Tuesday, 31 January 2017

PEMBANGUNAN HARUS DIBARENGI DENGAN PRESTASI



TEGAL –(Media Rakyat). “ Insyaallah tahun 2017 ini Kota Tegal akan bisa meraih piala Adipura, karena sekarang ini program pembangunan juga harus dibarengi dengan prestasi.” Ungkap Walikota
Itulah yang ingin diwujudkan kepemimpinan Kota Tegal saat ini, Walikota Tegal, KMT. Hj. Siti Masitha Soeparno, sesaat ketika melakukan Monitoring wajah kota dengan bersepeda di Kelurahan Kraton dan peresmian balai warga RW 07, Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal, Jum’at (27/1).
“ Tadi saya lihat deretan prestasi yang bunda lihat sudah diraih di Kelurahan Kraton , ini adalah satu hal yang memicu kita untuk terus meningkatkan kapasitas tidak berhenti sampai ditingkat Kabupaten Kota, Provinsi, Nasional, Bahkan nanti secara luas kita perkenalkan Kota Tegal kepada dunia” Ucap Walikota
Dalam membangun daerah dalam hal ini Kota Tegal diakui Walikota perlu adannya dukungan dan semngat dari masyarakat untuk maju dan menciptakannya.
“ Pemerintah tidak bisa membangun tanpa dukungan dari masyarakat semua, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dan semangat dari masyarakat semua, Pemerintah  semangat menggebu gebu , masyarakat juga harus semangat menggebu gebu pula, setuju…!!!, setuju ..!!!! jawab warga dengan kompak oleh warga.”
“ Pembangunan itu bertahap tidak akan selesai dalam sekejap seperti membalikan telapak tangan, infrastruktur itu perlu pemikiran kajian, anggaran , yang paling utama adalah anggaran, semua anggaran yang didapat oleh Pemerintah, semuanya akan dikembalikan lagi ke masyarakat.” Ungkap Walikota.
“ Program pemerintah sekarang ini memperbanyak taman taman, RTH dibenahi, fasilitas olahraga diperbanyak, kegiatan untuk anak anak diperbanyak, kita akan membangun museum , kita akan benahi cagar budaya.” Tambah Walikota
“ Saya minta ibu bapak sekalian warga masyarakat, kita patuhi hukum, kita sadar sama sama bergandengan tangan mewujudkan Kota Tegal, aman, nyaman, sejahtera dan semakin maju sehingga KotaTegal walaupun masih ada kekurangan di sini sana, marilah dengan potensi yang ada kita optimalkan kota tegal ini menjadi Kota yang membanggakan ini adalah harapan kita bersama.” Pungkas Walikota.
Dalam dialog interaktif yang di moderator oleh Camat Tegal Barat terungkap pertanyaan dari salah satu tokoh masyarakat Kelurahan Kraton, DR Dino yang menyampaikan perlunya pendistribusian air ketika musim hujan yang menyebabkan banjir dan status balai warga agar disertifikat dan diketahui jelas kepemilikannya
Diungkapkan oleh Walikota bahwa Pemerintah Kota Tegal bisa membangun, merehab atau memperluas bangunan asalkan berada di tanah atau asset pemerintah.
“ Ini pentng karena pemerintah bisa membangun, merealisasikan apabila itu diatas asset pemerintah, sehingga sekarang ini ada program yang ditugaskan kepada para lurah untuk mencari tanah, aset pemerintah di tingkat RW untuk dibangunkan balai warga untuk masyarakat.” Ucap Walikota.
