TEGAL-
(Media Rakyat). Plt. Walikota Tegal Drs. HM Nursholeh.M.MPd nonton
bareng (nobar) pemutaran film G30S/PKI bersama ribuan warga di Alun-alun
Kota Tegal. Sabtu malam (30/9). Selain Plt.Walikota Tegal, hadir dalam
kegiatan tersebut Dandim 0712 Tegal, Letkol Kav. Kristiyanto,S.Sos,
Danlanal Tegal Letkol. Mar. Sunggu B. Manurung, Dansatradar 214 Tegal
Mayor Lek. Nanang Mahfudi S, Kapolres Tegal Kota AKBP Semmy Ronny Thaba
beserta ulama dan tokoh masyarakat lainnya.
Antusiasme warga Kota Tegal terhadap penayanangan ulang Film G 30 S PKI terbilang sangat tinggi. Hal ini terlihat saat ribuan warga Kota Tegal dari berbagai elemen memadati Alun-alun Kota Tegal untuk sekedar menyaksikan pemutaran film G30S/ PKI yang diselenggarakan Kodim 0712 Tegal bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tegal. Antusiasme tersebut bahkan ditunjukan warga dengan membawa serta anggota keluarga mereka, bahkan banyak diantaranya yang membawa alas duduk untuk bisa menonton film yang berdurasi empat jam tersebut dengan nyaman.
Kang Nur (Sapaan akrab Plt. Walikota Tegal) mengatakan nonton bareng film G 30 S PKI ini adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk menyegarkan kembali ingatan sejarah kita akan peristiwa kelam yang pernah menimpa bangsa Indonesia. Menurutnya, kebiadaban PKI yang telah membunuh tujuh perwira tentara untuk memulai kudeta, adalah catatan buram perjalanan bangsa Indonesia.
Selian itu Kang Nur juga berharap pemutaran film G 30 S/PKI ini selain untuk mengingatkan kita pada sejarah kebiadaban PKI, juga sebagai antisipasi lahirnya faham Neo Komunisme di Indonesia.
Saya sangat meyakini bahwa kegiatan ini juga berdampak efektif bagi masyarakat, khususnya generasi milenia yang belum pernah menikmati film ini,ucapnya. Kang juga setuju jika ada wacana untuk memproduksi ulang film tersebut agar lebih menarik untuk ditonton terutama bagi generasi saat ini yang terbiasa menonton film-film terkini.
Antusiasme warga Kota Tegal terhadap penayanangan ulang Film G 30 S PKI terbilang sangat tinggi. Hal ini terlihat saat ribuan warga Kota Tegal dari berbagai elemen memadati Alun-alun Kota Tegal untuk sekedar menyaksikan pemutaran film G30S/ PKI yang diselenggarakan Kodim 0712 Tegal bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tegal. Antusiasme tersebut bahkan ditunjukan warga dengan membawa serta anggota keluarga mereka, bahkan banyak diantaranya yang membawa alas duduk untuk bisa menonton film yang berdurasi empat jam tersebut dengan nyaman.
Kang Nur (Sapaan akrab Plt. Walikota Tegal) mengatakan nonton bareng film G 30 S PKI ini adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk menyegarkan kembali ingatan sejarah kita akan peristiwa kelam yang pernah menimpa bangsa Indonesia. Menurutnya, kebiadaban PKI yang telah membunuh tujuh perwira tentara untuk memulai kudeta, adalah catatan buram perjalanan bangsa Indonesia.
Selian itu Kang Nur juga berharap pemutaran film G 30 S/PKI ini selain untuk mengingatkan kita pada sejarah kebiadaban PKI, juga sebagai antisipasi lahirnya faham Neo Komunisme di Indonesia.
Saya sangat meyakini bahwa kegiatan ini juga berdampak efektif bagi masyarakat, khususnya generasi milenia yang belum pernah menikmati film ini,ucapnya. Kang juga setuju jika ada wacana untuk memproduksi ulang film tersebut agar lebih menarik untuk ditonton terutama bagi generasi saat ini yang terbiasa menonton film-film terkini.

Kristiyanto mengatakan PKI adalah salah satu ancaman yang pada saat ini dapat menghancurkan bangsa Indonesia. PKI juga merupakan bahaya laten, yang bisa muncul kembali dan bisa melaksanakan gerakan serupa
Jika dulu PKI melakukan aksinya dengan lakukan pembantian dan penculikan terhadap para jenderal saat ini PKI melakukan aksinya dengan gerakan komunis gaya baru (Neo Komunisme) dengan menggunakan teknik lebih halus,ucapnya.
Mereka tidak murni melakukan perlawanan, tapi berusaha merubah kebijakan negara agar paham komunis bisa berkembang lagi”,imbuhnya.
Kristiyanto juga menegaskan munculnya gerakan PKI saat ini dibuktikan dengan munculnya paham Komunis serta pembubaran dan pelarangan PKI di Indonesia. Tidak hanya itu, kelompok tersebut juga berusaha meminta Pemerintah Indonesia untuk meminta maaf kepada PKI. Karena itu menurutnya generasi penerus bangsa saat ini harus waspada dan mengantisipasi upaya bangkitnya PKI dewasa ini. (Daryani/MR/99)