Friday, 24 April 2015

BUPATI TEGAL MEMINTA KOMNASDIK BERPERAN AKTIF TERKAIT PERMASALAH DI DUNIA PENDIDIKAN

 Ketua Umum Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Deddy Chasbullah memberikan kenang-kenangan kepada Bupati Tegal Enthus Susmono 
      SLAWI (Media Rakyat), Bupati Tegal Enthus Susmono meminta Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) untuk segera menyurati Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Hal itu menyusul adanya aturan yang tidak sinkron dari dua kementerian yakni Men-PAN dan Kementerian Pendidikan. "Surat harus secepatnya dikirim," kata Enthus saat memberikan sambutan dalam Seminar Nasional Pendidikan ''Good School Goverance'' yang diselenggarakan oleh Komnasdik Kabupaten Tegal di Pendapa Amangkurat Pemkab, Kamis (23/4). 
       Enthus menjelaskan, dua aturan yang membuat bingung kepala daerah itu adalah, Men-PAN menghendaki guru wiyata bakti dirumahkan, sementara Kementerian Pendidikan membolehkan dana BOS digunakan untuk membayar tenaga guru honorer. "Ini kan tidak sinkron. Bikin pusing kepala daerah saja," kata Enthus di hadapan sekitar 800 peserta seminar yang sebagian besar merupakan guru wiyata bakti. 
      Komnas Pendidikan diminta untuk ikut ambil bagian untuk memberikan masukan kepada pihak terkait agar guru honorer tidak terombang-ambing karena sejauh ini Pemerintah Daerah mengalami kebimbangan. "Tolong sampaikan kepada kedua menteri itu. Bikin aturan yang jelas. Jangan setengah-setengah," tegas Enthus. 
      Selain mendesak Komnasdik, Enthus juga mengimbau kepada para guru yang mendapat tunjangan sertifikasi supaya bekerja serius untuk meningkatkan pendidikan di Kabupaten Tegal. Sebab, tidak sedikit mereka yang menerima dana sertifikasi, tapi jam mengajar diserahkan kepada guru honorer. Menurut dia, guru yang seharusnya mengajar siswa justru sibuk membuka les di rumah untuk menambah uang belanja. "Tunjangan sertifikasi itu bukan untuk membeli mobil, tapi untuk kesejahteraan guru," tandasnya. 
       Menanggapi hal itu, Ketua Umum Komnasdik Deddy Chasbullah mengaku siap untuk melakukan kajian soal nasib guru honorer. ''Kami segera melakukan kajian. Masukan dari Pak Bupati akan kami sampaikan kepada Menteri Pendidikan,''ujarnya. 
      Senada dengan Deddy, Ketua Komnasdik Kabupaten Tegal, Sofiudin juga mengaku siap melakukan pemantauan, pengawasan dan pemberdayaan terkait dengan peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Tegal. "Target kami, ingin meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Tegal," tukasnya. (Tim MR)

MARINES CYCLING COMMUNITY KAMPANYE BIKE TO WORK

Dispen Kormar (Jakarta) Sejumlah daerah di Indonesia dan dunia sudah masuk ke masa transisi menuju era new normal, atau disebut juga denga...

Popular posts