![]() |
Alfan anak Sri Hardjanto. |
PEMALANG - [ Media Rakyat ] Mantan Sekertaris Daerah [Sekda] Pemkab Pemalang Drs. Sri Hardjanto,MM membantah akan ikut dalam aksi unjuk rasa lanjutan memprotes hasil hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum [KPU] kabupaten Pemalang.yang menggugurkan pasangan bakal calon Bupati dan wakil Bupati Mukti Agung Wibowo dan Afifudin.
Pernyataan tersebut disampaikan Sri Hardjanto menyikapi berkembangnya isu bahwa dia akan memimpin aksi lanjutan di kantor Panitia Pengawas Pemilu [Panwaslu] Kamis [27/8]'
Dalam keterangan pers kepada sejumlah awak media, Alfan Krishardiatma, putra tunggal Sri Hardjanto menyatakan " menyikapi dinamika politik yang berkembang, ia merasa perlu memberikan penjelasan kepadda masyarakat agar tidak terjadi kesimpang -siuran informasi, " Bapak [ Sri Hardjanto] saat ini tidak mendukung siapapun dalam proses Pilkada di Kabupaten Pemalang." tegas Alfan.
Menurut Alfan , sikap netral diambil karena saat ini Sri Hardjanto bersama keluarga sudah menetap di Semarang dan tidak memiliki kepentingan politik apapun di Pemalang, sehingga, mesti masih tetap cocen dengan berkembangan di kabupaten Pemalang memilih untuk tidak terlibat dalam konstelasi politik pilkada.
Saat ini bapak [Sri Hardjanto] masih berobat, dan perlu saya tegaskan , sebagai mantan Sekda Pemalang, Bapak pastinya masih peduli dengan Kabupaten Pemalang, tapi dalam saat dukungan politik dalam pilkada kami tidak mau terlibat ataupun dilibatkan," Imbuh Alfan. Berkembangnya isu unjuk rasa lanjutan di kantor Panwaslu yang akan diikuti oleh mantan Sekda Pemalang, Sri Hardjanto mencuat saat massa pendukung Agung - Afifudin, rabu [26/8] menggelar aksi unjuk rasa di kantor KPU dan kantor Panwas. dalam orasinya akan kembali dilakukan dan akan ikut hadir dalam aksi lanjutan adalah mantan sekda pemalang Sri Hardjanto.
Terkait hal tersebut , Alfan meminta masyarakat untuk tidak mempercayai terhadap isu-isu yang berkembang dan tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya itu," Kabar itu tidak benar, saya sudah klarifikasi ternyata ada salah sebut nama yang akhirnya berkembang terlalu jauh " pungkasnya. [heri].