“ Ini adalah tugas para lurah dalam waktu tidak terlalu lama dimana ada asset tanah pemerintah untk dijadikan balai warga yang fungsinya nanti sama dengan yang dibalai warga RW 7 ini yaitu untuk kepentingan masyarakat, kegiatan masyarakat untuk urun rembug, pertemuan RT RW bahkan posyandu PKK dan lain sebagainya sehingga tidak lagi mencari tempat atau berketempatan di rumah warga yang tentu saja akan merepotkan.” Tambah Walikota.
“ Saya selalu menyampaikan kepada SKPD dan Masyarakat, dalam menjalankan hidup ini harus dengan bersabar, pembangunan pun harus dilakukan dengan kesabaran, jadi dengan keluhan keluhan yang di sampaikan saya rasa semua ini dalam progres rencana pembangunan pembangunan untuk penyempurnaan infrastruktur di Kota Tegal.” Imbuh Walikota.
“ Kerja dari dinas terkait ini saya selalu sampaikan tidak boleh yang namanya tambal sulam, dalam arti kata ada keluhan dari warga disini, pindah kesini, ada keluhan warga di sana pindah kesana dan tidak akan selesai selesai dan tidak akan sempurna sehingga perlu adanya  perencanaan dan skala prioritas.
Terkait dengan seringnya banjir yang melanda sebagian Derah di Kelurahan Kraton dan jalan serta gang yang ada Walikota menyampaikan.
“ Bahkan nanti sampai gang yang terkecilpun bisa kita dengan pembenahan dan penerangan dan tentu saja tidak banyak keluhan tentang banjir, seperti kita ketahui banjir dan rob adalah fenomena alam dan yang bisa kita lakukan adalah dengan meminimalisir dengan pembangunan pembangunan yang bisa diantisipasi untuk menghadapai keadaan seperti itu.” Ucap Walikota.
“ Ini yang perlu juga saya apresiasi dari kelurahan Kraton, warganya sangat peduli terhadap lingkungan khususnya RW 7 ini sudah membangun suatu komunitas yang baik dengan adanya balai warga ini dan saya harapkan kedepan bisa dijadikan percontohan untuk kelurahan kelurahan lain.” Ungkap Walikota.
“ Namun setiap kelurahan punya potensinya masing masing sehingga semua lurah yang bertugas saat ini akan mengoptimalkan potensi dari kelurahannya dan mengajak masyarakat dan warga sekitar untuk menjaga kondusifitas, keamanan, kemudian menjaga lingkungan dengan PHBS sangat penting, apabila kita tidak sehat tentu kita tidak bisa berkarya dan bekerja dengan optimal.” Tambah Walikota.
Ketika melakukan monitoring Walikota sempat berhenti sejenak dan melihat penghijauan yang luar biasa di RW 5, dengan Kelompok Wanita Tani Hijau Lestari.
“ Saya lihat dimana mana setiap sudut warga menanam sehingga sangat asri dan saya yakin apabila diseluruh kelurahan Kota Tegal ini menerapkan lingkungan yang bersih dan asri. Kita pun akan merasa nyaman dan tentram.” Ucap Walikota.
Ditambahkan pula oleh Kepala DPUPR, Sugiyanto, ST, MT bahwa swadaya masyarakat di Kelurahan Kraton sudah Oke, kerjasama antara lurah dan warganya.
“ Kaitannya dengan hujan memang wilayah yang kita huni ( sekitar RW 7 ) adalah daerah cekungan, sehingga hujan 30 menit pasti banjir apalagi lahan untuk resapan berkurang.” Ungkap Sugiyanto
“ SOP akan kita rubah yang semula ketika hujan mesin pompa air baru kita jalankan, sekarang sebelum hujan mesin kita jalankan untuk menguras, sehingga kolam retensi dalam kondisi kosong yang akan membuat air dijalan akan berlari kencang menuju kolam retensi.” Ucap Sugiyanto
