![]() |
Drs. Khalimi, M.Pd saat tinjau kesiapan UNBK SMA/SMK |
PEMALANG - (Media Rakyat). Saat meninjau pelaksanan simulasi UNBK di SMK 1
Ampelgading belum lama ini, Kepala Bidang SLTP/SMA/SMK pada Disdikpora
Kabupaten Pemalang, Drs. H. Khalimi, M.Pd mengatakan, ada dua SMA dan
delapan SMK di Kabupaten Pemalang yang sudah siap melaksanakan ujian
nasional berbasis komputer (UNBK).
”Ada dua SMA yang tahun ini sudah siap melaksanakan UNBK yakni SMA Negeri 1 dan 2 Pemalang” kata Khalimi.
“Sedangkan untuk SMK Negeri, meliputi SMK Negeri 1 Pemalang, SMK Negeri 1 Petarukan dan SMK Negeri 1 Ampelgading, sementara untuk SMK Swasta meliputi SMK Islam Randudongkal, SMK Islam Pemalang, SMK Texmaco Pemalang, SMK PGRI dan SMK Nusantara Comal” lanjut Khalimi.
Menurut Khalimi, SMK lebih siap karena di SMK ada mata pelajaran yang namanya simulasi digital. Dalam prakteknya, UNBK akan dilaksanakan dalam tiga tahap (shift) setiap harinya, selama enam hari sesuai dengan jumlah mata pelajaran. Untuk itu, sekolah harus menyiapkan perangkat komputer minimal sepertiga dari jumlah peserta ujian nasional.
Khalimi menggambarkan, jika ada 300 peserta, maka sekolah harus menyiapkan 100 komputer, plus 10 komputer cadangan. Khalimi juga menjamin tidak ada kesamaan soal antar shift. (Heri/MR/99)
”Ada dua SMA yang tahun ini sudah siap melaksanakan UNBK yakni SMA Negeri 1 dan 2 Pemalang” kata Khalimi.
“Sedangkan untuk SMK Negeri, meliputi SMK Negeri 1 Pemalang, SMK Negeri 1 Petarukan dan SMK Negeri 1 Ampelgading, sementara untuk SMK Swasta meliputi SMK Islam Randudongkal, SMK Islam Pemalang, SMK Texmaco Pemalang, SMK PGRI dan SMK Nusantara Comal” lanjut Khalimi.
Menurut Khalimi, SMK lebih siap karena di SMK ada mata pelajaran yang namanya simulasi digital. Dalam prakteknya, UNBK akan dilaksanakan dalam tiga tahap (shift) setiap harinya, selama enam hari sesuai dengan jumlah mata pelajaran. Untuk itu, sekolah harus menyiapkan perangkat komputer minimal sepertiga dari jumlah peserta ujian nasional.
Khalimi menggambarkan, jika ada 300 peserta, maka sekolah harus menyiapkan 100 komputer, plus 10 komputer cadangan. Khalimi juga menjamin tidak ada kesamaan soal antar shift. (Heri/MR/99)