TEGAL – (Media Rakyat). Salah satu kepala keluarga transmigran, Bambang Sugiono (47) warga warga Rt 10, RW 03 kelurahan Mangkukusuman, meninggal dunia di Tegal, Sabtu (2/12) pukul 14.00 WIB dikarenakan sakit. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak, sebelumnya istri dan salah seorang anaknya, Rabu (29/11) sudah berangkat ke kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara untuk bertransmigrasi.
Plt. Walikota Tegal M Nursholeh saat bertakziyah di rumah duka menyampaikan
turut berbela sungkawa kepada keluarga, dan menyampaikan bahwa almarhum punya
keinginan kuat untuk bertransmigrasi, dengan harapan untuk mensejahterakan
keluarga, namun Tuhan berkehendak lain. Nursholeh berharap agar keluarga yang
ditinggalkan diberikan kekuatan.
Di tempat yang sama, Plt. kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Perindustrian (Disnakerin) kota Tegal Markus Wahyu Priyono menyampaikan, bahwa Almarhum sebelumnya
direncanakan akan berangkat menyusul Istri dan anaknya, karena pada saat akan diberangkatkan
oleh Gubernur Jawa Tengah, beserta transmigran lain asal Jawa Tengah yang
bersangkutan masih dalam proses penyembuhan dari sakit, sehingga tidak ikut
berangkat bersama-sama keluarga.
Markus menjelaskan, bahwa Disnakerin Kota Tegal telah memberangkatkan
empat keluarga atau lima belas jiwa asal Kota Tegal untuk bertransmigrasi ke
kabupaten bulungan. Pada saat pemberangkatan, Disnakerin Kota Tegal atas
persetujuan keluarga, walaupun tanpa Almarhum Istri beserta anak Almarhum tetap akan
berangkat, hal ini guna keperluan serah
terima rumah dan lahan dan barang-barang lain bantuan dari Pemerintah di lokasi
transmigrasi, dan rencananya setelah Almarhum sehat akan menyusul ke lokasi
transmigran.
Menurut Markus pada hari Sabtu (2/12) rombongan transmigran sedang
transit di Makasar untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan menggunakan kapal
laut ke Tarakan dan kemudian melanjutkan ke kabupaten Bulungan. Istri dan anak
Almarhum mendapatkan berita duka ketika sedang transit di Makasar beserta
rombongan trasnmigran lainnya.
Pihak Disnakerin akan menunggu konfirmasi dari pihak keluarga Almarhum
sebagai bahan laporan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, terkait hak-hak
dan kewajiban transmigran.
Sementara itu, Istri Almarhum, Herlina Susi Budiningsih menceritakan,
setelah mendengar kabar suaminya meninggal, Ia dan anaknya memutuskan untuk
kembali ke Tegal, dan langsung mencari tiket pesawat untuk pulang ke Tegal,
didampingi seorang pendamping dari Disnakerin Kota Tegal, ia bisa kembali ke
Tegal menggunakan pesawat Makasar-Semarang.
Susi menuturkan bahwa Suaminya tidak memiliki keluhan sakit sebelumnya,
sampai mengikuti pelatihan transmigran juga sudah di ikutinya dengan kondisi
sehat, namun beberapa hari menjelang pemberangkatan, Almarhum mengeluh sakit
perut, dan sempat di rawat di rumah sakit selama tiga hari.
Susi belum mengetahui apa yang akan diputuskan, apakah akan melanjutkan
transmigrasi atau tidak, Ia menyampaikan kepada Pihak Disnakerin untuk
diberikan waktu, sampai empat puluh hari. Susi menyampaikan bahwa nanti setelah
Ia dan keluarga berembug, pihaknya akan menyampaikan keputusannya kepada
Disnakerin apakah akan lanjut atau tidak. (Daryani/MR/99).