“ Drainase untuk daerah Jalan Rambutan sampai Jalan Lumba Lumba akan selesai tahun 2017 inilah langkah langkah yang sudah diambil oleh Pemerintah Kota Tegal melaui dinas DPUPR.” Tambah Sugiyanto
Terkait dengan Status Tanah diungkapkan oleh Kepala Bagian Tata Pemerintahan dan Kerjasama Setda Kota Tegal, Ir Nunik Pratiwi bahwa dulunya balai warga ini tanahnya merupakan Fasilitas umum dari pengembang perumahan.
“ Kami sudah pernah melakukan rapat koordinasi dengan lurah, LPMK, RW, dan pengembang perumahan ini, untuk mencari solusi permasalahan ini , kebetulan pada saat kita rapat ini, dan pada tanggal 28 Desember 2016 sudah disahkan menjadi perda PSU, sehingga semua Fasilitas umum dan Fasilitas sosial harus diserahkan ke Pemerintah Kota Tega.” Ucap Nunik
“ Dan saat ini kami sudah mengumpulkan data data yang dalam waktu dekat kita akan serahkan data data ke BPN untuk segera di sertifikat atas nama Pemerintah daerah sehingga kalau ada kerusakan atau apa saja bisa memakai anggaran Pemerintah Kota Tegal.” Tambah Nunik
Dalam paparannya Lurah Kraton, Tasripin mengungkapkan bahwa potensi Kelurahan Kraton dengan UMKM, budaya gotong royong, kapasitas lembaga kemasyarakatan yang menjadi modal social untuk membangun Kelurahan Kraton.” Ungkap lurah Kraton, Tasripin
“ Hal kongkret yang telah dilakukan salah satunya dengan terbangunnya gedung serba guna balai warga RW. VII secara swadaya dengan biaya Rp. 117. Juta lebih dan dengan sumbangan Walikota Tegal, KMT. Hj. Siti Masitha Soeparno, sebanyak Rp. 30 juta lebih.” Ucap Tasripin
“ Dengan prestasi yang telah diraih selama kurun waktu antara 2015 sampai dengan 2016 diantaranya Stan terbaik II Gelar TTG Kota Tegal tahun 2016 dan juara I lomba PHBS Tingkat Kota Tegal Tahun 2016, Kelurahan Kraton juga mempunyai pekerjaan yang membutuhkan kerjasama dan bantuan semua pihak yaitu ikut sertanya kelurahan Kraton yang maju penilaian tingkat Nasional tahun 2017 sebagai Pelaksana Terbaik Gotong Royong Masyarakat dan maju ketingkat Provinsi Jawa Tengah untuk lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) tahun 2017.” Tambah Tasripin.
Dialog interaktif ini juga menghadirkan narasumber Kasdim 0712/Tegal, Yuli Setiono, S.Pd
 “ Pak lurah dan masyarakat jangan segan segan untuk berkoordinasi dengan Babinsa apalagi sekarang sudah mendapat motor baru dari Walikota Tegal, apabila ada suatu hal yang kira kira perlu bantuan segera, sampaikan saja karena pada dasarnya babinsa akan membantu pembangunan daerah khususnya di Kota Tegal.” Ucap Yuli.
“ Terutama kaitannya dengan radikal kanan, yang masih ada di masyarakat kita, perlu ada kesadaran terhadap warga warga yang mungkin tidak dikenal, jangan sampai masuk orang yang tidak dikenal masuk kemudian memberikan pengaruh kepada faham faham yang tidak sesuai dengan idiologi bangsa, kita jaga yang sudah baik agar terap baik supaya tidak ada warga yang terpengaruh paham paham radikalisme.” Pungkas Yuli.
Acara dilanjut dengan pemberian bibit cabai kepada Kelompok Wanita Tani, Hijau Lestari, Pemberian sembako kepada warga sekitar yang membutuhkan dan dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti peresmian serta pemotongan rangkaian bunga melati tanda diresmikannya balai warga RW 07 Kelurahan Kraton. (Daryani/MR/99).

