenarnya tidak sulit mengantisipasi harga bawang naik tinggi. Namun Ramson tidak bisa membantah, bahwa hal itu bisa jadi karena permainan pihak-pihak tertentu.
Dia merasa prihatin dengan kondisi negara ini. Karena walaupun negara agraris tapi banyak mengimpor produk-produk pertanian. Seharusnya hal itu memalukan. Karena sebagai negara agraris sudah sepantasnya jika negara ini mandiri dalam sektor pertanian. Padahal ketika pemerintah mau menggalakkan disektor pertanian secara konsekuen tidak mustahil Negara kita akan berlimpah di sector pertanian, terutama dari petani bawang”. Ujarnya.
Kenaikan harga bawang juga tidak bisa dilepaskan dari hukum dasar ekonomi, tidak bisa dilepaskan dari supply and demand di masyarakat. Tapi jangan sampai suplai sampai ke titik yang kritis sehingga berakibat harga naik. Semestinya sudah bisa dihitung berapa kebutuhan konsumsinya. Karena bawang merah merupakan kebutuhan tradisional di masyarakat. (heri).