![]() |
Pelaksanaan Panen Raya |
PEMALANG - (Media Rakyat). Panen raya yang dilakukan petani di Desa
Kedungbanjar Kecamatan Taman Pemalang. Tidak membuat petani menjadi
senang, karena dari Bulog sendiri mematok harga gabah per kilonya masih
seharga Rp. 3700, lebih rendah dengan harga pasaran yang sekitar Rp.
4100,-
Dengan harga yang terpaut begitu, petani masih beruntung karena mitra dari bulog masih berani membayar seperti harga pasar, sehingga para petani tidak merasa rugi dengan adanya mitra dolog.
Mitra bulog sendiri bisa membeli gabah tersebut dibantu oleh Satgas sergap dari TNI anggota Koramil Taman, sehingga bisa menutup kontrak seperti yang dibutuhkan oleh bulog, walaupun sangat sulit untuk mendapatkan gabah dari petani.
" Karena Satker dari bulog sendiri petugasnya terbatas, sementara ini pengusaha resmil seperti kami, yang menjadi mitra dari bulog mau tidak mau terjun kelapangan dibantu Satgas sergap dari Koramil. untuk menyerap gabah semampu kami, untuk penyetoran ke bulog sudah menjadi beras, karena ada masalah yang lebih besar, pengeringan gabah sendiri di bulog Pemalang tidak ada, walaupun wilayahnya besar namun ketika mau pengeringkan harus dibawa ke bulog tegal atau ke bulog Pekalongan yang sangat jauh dan memerlukan ongkos".ungkap Slamet Riyanto pengusaha resmil Rabu (27/04/2016).
" Intruksi Mentri maupun Direktur Bulog memang harus membeli gabah dari petani, karena ada hal yang tidak memungkinkan akhirnya dari rekanan bulog sendiri yang membeli gabah pada petani. sedangkan bulog membeli beras pada rekanan yang sudah kontrak Rp.7300,- sudah kemasan 15 kg. diantar sampai di depan gudang bulog. Kalau dibandingkan dengan pasaran lebih mahal harga pasaran sekitar Rp.7600. karena kita sudah diwajibkan untuk mensukseskan program dari pemerintah. sehingga kami bekerja bagaimana caranya untuk bisa memenuhi tarjet tersebut".pungkas slamet. (Heri/MR/99)
Dengan harga yang terpaut begitu, petani masih beruntung karena mitra dari bulog masih berani membayar seperti harga pasar, sehingga para petani tidak merasa rugi dengan adanya mitra dolog.
Mitra bulog sendiri bisa membeli gabah tersebut dibantu oleh Satgas sergap dari TNI anggota Koramil Taman, sehingga bisa menutup kontrak seperti yang dibutuhkan oleh bulog, walaupun sangat sulit untuk mendapatkan gabah dari petani.
" Karena Satker dari bulog sendiri petugasnya terbatas, sementara ini pengusaha resmil seperti kami, yang menjadi mitra dari bulog mau tidak mau terjun kelapangan dibantu Satgas sergap dari Koramil. untuk menyerap gabah semampu kami, untuk penyetoran ke bulog sudah menjadi beras, karena ada masalah yang lebih besar, pengeringan gabah sendiri di bulog Pemalang tidak ada, walaupun wilayahnya besar namun ketika mau pengeringkan harus dibawa ke bulog tegal atau ke bulog Pekalongan yang sangat jauh dan memerlukan ongkos".ungkap Slamet Riyanto pengusaha resmil Rabu (27/04/2016).
" Intruksi Mentri maupun Direktur Bulog memang harus membeli gabah dari petani, karena ada hal yang tidak memungkinkan akhirnya dari rekanan bulog sendiri yang membeli gabah pada petani. sedangkan bulog membeli beras pada rekanan yang sudah kontrak Rp.7300,- sudah kemasan 15 kg. diantar sampai di depan gudang bulog. Kalau dibandingkan dengan pasaran lebih mahal harga pasaran sekitar Rp.7600. karena kita sudah diwajibkan untuk mensukseskan program dari pemerintah. sehingga kami bekerja bagaimana caranya untuk bisa memenuhi tarjet tersebut".pungkas slamet. (Heri/MR/99)