Friday, 8 September 2017

MASYARAKAT CILACAP RAYAKAN RAME-RAME PEMECAHAN REKOR MURI MELALUI GELARAN PESTA RAKYAT



WIDARA PAYUNG, CILACAP-(Media Rakyat). 27 Agustus 2017 Setelah sukses mengusung acara-acara bertema kebersamaan di tahun sebelumnya, kini ”Rayakan Rame-Rame” hadir kembali dengan serangkaian kegiatan perayaan untuk mengapresiasi dan merayakan nilai-nilai kebersamaan di tengah masyarakat. Kemarin, ”Rayakan Rame-Rame” singgah di kota Cilacap melalui pesta rakyat yang akan digelar secara meriah dan akan ditutup dengan penyerahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk ”Gunungan Yutuk Tertinggi”. 
Reggy Prabowo, dari Bermuda Indonesia, selaku penyelenggara, menjelaskan, “Kegiatan ’Rayakan Rame-Rame’ telah rutin kami selenggarakan untuk merayakan budaya komunal yang sudah sangat identik dengan karakteristik masyarakat Indonesia. Cilacap menjadi kota persinggahan yang menurut kami sangat penting, karena masyarakatnya dikenal memiliki karakter guyub yang kental.”
 ”Kami secara khusus menghadirkan kegiatan ini dalam bentuk pesta rakyat karena acara perayaan merupakan salah satu ciri khas dari masyarakat komunal. Di pesta rakyat, kami menyiapkan berbagai kegiatan menarik dan interaktif untuk mempererat semangat kebersamaan di antara seluruh pengunjung yang datang,” sambung Reggy.
Selain memiliki daya tarik berupa keindahan alam, kekayaan ragam kuliner, kesenian, dan kerajinan yang khas, masyarakat Cilacap dikenal sangat mengedepankan nilai-nilai kebersamaan yang merupakan elemen kunci dalam interaksi sosial masyarakat Indonesia.
Terkait hal ini, Dr. Arie Sujito, Sosiolog menuturkan, ”Masyarakat Cilacap dan sekitarnya terkenal dengan bahasa ngapak yang lahir dari budaya egaliter, dimana mereka mengakui kesetaraan antara anggota warganya. Budaya ini terlihat dari karakter warga yang selalu bersikap berdiri sama tinggi duduk sama rendah, saling menghargai, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Perasaan kebersamaan ini diwujudkan melalui berbagai cara, bentuk ekspresi, dan juga kesenian-kesenian tertentu yang berkembang luas di seantero Banyumas.”
Satirun Safrudin Usman, selaku Ketua RT 12 Widarapayung Wetan membenarkan hal tersebut. Menurutnya, kebersamaan merupakan salah satu nilai penting yang selalu mereka junjung tinggi. Dalam berbagai aktivitas, terutama yang melibatkan komunitas, proses diskusi atau rembukan selalu diutamakan demi kepentingan bersama. Akhirnya, masyarakat menjadi saling menghargai serta bahu-membahu satu sama lain.
Eratnya nilai kebersamaan masyarakat Cilacap ini tercermin dari upaya mereka dalam memecahkan Rekor MURI untuk ”Gunungan Yutuk Tertinggi”. Sebanyak kurang lebih 14.000 gorengan yutuk telah diolah oleh masyarakat setempat untuk membentuk gunungan setinggi 5 meter dan diameter 2,5 meter. Seperti diketahui, yutuk adalah hewan pantai yang banyak di temukan di pesisir pantai selatan, salah satunya di daerah pantai Cilacap dan merupakan salah satu makanan tradisional khas wilayah tersebut.      
Suratman, selaku perwakilan Komunitas Padhang Bulan Widarapayung juga turut menanggapi, ”Selama sebulan terakhir, masyarakat rame-rame terlibat langsung dalam proses pemecahan rekor MURI ini, mulai dari pencarian, pengolahan hingga pembuatan gunungan yutuk. Sungguh bangga melihat gunungan yutuk ini berhasil menyatukan masyarakat melalui acara Rayakan Rame-Rame dan akhirnya bisa tercatat di MURI. Selama persiapan, masyarakat bisa lebih saling mengenal, mendekatkan diri, serta bekerjasama dalam menyukseskan kegiatan ini.
Keseruan ”Rayakan Rame-Rame” kemarin diawali dengan pawai yang diikuti oleh berbagai komunitas lokal untuk mengarak gunungan yutuk menuju lokasi kegiatan pesta rakyat. Setelah itu, masyarakat dapat mengikuti berbagai aktivitas seru lainnnya seperti liwetan, Goyang Rame-Rame, tarik tambang, balap karung, serta lomba joget. Terdapat pula ragam permainan seru seperti Panen Rame-Rame, Panjat Rame-Rame, Putar Rame-Rame, serta Sepeda Rame-Rame. Malam harinya, masyarakat dewasa Cilacap akan dihibur oleh penampilan istimewa grup dangdut koplo, O.M. Santana dan penyanyi dangdut papan atas, Dewi Perssik yang semakin memeriahkan gelaran ini.
”Bersama dengan Sampoerna Hijau, ’Rayakan Rame-Rame’ akan selalu hadir di tengah sederetan kegiatan perayaan komunal untuk mengapresiasi dan merayakan nilai-nilai kebersamaan, tradisi dan budaya yang ada di balik perayaan tersebut. Dukungan dan perhatian yang tinggi oleh Sampoerna hijau terhadap simbol budaya komunal masyarakat Indonesia, melalui persembahan acara perayaan seperti ini dapat menjadi kesempatan untuk semakin menunjukkan identitas komunalitas sekaligus memperkuat kebersamaan dan persatuan,” tutup Reggy. (TIM/MR/99)

MARINES CYCLING COMMUNITY KAMPANYE BIKE TO WORK

Dispen Kormar (Jakarta) Sejumlah daerah di Indonesia dan dunia sudah masuk ke masa transisi menuju era new normal, atau disebut juga denga...

Popular posts