EKOWISATA MENJADI KONSEP PEMBANGUNAN TPA BOKONG SEMAR



TEGAL – (Media Rakyat). Walikota Tegal KMT Hj. Siti Masitha Soeparno menegaskan kembali mengenai penyelesaian permasalahan sampah di Kota Tegal. Dirinya menekankan saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal sedang membuat kajian terhadap konsep pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bokong Semar yang terletak di wilayah Kelurahan Kaligangsa.
Hal tersebut disampaikan walikota saat memantau rencana pembangunan akses jalan menuju TPA Bokong Semar Kota Tegal bersama Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal beserta sejumlah pejabat di jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait. Kamis (26/1).
Walikota mengatakan sesuai dengan hasil studi tiru yang telah dilakukan Pemkot Tegal beberapa waktu lalu di Balikpapan, pembangunan TPA Bokong Semar akan mengambil konsep ekowisata. Selain sebagai tempat pembuangan sampah, TPA Bokong Semar juga akan dimanfaatkan sebagai lokasi pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek koservasi alam, permberdayaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat lokal serta pembelajaran dan pendidikan.
Oleh karena itu ke depan dikatakan walikota, Pemkot Tegal akan mendorong masyarakat setempat untuk mengembangkan perekonomian. “Masyarakat disekitar TPA akan kita dorong untuk menggerakan ekonomi di daerahnya, baik itu melalui pertanian, perdagangan maupun kuliner,” kata walikota.
Selain itu Pemkot juga berencana membanguan perkampungan itik terpadu disekitar akses jalan menuju TPA.  Dikatakan walikota, saat ini para peternak itik masih tersebar dibeberapa lokasi yang terpisah. “padahal jika dibuatkan perkampungan itik yang terpadu, hal ini dapat menjadi potensi wisata yang bagus untuk Kota Tegal,”terangnya.
Walikota menjelaskan dengan prestasi peternak itik yang telah menjuarai lomba tingkat nasional, sudah saatnya peternak itik Kota Tegal ditempatkan dalam satu kawasan perkampungan itik yang terpadu. Sehingga harapannya selain menjadi daerah eko wisata, daerah tersbut juga mnjadi daerah agro wisata yang menghasilkan baik bagi warga sekitar maupun Kota Tegal.
Selain meninjau akses jalan menuju TPA Bokong Semar, walikota beserta rombongan juga meninjau aset pemkot lainnya disekitar Terminal Kota Tegal untuk menginvetarisir ulang aset–aset pemkot baik berupa tanah dan bangunan dalam rangka menuju predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).(Daryani/MR/99).

ADA PUNGLI, SEGERA LAPORKAN KE SABER PUNGLI



TEGAL- (Media Rakyat). Terkait pungutan liar (pungli) Walikota Tegal KMT Hj. Siti Masitha Soeparno kembali menegaskan komitmenya bahwa lembaga pemerintahan harus bebas pungli yang akan memberi pengaruh buruk serta citra negatif layanan publik. Komitmen tersebut disampaikan walikota saat melakukan Dialog Interaktif Walikota Menyapa di Radio Sebayu. Senin (30/1/2017)  
Walikota mengungkapkan dengan dibentuknya Unit Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) beberapa waktu lalu, membuktikan Pemerintah Kota Tegal serius memberantas pungli. “Ini menunjukan Pemkot Tegal konsisten dan komitmen memberantas pungli yang berdampak buruk pada layanan publik dan masyarakat,” ungkapnya
Potensi pungli dikatakan walikota berada hampir di semua sektor, namun indikasi yang sangat rawan ada di layanan publik. “Padahal untuk menciptkan good and clean governance, birokrasi tidak boleh berbelit-belit. Seorang birokrat tidak boleh mempersulit sebuah layanan, jika sebuah layanan dapat selesai dalam waktu satu jam, kenapa harus dibuat sampai berhari-hari”,ucapnya
Oleh karena itu kepada masyarakat, walikota menghimbau agar turut berperan aktif dalam upaya membersihkan praktek pungutan liar di seluruh instansi di wilayah Kota Tegal “Masyarakat jangan ikut terlibat dalam aksi pungli. Marilah saling mengawasi dan memantau, apabila ada indikasi kuat terjadi pungli segera laporkan ke unit saber pungli melalui mekanisme yang benar,”himbau walikota. 
Sementara itu Kepala Kejaksaan Negeri Kota Tegal Henry Budianto mengatakan mendukug pembentukan Satgas Saber Pungli oleh Pemkot Tegal.  “Sebagai salah satu instansi penegak hukum, Kejaksaan siap melakukan tindakan operasi tangkap tangan seandainya ada indikasi kuat terjadinya pungli”,ucapnya.
Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat jangan melakukan tindakan menggoda aparat penegak hukum, seperti mengiming-imingi, atau berusaha menyuap yang berdampak makin suburnya praktek pungli.  “Marilah kita berkomitmen untuk merubah dan meninggalkan pola pikir yang lama yang tidak baik,” ajaknya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Sekda Kota Tegal Dyah Kemala Shinta, SH.MH, Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Tegal Letkol Marinir SB. Manurung, Unsur Kepolisian dan Jajaran OPD di Lingkungan Pemerintah Kota Tegal. (Daryani/MR/99).

