![]() |
Audensi para tokoh ulama dengan Bupati Pemalang |
PEMALANG - (Media Rakyat). Maraknya tempat karaoke di kota pemalang
yang merambah sampai dipelosok perdesaan membuat gerah para
tokoh ulama di Kabupaten Pemalang, sehingga para
tokoh ulama mengadakan audensi dengan Bupati
Pemalang H. Junaedi SH, MM diperinggitan Pendopo Selasa (23/02).
Pasalnya untuk sementara ini di daerah lain yang namanya Kafe karaoke sudah tidak ada, namun di kabupaten Pemalang malah menjamur, bahkan pemandu lagunya banyak berdatangan dari luar kota.ironisnya lagi karaoke tersebut banyak mempekerjakan gadis remaja bahkan ada yang masih dibawah umur.
Paska terkuaknya prostitusi online yang melibatkan pelajar oleh kepolisian resort Pemalang, membuat reaksi penolakan dari masyarakat terhadap tempat-tempat karaoke dan hiburan malam yang keberadaannya kian menjamur dan terus mengalir.
Apa lagi Sirandu mall tidak untuk tempat hiburan akan tetapi peruntukannya adalah pertokoan, sehingga masyarakat tidak setuju dengan adanya sekarang ini menjadikan tempat hiburan malam.
Kyai H. Zaenal Mustofa Perwakilan Tokoh ulama Pemalang mengatakan "ulama di kabupaten Pemalang meras miris terhadap praktik-praktik kemaksiatan yang dinilai kian meraja lela, dan tak hanya malam hari saja, disiang bolongpun tempat-tempat karaoke dan hiburan orang dewasa lainnya berani ngumbar kemaksiatan.
Bahkan Sirandu mall tempat mangkal anak-anak sekolah, apakah pantas kalau hal yang semacam itu dipertontonkan pada anak sekolahan. Para ulama dan Kyai diKabupaten Pemalang menghendaki tempat karaoke di Sirandu mall untuk ditutup." tegas Kyai Zaenal.
Bupati Pemalang H.Junaedi, SH, MM dalam dialognya mengatakan "kami juga merasa risih dengan perilaku PL (wanita Pemandu Lagu), yang kerap berpakaian tak senonoh di depan umum, sehingga saya akan segera membuat Perbub (Peraturan Bupati), yang baru terkait pembatasan dan pengaturan tempat karaoke dan hiburan malam, dan saya tidak segan-segan menutup paksa tempat karaoke dan hiburan malam, jika tidak patuh dengan aturan hukum yang ada, terlebih lagi berani mempekerjakan para gadis remaja apa lagi pelajar." Tegas Bupati. (Heri/MR/99)
Pasalnya untuk sementara ini di daerah lain yang namanya Kafe karaoke sudah tidak ada, namun di kabupaten Pemalang malah menjamur, bahkan pemandu lagunya banyak berdatangan dari luar kota.ironisnya lagi karaoke tersebut banyak mempekerjakan gadis remaja bahkan ada yang masih dibawah umur.
Paska terkuaknya prostitusi online yang melibatkan pelajar oleh kepolisian resort Pemalang, membuat reaksi penolakan dari masyarakat terhadap tempat-tempat karaoke dan hiburan malam yang keberadaannya kian menjamur dan terus mengalir.
Apa lagi Sirandu mall tidak untuk tempat hiburan akan tetapi peruntukannya adalah pertokoan, sehingga masyarakat tidak setuju dengan adanya sekarang ini menjadikan tempat hiburan malam.
Kyai H. Zaenal Mustofa Perwakilan Tokoh ulama Pemalang mengatakan "ulama di kabupaten Pemalang meras miris terhadap praktik-praktik kemaksiatan yang dinilai kian meraja lela, dan tak hanya malam hari saja, disiang bolongpun tempat-tempat karaoke dan hiburan orang dewasa lainnya berani ngumbar kemaksiatan.
Bahkan Sirandu mall tempat mangkal anak-anak sekolah, apakah pantas kalau hal yang semacam itu dipertontonkan pada anak sekolahan. Para ulama dan Kyai diKabupaten Pemalang menghendaki tempat karaoke di Sirandu mall untuk ditutup." tegas Kyai Zaenal.
Bupati Pemalang H.Junaedi, SH, MM dalam dialognya mengatakan "kami juga merasa risih dengan perilaku PL (wanita Pemandu Lagu), yang kerap berpakaian tak senonoh di depan umum, sehingga saya akan segera membuat Perbub (Peraturan Bupati), yang baru terkait pembatasan dan pengaturan tempat karaoke dan hiburan malam, dan saya tidak segan-segan menutup paksa tempat karaoke dan hiburan malam, jika tidak patuh dengan aturan hukum yang ada, terlebih lagi berani mempekerjakan para gadis remaja apa lagi pelajar." Tegas Bupati. (Heri/MR/99)