 |
| Agus Mulyadi bersama BPBD saat kegiatan pemberian bantuan air bersih dari Pemerintah untuk warga. |
PEMALANG - (Media Rakyat), Warga 11 desa di lereng Gunung Slamet tepatnya Desa Mereng Kecamatan Pulosari telah mendapatkan droping air bersih, bantuan dari pemerintah daerah melalui BPBD, hal tersebut dikarenakan sumber mata air yang menjadi andalan mereka selama ini mengering sejak musim kemarau.
Untuk memenuhi kebutuhan warga terpaksa menggantungkan pada bantuan pemerintah dan sesekali membeli dari pedagang air bersih yang berkeliling dari desa ke desa. 12 desa di kecamatan pulosari yang berada di kaki gunung slamet hingga saat ini masih mengalami krisis air bersih. ke dua belas desa tersebut yakni desa clekatakan , siremeng , Batursari, Pagenteran, Penakir, Pulosari, Gambuhan, Jurangmangu, Nyalembeng, dengan jumlah keseluruhan mencapai
23 ribu jiwa lebih.
Krisis air bersih tersebut bahkan telah mereka alami sejak satu bulan yang lalu. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada warga terpaksa bergantung pada bantuan yang diberikan Pemerintah Daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Selain bantuan , warga juga mendapatkan air bersih dari penjual keliling dengan harga Rp. 5000,-perpikulnya.
Menurut Nurfaidah warga mereng " Krisis air bersih memang menjadi kondisi tahunan yang warga hadapi, karena secara geografis memang daerah kami berada di kaki gunung slamet. dan bantuan dari pemerintah selalu diharapkan oleh warga. kami warga berharap agar krisis air bersih yang menimpa warga dapat segera teratasi. "keluhnya.
Agus Mulyadi Kasi Trantib Kecamatan Pulosari menegaskan ." Bantuan air yang diberikan Pemerintah Daerah sudah dilakukan sejak 26 juni yang lalu, dimana pada awalnya setiap droping air dilakukan di 8 titik dengan menggunakan satu mobil tangki, namun karena jumlah warga yang mengalami krisis air bersih semakin banyak ,akhirnya droping air ditambah menjadi 16 titik setiap hari dengan menggunakan 2 unit mobil tangki."tegasnya. (heri).