PERAYAAN TAHUN BARU IMLEK DI KLENTENG TEK HYIAU KHONG KOTA TEGAL


TEGAL- (Media Rakyat) Dalam rangka menyambut tahun baru imlek berbagai pagelaran di adakan di klenteng TEK HYIAU KHONG Kota Tegal, salah satunya barongsai yang dimainkan oleh yayasan Tri Dharma.
Dalam Perayaan Imlek Polresta Kota Tegal mengamankan jalanya perayaan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan.
Menurut salah satu pengurus klenteng kegiatan tersebut sudah menajdi tradisi tradisi dari tahun ke tahun oleh semua penganut agama khususnya warga keturunan Tionghoa. "untuk saat ini baru dimulai acaranya nanti ada kegiatan lainya yang lebih meriah sampai dengan sekitar setengah bulan kedepan". ( Daryani/MR/99)

NELAYAN BISA MELAUT KEMBALI DENGAN ALAT BARU RAMAH LINGKUNGAN



TEGAL – (Media Rakyat). Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan ( BPPP ) Tegal memberikan pendampingan bantuan alat penangkapan ikan untuk nelayan pantura. Bantuan tersebut diberikan dalam acara pembukaan tiga pelatihan di Auditorium BPPP Tegal yang juga merupakan kerjasama antara BAdan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat KP dan Masyarakat Perikanan Nusantara ( MPN ), Kamis ( 26/1 ).
Ketiga pelatihan nelayan pantura tersebut yaitu pelatihan pengoperasian alat tangkap Bubu bagi nelayan Kota Tegal sebanyak 21 orang dan Kabupaten Batang 9 orang , pelatihan pengoperasian alat tangkap jaring insang ( Gill Net )Millenium pertengahan bagi nelayan Kabupaten Batang 30 orang, Pelatihan Pengoperasian alat tangkap jarring insang ( Gill Net ) Millenium permukaan bagi nelayan Kabupaten Pati 8 orang dan Kabupaten Rembang 22 orang.
Acara dihadiri oleh Walikota Tegal, KMT. Hj. Siti Masitha Soeparno, Plt, Sekda Kota Tegal, Dyah Kemala Sintha, Para Assisten Setda Kota Tegal dan Jajarannya, Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan,Drs. Mulyoto, MM, dan tamu undangan terkait.
Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap 90 orang nelaya anggota Kelompok Usaha Bersama ( KUB ). Penerima bantuan alat penangkap ikan tahun 2016, Kota Tegal, Kabupaten Pati, Rembang dan batang dalam mengoperasikan alat tangkap jarring insang ( Gill Net ) Millenium Permukaan, pertengahan dan pengoperasian alat tangkap bubu dan dapat memberikan solusi tentang pelarangan penggunaan alat tangkap pukat hela dan pukat tarik ( Cantrang, arad, dogol, dan turunannya ) sesuai dengan PERMEN KP No. 2/2015.
Dalam sambutannya Walikota Tegal, KMT. Hj. Siti Masitha Soeparno mengucapkan mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, karena telah memilih Kota Tegal sebagai tempat diselenggarakannya pelatihan pengoperasian gill net.
“ Pelatihan yang diselenggarakan secara bertahap bisa membawa manfaat dan sosialisasi yang sebaik baiknya khususnya kepada masyarakat nelayan, nelayan juga mengungkapkan jika ada pelarangan menggunakan cantrang, berharap ada  penggantinya apa.” Ungkap Walikota
“ Saya sampai diajak oleh warga saya kelaut untuk membuktikan. Dan nelayan membuktikan bahwa alat tangkap yang biasa mereka gunakan tidak merusak ekosistem,alam dan sebagainya, namun saya sampaikan kebijakan pelarangan ini dibuat dengan alasan yang mendasar dan kita harus mengikuti , dan Alhamdulillah masyarakat Kota Tegal asalkan mereka diberikan sosialisasi tentang penggantinya ini apa, karena ini menyangkut dengan kesejahteraan.” Tambah Walikota
