![]() |
Kasat Binmas Polres Pemalang dalam Pembinaan dan Penyuluhan PGOT |
PEMALANG-(Media Rakyat) Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT)
merupakan penyakit sosial dan penyakit masyarakat yang selalu
menghiasijalan dan sudut kota, termasuk di kota Pemalang yang kita
cintai ini. Permasalahan tersebut cukup pelik dan komplek, sehingga
penangananya menjadi tanggung jawab semua pihak.
Dalam pelaksanaan kegiatan razia PGOT, harus dilakukan secara bersama antar lintas sektoral (Polri, Satpolol PP dan Dinsos), kemudian hasil tangkapanya harus di tangani secara baik dan benar (pembinaan dan rehabilitasi) oleh Dinas terkait yang diberi tanggung jawab untuk itu dan bukan hanya dibuang di tempat lain. Ujar Wakapolres Pemalang Kompol PRAWOKO, S.E. dalam sambutannya mewakili Kapolres Pemalang saat membuka Pembinaan dan penyuluhan penanganan PGOT di Gedung Rekonfu Rabu (16/9).
Binaan dan penyuluhan (BINLUH) yang diikuti oleh 100 orang peserta, terdiri dari Kanit Intel Polsek jajaran, Linmas / Polden, Satpol PP dan Dinas Sosial, adapun sebagai pemateri adalah Kadinsosnakertrans Kabupaten Pemalang AKHMAD PATAH, S.I.P., M.Si., Balai Pelayanan dan Rehabilitasi Dinas Sosial Provinsi Jateng RUSTINAWATI dan Kasat Binmas Polres Pemalang AKP H. ABDUL KHOLIK, S.H.
Kadinsosnakertrans menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan penanganan Pengemis, Gelandangangan dan Orang Terlantar PGOT sangatlah penting dilakukan sebagai upaya Penertiban dan Pembinaan bagi PGOT di Kabupaten Pemalang, sebagai bentuk penertiban dan keindahan kota dari penyakit sosial dan penyakit masyarakat serta untuk diberikan pembinaan dan rehabilitasi agar PGOT tidak lagi melakukan aktifitasnya dijalan dan sudut kota.
Rustinawati menjelaskan, bahwa sesuai dengan visinya Balai Rehabilitasi Sosial harus mampu dan profesional dalam mewujudkan fungsi sosial penyandang masalah kesejahteraan sosial PGOT dan Eks Psikotik. Selain meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksana dalam balai penyelenggaraan usaha kesejahteraan sosial, Balai Rehabilitasi juga bertekad memperkuat kerjasama lintas sektoral dalam penyelenggaraan pelayanan rehabilitasi sosial, PGOT dan eks psikotik.
Smentara itu, AKP H. Abdul Kholik, S.H. menegaskan bahwa selain masalah PGOT, masalah yang tidak kalah pentingnya dan saat ini berkembang cepat adalah permasalahan Islamic State Of Irak Syiria (ISIS). Kita semua tahu bahwa ISIS adalah kelompok militan jihad yang tidak diakui di Irak, Suriah dan berbagai negara di dunia termasuk Indoensia. berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indoensia untuk mengantisipasi dan mencegah berkembangnya paham Isis, diantaranya memblokir seluruh situs propaganda diberbagai media sosial dan internet, Karena Isis merupakan kelompok militan aliran keras atau radikal berkedok Islam, dengan berbagai upaya agitasi dan provokasi, berusaha menjelmakan cita-citanya di Indonesia dan negara lainya di dunia. Untuk menangkal dan mengantisipasi berkembangnya paham tersebut, sangat diharapkan peran aktif dari Unit Intel Polsek jajaran, Babinkamtibmas, Poldes, Linmas dan aparat lainya saling bersinergi untuk bersama-sama mencegah masuknya paham Isis. (Heri/MR/99)
Dalam pelaksanaan kegiatan razia PGOT, harus dilakukan secara bersama antar lintas sektoral (Polri, Satpolol PP dan Dinsos), kemudian hasil tangkapanya harus di tangani secara baik dan benar (pembinaan dan rehabilitasi) oleh Dinas terkait yang diberi tanggung jawab untuk itu dan bukan hanya dibuang di tempat lain. Ujar Wakapolres Pemalang Kompol PRAWOKO, S.E. dalam sambutannya mewakili Kapolres Pemalang saat membuka Pembinaan dan penyuluhan penanganan PGOT di Gedung Rekonfu Rabu (16/9).
Binaan dan penyuluhan (BINLUH) yang diikuti oleh 100 orang peserta, terdiri dari Kanit Intel Polsek jajaran, Linmas / Polden, Satpol PP dan Dinas Sosial, adapun sebagai pemateri adalah Kadinsosnakertrans Kabupaten Pemalang AKHMAD PATAH, S.I.P., M.Si., Balai Pelayanan dan Rehabilitasi Dinas Sosial Provinsi Jateng RUSTINAWATI dan Kasat Binmas Polres Pemalang AKP H. ABDUL KHOLIK, S.H.
Kadinsosnakertrans menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan penanganan Pengemis, Gelandangangan dan Orang Terlantar PGOT sangatlah penting dilakukan sebagai upaya Penertiban dan Pembinaan bagi PGOT di Kabupaten Pemalang, sebagai bentuk penertiban dan keindahan kota dari penyakit sosial dan penyakit masyarakat serta untuk diberikan pembinaan dan rehabilitasi agar PGOT tidak lagi melakukan aktifitasnya dijalan dan sudut kota.
Rustinawati menjelaskan, bahwa sesuai dengan visinya Balai Rehabilitasi Sosial harus mampu dan profesional dalam mewujudkan fungsi sosial penyandang masalah kesejahteraan sosial PGOT dan Eks Psikotik. Selain meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksana dalam balai penyelenggaraan usaha kesejahteraan sosial, Balai Rehabilitasi juga bertekad memperkuat kerjasama lintas sektoral dalam penyelenggaraan pelayanan rehabilitasi sosial, PGOT dan eks psikotik.
Smentara itu, AKP H. Abdul Kholik, S.H. menegaskan bahwa selain masalah PGOT, masalah yang tidak kalah pentingnya dan saat ini berkembang cepat adalah permasalahan Islamic State Of Irak Syiria (ISIS). Kita semua tahu bahwa ISIS adalah kelompok militan jihad yang tidak diakui di Irak, Suriah dan berbagai negara di dunia termasuk Indoensia. berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indoensia untuk mengantisipasi dan mencegah berkembangnya paham Isis, diantaranya memblokir seluruh situs propaganda diberbagai media sosial dan internet, Karena Isis merupakan kelompok militan aliran keras atau radikal berkedok Islam, dengan berbagai upaya agitasi dan provokasi, berusaha menjelmakan cita-citanya di Indonesia dan negara lainya di dunia. Untuk menangkal dan mengantisipasi berkembangnya paham tersebut, sangat diharapkan peran aktif dari Unit Intel Polsek jajaran, Babinkamtibmas, Poldes, Linmas dan aparat lainya saling bersinergi untuk bersama-sama mencegah masuknya paham Isis. (Heri/MR/99)