Wednesday, 26 March 2014

MCK PLUS DESA ROWOSARI DIRESMIKAN BUPATI PEMALANG.

Bupati dan Ketua PKK Kab. Pemalang
     PEMALANG (Media Rakyat). Dilandaskan pentingnya menjaga kebersihan, Pemerintah Desa Rowosari Kecamatan Ulujami membangun sebuah MCK Plus yang bisa digunakan oleh seluruh masyarakat. Bangunan untuk menampung 'urusan belakang' itu diresmikan oleh Bupati Pemalang H Junaedi SH MM kemarin.
       Bangunan program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat itu menelan dana Rp 347.189.000, dimana Rp 340 juta diantaranya berasal dari DAK dan APBD, dan sisanya Rp 7.189.000 berasal dari swadaya masyarakat, yang pengerjaannya dilakukan oleh KSM Rowosari Asri. Selain untuk keperluan MCK, bangunan juga dilengkapi unit pengolahan limbah menjadi biogas.
      Bupati mengharapkan dengan terbangunnya MCK Plus di Desa Rowosari Kecamatan Ulujami, maka secara langsung hal itu merupakan salah satu wujud pelaksanaan visi Kabupaten Pemalang sehat melalui MCK Plus, sehingga hal ini diharapkan dapat dicontoh oleh daerah-daerah lain.
        Menurut Bupati bangunan MCK Plus yang sudah jadi kualitas dan bentuknya bagus, akan tetapi jangan sampai hanya pandai membangun saja akan tetapi juga memelihara. Jangan sampai semangat untuk mempertahankan dan mengelola menjadi bosenan hingga yang semula baik kemudian menjadi tak terurus. "Beberapa waktu lalu ada daerah lain yang juga membuat MCK plus, akan tetapi tanpa sepengetahuan berbagai pihak beberapa waktu kemudian saya cek ternyata kondisinya kotor, karena pemeliharaan kurang,"tegasnya.       
       Camat Ulujami Purjanto SH, berharap MCK Plus dapat dimanfaatkan warga Rowosari khususnya dan masyarakat pada umumnya yang secara kebetulan dalam perjalanan membutuhkannya, harapan ke depan sebagaimana sudah disebutkan oleh Bupati Pemalang H Junaedi SH MM bahwa urusan membangun itu mudah, akan tetapi yang lebih penting adalah perawatan sehingga kemanfaatan akan lebih bagus lagi dan lebih lama. 
      Kades Rowosari, Slamet Nur menyatakan bahwa untuk bulan pertama masih digratiskan akan tetapi selanjutnya akan dilakukan kesepakatan bersama berapa iuran yang harus dikeluarkan. Untuk pengelolaan nantinya akan diurus oleh desa melalui panitia, sehingga sementara untuk petugas pengelola akan diberikan intensif melalui desa. "Nantinya akan diputuskan melalui rembug desa sebab ternyata yang berminat mengelola tidak hanya satu orang, hanya saja kita belum akan berfikiran soal nominal intensif karena semua masih untuk kepentingan bersama,"tandasnya.(heri)

MARINES CYCLING COMMUNITY KAMPANYE BIKE TO WORK

Dispen Kormar (Jakarta) Sejumlah daerah di Indonesia dan dunia sudah masuk ke masa transisi menuju era new normal, atau disebut juga denga...

Popular posts