 |
Ketua LMP menunjukan limbah teh yang akan dijual |
Slawi (Media Rakyat) Limbah teh dari beberapa pabrik teh yang ada di di Kab. Tegal yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ternyata dimanfaatkan beberapa pihak yang hanya mementingkan keuntungannya sendiri tanpa memikirkan resiko kesehatan orang lain yang mengkonsumsi nya. seperti yang dijumpai LSM Laskar Merah Putih (LMP) cabang Kab. Tegal di Desa Penujah Kec Kedung banteng Kab. Tegal. dari penelusuran nya LMP menemukan adanya kegiatan beberapa warga yang sedang melakukan aktifitas penjemuran dan penyortiran limbah teh yang dipungut dari TPA dan selanjut nya akan dijual ke pengepul dengan harga per kilo nya Rp1000.
 |
Limbah teh dipisahkan dari sampah lainnya |
Daroh pengepul dari kota Pemalang saat dikonfirmasi Ketua Laskar Merah Putih Agus ss atau yang akrab di panggil Agus Ambon di rumah Kades Penujah menjelaskan kalau dirinya telah melakukan usaha tersebut selama 10 tahun, Daroh juga menerangkan kalao limbah teh yang telah di sortir nantinya akan dijual ke pihak konsumen dari Salem Kab Berebes, Banjarnegara dan Ajibarang Purwokerto, sortiran limbah tersebut nantinya akan dikemas kembali untuk dijual ke berbagai kota termasuk disekitar Kab Tegal. Sementara itu Kades Penujah Takim pada Media Rakyat menerangkan kalau selama ini dirinya tidak mengetahui adanya usaha penyortiran limbah teh yang dilakukan oleh Daroh dengan memanfaatkan beberapa warga nya sebagai buruh sortir.
Terkait permasalahan tersebut Agus Ambon menilai usaha yang dilakukan Daroh dengan memanfaatkan limbah teh itu jelas melanggar UU tentang perijinan dan perdagangan juga UU perlindungan Konsumen, karena itu jelas membahayakan masyarakat yang menkonsumsi nya "apapun jenis nya itu semua adalah sampah dan sudah tercampur dengan sampah sampah lainya melihat adanya masalah tersebut saya meminta kepada Dinas terkait untuk segera menghimbau pada pihak perusahaan teh yang ada di Kab Tegal agar sebelum dibuang limbah teh sebaiknya dimusnahkan terlbih dahulu dengan cara dibakar jadi tidak ada pihak yang memanfaatkan lagi sehingga tidak berdampak pada kesehatan masyarakat” jelasnya. (Farid/MR/99)