![]() |
Kabid Perdagangan Slamet Waluyo saat sidak di pangkalan LPG |
PEMALANG (Media Rakyat), Dampak dari Pemerintah menaikan harga BBM, berimbas pada kenaikan harga LPG ukuran 3 Kg yang saat ini dinilai sudah melampaui batas kewajaran, sebab di daerah Pemalang bagian selatan khususnya punggung yang jauh dari perkotaan harga di tingkat konsumen sudah menembus Rp 19 Ribu, meskipun di lingkungan perkotaan harga pada tingkat eceran baru mencapai Rp 18 Ribu. Hal tersebut beralasan pada naiknya harga solar sehingga ongkos bongkarnya minta dinaikan.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, melalui Kabid Perdagangan Slamet Waluyo kepada wartawan, membenarkan adanya kenaikan LPG pada tingkat pangkalan ke bawah. Meski demikian pada tingkat agen harganya masih sesuai dengan aturan yakni Rp 12.500 sedangkan untuk daerah punggung Rp 12.750.
"Untuk tingkat agen memang diatur pemerintah, akan tetapi untuk tingkat pangkalan dan pengecer belum terjangkau aturan. Meski demikian sebenarnya Diskoperindag melalui surat No 510/1960/Diskoperindag sudah mengeluarkan himbauan kepada agen untuk diteruskan ke pangkalan agar tidak menaikan harga sewenang-wenang,"tegasnya.
Dan berdasarkan pantauan harga di daerah pantura hingga ke tingkat konsumen LPG ukuran 3 kg memang Rp 18 Ribu, dan menurut pengecer kenaikan terjadi akibat naiknya ongkos transportasi, sehingga harga ke tingkat konsumen pun mengalami kenaikan.
Terpisah Koordinator Agen LPG Kabupaten Pemalang, Riki, juga membenarkan harga LPG di pangkalan sudah naik meskipun dari agen tidak ada kenaikan. Padahal jika dilihat sebenarnya harga di tingkat agen yang ditetapkan pemerintah seharusnya juga sudah naik, hal ini disebabkan agen juga menanggung biaya operasional baik itu transportasi maupun biaya bongkar muat.
"Keinginan kami sesuai yang disampaikan Hiswana Migas yakni harga LPG ukuran 3 Kg naik menjadi Rp 14 Ribu, dari semula Rp 12.750. Apalagi tenaga bongkar muat juga sudah minta untuk dinaikan, selain itu sekarang ada aturan baru bahwa mobil pengangkut LPG tidak boleh menggunakan ban vulkanisir tetapi harus memakai yang asli, sehingga berimbas pada kenaikan biaya operasional,"paparnya.
Dwi W (40) pemilik pangkalan LPG di Pasar Pagi, saat ditemui membenarkan jika harga LPG sudah dinaikan menjadi Rp 15 Ribu dari sebelumnya Rp 13.500 karena adanya kenaikan biaya transportasi. Mengenai harga dari pengecer tidak tau pasti. Karna setiap pangkalan tidak sama ”katanya.(heri)
OL : 09 Juli 2013.