JAKARTA – (Media Rakyat). Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali mengingatkan bahwa didalam Kota
Cerdas atau Smart city sangat dibutuhkan kepemimpinan manusia. Dengan manusia
sebagai pemimpin, maka kota cerdas dapat beroperasi dengan baik karena
teknologi yang digunakan hanyalah alat bantu untuk mencapai tujuan.
“Jangan sekali-kali menganggap komputer menyelesaikan masalah,
tidak, tetap manusia yang menyelesaikan masalah, kepemimpinan yang
menyelesaikan masalah,” ucap Wakil Presiden Jusuf Kalla pada saat berlangsung
Pembukaan Acara Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2017 di Istana Wapres,
Kamis (04/05/2017).
Disampaikan oleh Wakil Presiden, Jusuf Kalla bahwa dengan teknologi
telah membuat warga kota menjadi semakin terkoneksi, sehingga berbagai
persoalan yang muncul dapat segera menjadi isu publik.
Teknologi informatika, tambah Wakil Presiden, Jusuf Kalla yang
dewasa ini berkembang pesat merupakan alat bantu yang berguna untuk mewujudkan
kota yang mampu menyejahterakan masyarakatnya. Namun demikian, berbagai macam
alat bantu dari teknologi yang bisa menjadikan kota cerdas tidak akan berguna
bila para pemimpin kota maupun manusianya tidak dapat menggunakannya dengan
benar, arif dan bijaksana.
Searah dengan yang disampaikan oleh Wakil
Presiden, Jusuf Kalla, sebagaimana diungkapkan oleh
Walikota Tegal, KMT. Hj. Siti Masitha Soeparno bahwa Kota Tegal sedang dalam
perencanaan menuju smart city.
“Dari indikator yang perlu diperhatikan yang utama adalah dengan
pemenuhan dulu terkait dengan pelayanan public yang baik kepada masyarakat,
disamping itu kita juga mengadakaan sosialisasi secara bertahap bahwa teknoligi
itu adalah sebagai alat bantu untuk mempercepat pelayanan,” ungkap Walikota.
“Namun kembali lagi yang paling mendasar adalah kita memperhatikan
kebutuhan masyarkat sendiri dan mengutamakan dari pada perbaikan dulu
infrastruktur dan sarana prasarana pelayanan public berupa kesehatan pendidikan
dan lain sebagainya,” ucap Walikota.
Sebagai tindak lanjut menuju smart city Pemerintah Kota Tegal bersama OPD
terkait perlahan lahan akan terus mengikuti arahan dari kementrian terkait
apabila memang sudah memenuhi persyaratan kota-kota akan mempunyai keseragaman
tentang pemahaman tentang smart city itu sendiri ujar Walikota Tegal
Dikatakan oleh itu Rektor Institute Teknologi Bandung Kadarsah
Suryadi bahwa pertumbuhan kota yang begitu cepat dan munculnya berbagai
tantangan menjadikan teknologi sebagai salah satu alat bantu untuk mengatasi
hal tersebut.
“Upaya melakukan pemeringkatan kota cerdas bukan untuk melakukan
penilaian, namun guna memberikan pemetaan sehingga dapat melakukan perbaikan
secara bersama-sama dan Kota cerdas merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan
sebuah kota yang layak, nyaman dan mampu menyejahterakan warganya,” tutur
Kadarsyah.
Ditambahkan oleh Suhono Harso Supangkat, yang juga
merupakan Guru Besar ITB dan Inisiator Smart City mengatakan permasalahan kota
seperti kemacetan, kejahatan, lingkungan dan lainnya kian kompleks. Hal ini
menyebabkan adanya kebutuhan inovasi dalam mengatasi permasalahan kota.
Acara dilanjutkan dengan diskusi dengan narasumber,
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tjahyo Kumolo, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara, Rektor Institute
Teknologi Bandung Kadarsah Suryadi, Guru Besar ITB dan Inisiator Smart City, Suhono Harso
Supangkat, Wali Kota Tangerang
Selatan Airin
Rachmi Diany. (Dryani/MR/99).