![]() |
Misbah korban tindak kekerasan oknum Guru |
Slawi (Media Rakyat), Tindak kekerasan yang dilakukan oleh oknum Guru terjadi di lingkungan Pendidikan Kabupaten Tegal. Kali ini menimpa murid MTs N Slawi, Misbah Khusurur bin Tarmudi murid kelas VII B asal Desa Bogares kidul Rt 20/03 Kec Pangkah Kab Tegal. Hanya gara-gara tidak mengerjakan PR harus menerima tidak kekerasan dari Rojiun guru Bahasa Indonesia (BI)yang mengajarnya.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Jumat (03/10) saat jam pelajaran bahasa Indonesia, Misbah beserta 4 teman nya belum mengerjakan PR hingga disuruh keluar kelas oleh Rojiun guru yang mengajar BI untuk mengerjakan PR nya, selang beberapa lama mereka berlima dipangil Rojiun dan ditanya apakah sudah selesai mengerjakan tugasnya apa belum, karena gugup dan takut Misbah pun menjawab dalam bahasa daerah "DURUNG" yang artinya belum, namun jawaban tersebut membuat Rojiun naik pitam dan langsung menjambak rambut Misbah serta membentur-benturkan kepala Misbah ber kali-ketembok. "Rambut saya dijambak dan dibenturkan berkali-kali ketembok, padahal saya sudah berkali-kali juga minta ampun ke pak Rojiun tapi terus saja kepala saya di benturkan ketembok, perbuatan itu baru berhenti ketika teman sekelas saya memohon pada guru tersebut agar berhenti menganiaya saya" tutur misbah saat ditemui Media Rakyat dirumah nya.
![]() |
MTs N Slawi Kab. Tegal |
Atas kejadian tersebut Misbah pun mengalami luka lebam dan memar di bagian mata Kiri, pelipis kanan dan memar di bagian belakang kepala, setelah kejadian tersebut Sabtu (4/10) Misbahpun engan berangkat sekolah karena takut dan masih mengalami pusing yang luar biasa hingga akhirnya orang tua Misbah pun membawa anaknya untuk berobat ke mantri terdekat.
Saat Media Rakyat menemui Drs Nurhamid SPdi Kepala Sekolah MTs N Slawi di ruang kerjanya, membenarkan adanya kejadian yang dilakukan oleh guru BI kepada muridnya, namun tidak seperti yang diceritakan, menurutnya Misbah hanya ditampar bukan dijambak rambutnya dan dibentur kan ke dinding tembok "Memang saya tidak melihat kejadianya, namun Guru yang bersangkutan sudah saya pangil dan mengakui kalau dirinya hanya menampar saja dan kami dari pihak sekolah sudah mendatangi keluarga Misbah untuk meminta maaf atas kejadian yang menimpa ananda Misbah dan pihak sekolah juga sudah membuat pernyataan dan kesepakatan penyelesaian secara tertulis kepada kedua belah pihak" jelasnya.
Namun saat Media Rakyat meminta untuk menunjukan surat pernyataan tersebut agar bisa melihat isi pernyataannya serta siapa saja yang menandatangani pernyataan tersebut, Nurhamid enggan menunjukan surat tersebut. (Rid/Rud/MR/99)