“ Jeda 6 bulan ini, bisa kita gunakan untuk pendampingan pelatihan penggantian alat pengangkapan ikan secara berkelompok tentu saja ini bisa membawa angin segar, harapan baru para nelayan ini untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya secara memadai tidak mengurangi dari pada pemasukan dan kegiatannya tetap bisa melaut dan sekembalinya dari pelatihan ini bisa menyampaikan kepada teman teman dan keluarga, ternyata pemerintah sudah menyiapkan alat pengganti yang lebih baik,efektif dan bermanfaat.” Tambah Walikota
“ Kita bisa memahami kenapa ada kebijakan dari pusat tentang pelarangan alat tangkap tidak ramah lingkungan, jadikan ini sebagai masa transisi dimana para nelayan yang puluhan tahun bekerja dengan alat yang sama sekarang ini menggantinya dengan alat yang baru.” Walikota menyemangati para peserta pelatihan.
Sebagai Kota bahari tentu saja Kota Tegal sebagian besar adalah nelayan dan tentu saja menjadi tumpuan harapan dari keluarga dan masyarakat.
“ Nelayan juga membantu PAD dari Pemerintah Kota Tegal, sehingga perlu kita dorong bersama sama bagaimana kita bisa bekerja dengan baik, bisa melaut lagi tapi dengan alat yang baru yang ramah lingkungan.” Pungkas Walikota mengakhiri sambutan.
Disamping pembukaan dilakukan pula launching HENKITA dan Pelayan online BST ( Basic Safety Training ) Oleh Walikota Tegal, KMT. Hj. Siti Masitha Soeparno di damping segenap tamu undangan terkait. HENKITA merupakan alat Hemat Energi Kincir Tambak yang di produksi oleh BPPP Tegal, Pelayanan Online untuk mempermudah pendaftaran calon peserta.
Dalam sambutannya Mulyoto mengatakan bahwa Indonesia mengalami degradasi yang sangat tinggi, seiring dengan meningkatnya Overfishing dan metode penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, dengan demikian perlu adanya regulasi yang mengatur untuk manajemen sumber daya secara berkelanjutan. Sebagai wujud terhadap pemberantasan IUU Fishing, dikeluarkanlah Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 02/PERMEN – KP/ 2015. Mulyoto menyampaikan juga pendampingan penggantian alat penangkapan ikan yang dilarang beroperasi di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia, KKP bersama pemerintah Daerah dalam jangka waktu 6 ( enam ) bulan akan membentuk kelomopk kerja penanganan penggantian alat penangkapan ikan yang melibatkan kementrian/lembaga terkait merelokasi daerah penangkapan ikan, mempercepat proses perijinan API pengganti yang di ijinkan, memfasilitasi pelatihan penggunaan API pengganti, dan tidak menerbitkan SIPI baru untuk API yang dilarang, Mulyoto mengajak untuk dapat mendukung serta mensukseskan kebijakan kebijakan pemerintah khususnya di bidang Kelautan dan Perikanan. (Daryani/MR/99).

MARINES CYCLING COMMUNITY KAMPANYE BIKE TO WORK

Dispen Kormar (Jakarta) Sejumlah daerah di Indonesia dan dunia sudah masuk ke masa transisi menuju era new normal, atau disebut juga denga...

Popular posts