TEGAL - (Media Rakyat). Plt.
Walikota Tegal, Drs, H.M. Nursholeh,
M.MPd
secara resmi membuka Perkemahan
Santri Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) se-Kota Tegal tahun 2017
Sabtu, 21 Oktober 2017 di Lapangan Kecamatan Tegal Selatan.
Upacara pembukaan yang
diadakan di lapangan terbuka tidak menyurutkan para peserta yang merupakan
santri madrasah untuk tetap khidmad menjalani rangkaian acara upacara tersebut.
Sebagaimana
disampaikan oleh Plt. Walikota Tegal, Drs, H.M. Nursholeh, M.MPd atau yang akrab disapa Kang Nur
bahwa dengan hadir dan
berkumpul di Lapangan Kecamatan Tegal Selatan adalah untuk bersama-sama
mengikuti kegiatan perkemahan santri MDTA se-Kota Tegal tahun 2017, yang dilaksanakan
dalam rangka memperi-ngati hari santri, yang jatuh pada tanggal 22 oktober 2017.
“Sungguh saya merasa bangga
dengan diselenggarakannya kegiatan perkemahan santri ini, karena kemah adalah kegiatan
mendekatkan diri dengan alam secara berkelompok, sekaligus melatih mental
peserta untuk membangun sikap-sikap positif,” ucap Kang Nur mengawali sambutan.
Lebih
dari itu Kang Nur juga menyampaikan bahwa santri adalah sebuah entitas yang
memiliki semangat tinggi dalam menggali ilmu agama, membangun akhlaqul karimah
dan berbakti kepada orang tua, juga guru.
Generasi santri inilah kelak
akan menjaga nilai-nilai luhur ajaran agama di tengah masyarakat, generasi inilah generasi
penuh pengharapan. karena masa mendatang adalah masa yang penuh dengan
tantangan.
“Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi sudah barang tentu akan membawa manusia ke dalam perubahan zaman dan
peradaban. tak jarang kemajuan teknologi menjadi media trans-budaya atau perpindahan budaya dari
barat ke lingkungan kita. di sinilah peran santri sangat dibutuhkan sebagai
medi filter,” ingat Kang Nur.
“Bahkan dalam konteks bela
negara, sejarah tidak bisa lepas dari peran para santri dalam membela dan memper-tahankan
bangsa. sejak masa kerajaan Demak, Mataram, zaman Kolonial, hingga zaman kemerdekaan,
keberadaan santri selalu mewarnai konstelasi sosial di keseluruhan masa,”tuturnya
Momentum paling spektakuler
yang terekam oleh sejarah antara lain perlawanan santri terhadap tentara NICA di Surabaya, pasca kemerdekaan
negara. Bung Karno yang cukup sadar dengan
keterbatasan tentara nasional, tak
mungkin mampu melawan kekuatan NICA. sehingga bung karno memohon nasehat dari hadratus syekh
hasyim asy’ari, yang dijawab dengan dikeluar-kannya fatwa jihad bagi seluruh
kaum muslimin untuk memerangi penjajah.
dan dengan
bergemanya fatwa jihad ini, pada tanggal 22 oktober tahun 1949, bergeraklah
seluruh masyarakat surabaya tanpa kecuali. dan tumbang-lah tentara nica.
sehingga tidak
berlebihan ketika presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dua tahun lalu
telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri naisonal. karena memang jasa
santri bagi bangsa ini sedemikian besar.
Adapun rangkaian acara
yang diadakan dalam rangka Perkemahan Santri MDTA yang merupakan gagasan dari Forum
Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) ditahun 2017 ini merupakan pelaksanaan
yang ke lima dan dalam pembiyaannya berasal dari Swadaya seluruh anggota yang
tergabung dalam FKDT tersebut.
“Perkemahan Santri MDTA yang
dilaksanakan di Lapangan Kecamatan Tegal Selatan adalah tahun ke lima,
Alhamdulillah berkat swadaya dari seluruh anggota FKDT kegiatan ini bisa
berlangsung dan berjalan,” ucap Solihun, S.Ag yang juga merupakan ketua FKDT
Kota Tegal.
Disampaikan oleh Ketua
Panitia Nur Soleh, S.Pdi bahwa kegiatan ini berhasil melibatkan jumlah peserta
sampai dengan 1.164 peserta yang terdiri dari 44 tenda putra dan 53 tenda putri
dengan masing masing tenda berjumlah 12 orang.
“pelaksanaan
perkemahan Santri MDTA berlangsung selama 2 hari yaitu dari tanggal 21 dan 22
Oktober 2017, hari Jum’at dan Sabtu,” ucap Nur Soleh. (Daryani/MR/99)