Monday, 3 June 2013

DESA CIKEDUNG, PULOSARI DISIAPKAN MENJADI DESA WISATA

Budaya pertunjukan Lais dan Sintren
PEMALANG (Media Rakyat), Desa Cikendung Kecamatan Pulosari Kab. Pemalang terus digenjot untuk menjadi Desa wisata, terkait hal tersebut Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Forum Rembug Klaster Pariwisata Terpadu Penyiapan Desa Wisata Cikendung dengan menghadirkan sejumlah pihak terkait seperti Biro Wisata, FEDEP, BPPD, masyarakat termasuk Iinas dan Instansi terkait di Balai Desa tersebut pada hari Selasa (28/5). 
      Menurut Ketua Klaster Pariwisata Terpadu, Drs Tandiono, saat ini di Kabupaten Pemalang sudah ada 4 desa wisata yakni Banyumudal,Nyamplungsari, Sikasur, Blendung, sedang yang masih dalam rintisan yaitu Desa Mojo dan Cikendung. Pengembangan desa wisata ini perlu, karena tren sekarang wisatawan lebih memilih obyek-obyek wisata tradisional bukan yang sudah ada. "Namun perlu diketahui pembangunan wisata bukan terpaku pada obyek saja, tetapi pada beberapa faktor pendukung seperti produk unggulan budaya dan kesenian tradisional. Dan semua itu sebenarnya ada hanya saja belum tergali dan dikembangkan,"jelasnya. 
      Senada apa yang disampaikan Setya Teguh Yuwana AMd SE,yang mengungkapkan Desa Cikendung memang layak untuk dikembangkan menjadi salah satu desa wisata di Kabupaten Pemalang, tergantung bagaimana cara mengemas dan menjualnya kepada wisatawan, sebab perlu diketahui bahwa dalam dunia wisata apa yang bagi kita biasa belum tentu biasa bagi orang lain. Potensi yang menjual di Cikendung antara lain lokasi desa yang berada di bawah kaki Gunung Slamet, dengan variasi pemandangan berupa hutan pinus, sawah serta kebun teh. Bahkan situs peninggalan berupa Watu Lumpang yang berbentuk lingga serta Curug Watu Lawang juga bisa ditemui dengan mitos masing-masing yang melekat, belum lagi seni budaya tradisional Silakupang yang tidak ditemui di daerah lain. 
       Mengenai rencana pembukaan Desa Cikendung menjadi Desa Wisata tidak akan mematikan daerah atau obyek wisata lain, sebab nantinya akan digabungkan menjadi jalur wisata terpadu yang dikemas dalam satu paket perjalanan, sehingga semuanya dapat berkembang secara bersama-sama "Perlu diketahui juga ada Forest Tracking yang ternyata lebih menantang dibandingkan tempat lain, hanya saja daerah-daerah itu sudah lebih dahulu menjual menjadi satu obyek wisata," paparnya.(heri)

MARINES CYCLING COMMUNITY KAMPANYE BIKE TO WORK

Dispen Kormar (Jakarta) Sejumlah daerah di Indonesia dan dunia sudah masuk ke masa transisi menuju era new normal, atau disebut juga denga...

Popular posts