![]() |
Anjin pelacak bersama personil |
PEMALANG - (Media Rakyat). Ditengah kesibukan rutin melaksanakan
pekerjaan administrasi dan pelayanan kepada masyarakat, seluruh
personil staf Polres Pemalang Rabu (24/2) siang jam 14.00 Wib,
dikejutkan dengan serentetan bunyi suara tembakan dari arah depan
Mapolres, kemudian terdengar bunyi suara sirine tanda bahaya.
Sontak saja, seluruh personil yang berada di ruangan-ruangan dan sedang melayani masyarakat maupun melaksanakan pekerjaan administrasi rutin, berhamburan keluar ruangan sambil mengevakuasi para tamu, Polwan dan PNS Polri ke gedung balai bhayangkara. Kemudian bagian sarpras mengeluarkan dan menyiapkan senjata api laras panjang dan pendek berikut amunisinya serta rompi anti peluru, dan setelah seluruh anggota mengenakan rompi anti peluru serta memegang senjata api berikut amunisinya, anggota langsung menempati pos-posnya sesuai SOP.
Peristiwa diatas terjadi akibat datangnya dua orang tamu ke Polres dengan mengendarai sepeda motor berboncengan berbaur dengan tamu lainya, namun keduanya menolak diperiksa oleh 3 orang petugas jaga mako di halaman depan Mapolres, bahkan salah seorang pelaku menodong petugas yang akan memeriksanya dengan senjata api laras pendek jenis pistol, sedangkan seorang pelaku lainya menerobos masuk ke Mapolres, namun berhasil dihalau dan ditangkap oleh petugas jaga di ruang penjagaan.
Sewaktu dilakukan penggeledahan, didapati pelaku membawa senjata api jenis pistol yang diselipkan di pinggang tertutupi jaket, dan saat petugas akan mengambil pistol tersebut, pelaku menepisnya dan pistolpun terpental jatuh, kemudian terjadi pergumulan antara pelaku dengan petugas. Karena posisi jatuhnya lebih dekat dengan pelaku, pistol berhasil di kuasai oleh pelaku dan sambil berlari kearah halaman depan, pelaku menembak ruang penjagaan, akhirnya pelaku tersebut berhasil di tembak mati oleh sniper Polres Pemalang yang bersiaga di ruang lobi. Sedangkan seorang pelaku lainya terpaksa ditembak ditempat, karena menolak perintah petugas untuk menyerah dan meletakan senjata api yang ditodongkan kearah kepala petugas.
Sementara rekan – rekan pelaku yang berada di SPBU depan Polres, menyerang dan menembaki Mapolres dengan berondongan senapan otomatis, lokasi SPBU langsung di kepung oleh sniper Polres Pemalang. Karena negosiasi yang dilakukan oleh Sat Binmas melalui pengeras suara tidak diindahkan dan tetap menembaki Mapolres, maka saat itu juga tiga orang pelaku teror yang berada di SPBU langsung ditembak mati oleh sniper Polres Pemalang.
Sontak saja, seluruh personil yang berada di ruangan-ruangan dan sedang melayani masyarakat maupun melaksanakan pekerjaan administrasi rutin, berhamburan keluar ruangan sambil mengevakuasi para tamu, Polwan dan PNS Polri ke gedung balai bhayangkara. Kemudian bagian sarpras mengeluarkan dan menyiapkan senjata api laras panjang dan pendek berikut amunisinya serta rompi anti peluru, dan setelah seluruh anggota mengenakan rompi anti peluru serta memegang senjata api berikut amunisinya, anggota langsung menempati pos-posnya sesuai SOP.
Peristiwa diatas terjadi akibat datangnya dua orang tamu ke Polres dengan mengendarai sepeda motor berboncengan berbaur dengan tamu lainya, namun keduanya menolak diperiksa oleh 3 orang petugas jaga mako di halaman depan Mapolres, bahkan salah seorang pelaku menodong petugas yang akan memeriksanya dengan senjata api laras pendek jenis pistol, sedangkan seorang pelaku lainya menerobos masuk ke Mapolres, namun berhasil dihalau dan ditangkap oleh petugas jaga di ruang penjagaan.
Sewaktu dilakukan penggeledahan, didapati pelaku membawa senjata api jenis pistol yang diselipkan di pinggang tertutupi jaket, dan saat petugas akan mengambil pistol tersebut, pelaku menepisnya dan pistolpun terpental jatuh, kemudian terjadi pergumulan antara pelaku dengan petugas. Karena posisi jatuhnya lebih dekat dengan pelaku, pistol berhasil di kuasai oleh pelaku dan sambil berlari kearah halaman depan, pelaku menembak ruang penjagaan, akhirnya pelaku tersebut berhasil di tembak mati oleh sniper Polres Pemalang yang bersiaga di ruang lobi. Sedangkan seorang pelaku lainya terpaksa ditembak ditempat, karena menolak perintah petugas untuk menyerah dan meletakan senjata api yang ditodongkan kearah kepala petugas.
Sementara rekan – rekan pelaku yang berada di SPBU depan Polres, menyerang dan menembaki Mapolres dengan berondongan senapan otomatis, lokasi SPBU langsung di kepung oleh sniper Polres Pemalang. Karena negosiasi yang dilakukan oleh Sat Binmas melalui pengeras suara tidak diindahkan dan tetap menembaki Mapolres, maka saat itu juga tiga orang pelaku teror yang berada di SPBU langsung ditembak mati oleh sniper Polres Pemalang.
![]() |
Teroris yang tertembak |
Setelah situasi keamanan
berhasil dikuasai, petugas jaga menerima telepon dari orang yang tidak
dikenal bahwa di Mapolres telah dipasangi bom yang siap meledak sewaktu-waktu, kemudian Kapolres memerintahkan kepada Unit Dalmas dengan
melibatkan anjing pelacak agar menyisirnya kesetiap sudut ruangan dengan
berpedoman pada SOP yang telah ada. Benar bahwa di depan ruang SPKT
terdapat bungkusan kardus yang di duga berisi bom aktif, lalu dilakukan
dipasang garis Polisi dan semua personil yang ada diperintahkan untuk
menjauh dari lokasi tersebut sambil menunggu tim Jibom, dan akhirnya Bom
tersebut dapat dijinakan oleh Tim Jibom dari Brimob Detasemen B Pelopor
Pekalongan.Situasi benar-benar aman dan kondusif, kemudian dilakukan
olah TKP oleh Tim Inavis Polres Pemalang, sekaligus evakuasi terhadap
seluruh pelaku yang telah berhasil dilumpuhkan oleh petugas dengan cara
ditembak mati.
Kapolres Pemalang AKBP KINGKIN WINISUDA, S.H.,M.H., saat di konfirmasi oleh media mengatakan bahwa latihan atau simulasi pengamanan markas semacam ini sangat perlu dilatihkan secara rutin (sesuai SOP), agar para anggota benar – benar memahami dan menguasai apa yang harus dilakukan bilamana sewaktu-waktu terjadi keadaan genting dan atau Markas Polres Pemalang diserang oleh teroris." tegas Kapolres. (Heri/MR/99)
Kapolres Pemalang AKBP KINGKIN WINISUDA, S.H.,M.H., saat di konfirmasi oleh media mengatakan bahwa latihan atau simulasi pengamanan markas semacam ini sangat perlu dilatihkan secara rutin (sesuai SOP), agar para anggota benar – benar memahami dan menguasai apa yang harus dilakukan bilamana sewaktu-waktu terjadi keadaan genting dan atau Markas Polres Pemalang diserang oleh teroris." tegas Kapolres. (Heri/MR/99)