![]() |
Ratno akrap disapa Eno |
SLAWI - (Media Rakyat) Dibalik aksi Penggrebekan terduga teroris yang dilakukan oleh satuan DENSUS 88 anti teror dan anggota BRIMOB Polres Tegal di Rumah Ali Mahmud Desa Langgen Kecamatan Talang Kabupaten Tegal Jumat 15/01/2016 kemarin menyisakan taruma mendalam yang dialami Ratno (40) warga Desa Kebasen, Rt 07/02 Kec Talang. Pasalnya pada saat penggrebekan terjadi, Ratno atau yang akrap disapa ENO dan ke dua teman kerjanya Ali mudin asal Desa Kaligayam dan Tasripin Desa Langgen ikut diamankan oleh anggota Polisi dan dibawa ke Polres Tegal untuk dimintai keterangan.
Saat ditemui mediarakyat99.com dirumahnya Eno menjelaskan bahwa, saat penggrebekan tersebut Eno don le 2 kawan nya sedang kerja karena memang sehari-hari nya bekerja di Ali Mahmud (Terduga Teroris) tiba-tiba kaget saat disergap satuan Densus 88 dan Angota Brimob, dengan sigap ketiga
nya akhirnya berhasil diamankan menyusul Ali Mahmud dan Tamunya juga ikut di amankan, namun setelah melalui pemeriksaan Eno dan ke 2 temanya dibebaskan pada Sabtu Pkl 01.00 WIB.
Saat dimintai keterangan di Polres Eno menjelaskan pada pihak Kepolisian bahwa dirinya sama sekali tidak tau menau tentang kegiatan Ali Mahmud, eno hanya bekerja sebagai kuli Bubut yang di bayar Rp 50.000 perhari adapun kegiatan bos nya eno tidak tau sama sekali. "Saya hanya kuli bubut yang bekerja pada saudara Ali Mahmud, untuk menafkahi keluarga. Yang saya tahu memang sebelum penggrebekan terjadi ada satu tamu yang sudah nginep beberapa hari di rumah Ali, namun apa yang dibicarakan mereka sama sekali saya tidak tahu karena itu bukan urusan saya. Kalau saja dari awal saya tahu bos saya terlibat jaringan teroris saya tidak mau bekerja disitu." Ujarnya polos.
Eno juga menjelaskan, bahwa prilaku Bos nya berubah semenjak bulan puasa kemarin, karena sudah mulai tertutup pada karyawan, yang biasanya sering ngobrol akhir-akhir ini jarang ngobrol, adapun terkait dengan tamu-tamu yang datang ke rumah Ali sama sekali Eno tidak kenal. Atas kejadian ini Eno Bapak dari 2 anak ini mengaku benar-benar trauma karena memang tidak tahu sama sekali kalo bosnya lerlibat jaringan teroris.
"Saya sudah trauma dan kapok, saya sudah tidak mau ada hubungan lagi dengan Ali atau pun keluarganya, Saya kapok pokoknya. Dan Bila nanti saya masih dimintai keterangan lagi oleh Polisi saya siap karena itu untuk kebaikan saya dan nama baik keluarga saya, khususnya masyarakat Desa Kebasen." Tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ratno dan ke 2 teman nya ikut diamankan petugas saat terjadi penggerbekan Jumat kemarin, setelah itu ketiganya dimintai keterangan, karena tidak ada keterlibatan akhirnya Ratno, Ali Mudin dan Tasripin dibebaskan Pkl 01.00 WIB dengan dikawal anggota dan diantarkan ke Kantor Kepala Desa Langgen. (Farid/MR/99)