![]() |
Tersangka saat diperiksa Unit PPA Polres Pemalang |
PEMALANG (Media Rakyat). Pelaku pembunuh siswi MTS yang di temukan dihutan berhasil ditangkap jajaran Polres Pemalang. Saat diperiksa, dengan wajah tenang satu persatu pertanyaan penyidik dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pemalang dijawab tersangka Mis (14) dengan lancar, sepintas tak ada satupun gurat wajah yang menjelaskan bahwa dia merupakan pelaku pembunuhan terhadap AA (16) siswa kelas II sebuah MTS di Bojong yang tak lain pacar pelaku.
Meskipun puluhan mata kamera mengambil gambarnya dari arah belakang namun tersangka tetap mampu menjawab pertanyaan penyidik dan tak ada kesan ketakutan ataupun grogi yang ia tunjukan, seolah-olah tidak menyesal dengan perbuatan yang telah Ia lakukan. Dari pemeriksan terkuak kenyataan yang terjadi adalah akibat salah pergaulan dan menyebabkan AA mengandung 2 bulan dan meminta pertanggungjawaban hingga membuat Mis mata gelap dan berbuat nekat melampaui batas pemikiran anak seusianya, bahkan pembunuhan yang dilakukannya tergolong sadis yakni menggunakan sebuah pisau dapur yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Usai melakukan pembunuhan untuk mengelabui orang, Mis pun sempat mengaburkan jejak dengan ikut takziah bersama-sama warga Desa/Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal yang lain juga mengikuti Yaasinan maupun Tahlilan, hingga nyaris seminggu tersangka berperilaku seolah-olah tidak terjadi apa-apa pada keluarga dan seluruh masyarakat, hingga tak pelak penangkapannya oleh petugas Polres Pemalang mengagetkan seluruh warga disekitarnya.
Pada mulanya didepan petugas tersangka semula mengelak telah melakukan pembunuhan meski sidik jarinya ditemukan di pisau yang digunakan untuk mengeksekusi korban pada bagian leher, namun dengan perlakuan dan penanganan khusus petugas PPA berusaha mengorek keterangan tersangka yang masih di bawah umur hingga akhirnya satu persatu mengakuannya meluncur.
Dalam pengakuanya sebelum membunuh, korban diajak pergi dengan alasan mau mengambil motor di tempat temannya, tapi ternyata korban dibawa kehutan dan diajak berhubungan terlebih dahulu, setelah itu korban di cekik hingga tak berdaya, dan diambilah pisau yang sudah dipersiapkan itu dipergunakan untuk menggorok leher korban hingga tewas.
"Saat itu AA ngomong kalau dirinya hamil tap saya menolak bertanggungjawab karena belum ingin menikah dan memiliki anak, tapi kalau saya kabur ia akan ngomong pada orang-orang termasuk ibu saya, itu yang membuat saya bingung, sehingga saya mempunyai pikiran yang kalap untuk menghabisinya," tandas Mis dihadapan penyidik. (heri)
OL : 03 Juli 2013.