![]() |
Aparat Kepolisan beri pengarahan tengan uang palsu |
PEMALANG - (Media Rakyat). Dengan maraknya peredaran uang palsu jelang
lebaran, Kapolsek Pulosari AKP NURDINOWO bersama anggota rutin
melaksanakan Patroli dan menghimbau para pedagang di pasar Pulosari
untuk membedakan uang asli dan palsu. Kamis (23/6/2016).
"Kita melakukan sosialiasi kepada pedagang tentang uang palsu, Ini menjadi fenomena tahunan, karena uang palsu kerap ditemukan di berbagai daerah menjelang lebaran," ujar Kapolsek Pulosari, Kamis (23/6/2016).
Kapolsek mengimbau pedagang untuk lebih jeli dan waspada setiap bertransaksi. Apalagi, jika tidak mengenal pembeli. Uang kertas yang baru diterima, terutama nominal besar, untuk diraba dan diterawang terlebih dahulu sebagai antispasi.
"Bapak-bapak dan ibu-ibu yang menerima uang jangan langsung dimasukkan kantong, tapi dilihat dulu, diraba, dan diterawang dulu. Agar lebih mantap, gunakan alat sinar ultraviolet kalau ada untuk mengecek," ujar Kapolsek di hadapan pedagang.Kamis (23/6/2016).
Seorang pedagang sembako di Pasar Pulosari, Sumiyati (40), menyambut baik sosialisasi mendeteksi uang palsu dari kepolisian. Dengan kehadiran polisi di pasar, setidaknya bisa mencegah pelaku kejahatan termasuk pengedar upal untuk beraksi.
"Ya senang dengan sosialisasi ini karena para pedagang kan akhirnya jadi tahu cara membedakan uang palsu. Semoga saja kami pedagang-pedagang kecil ini tak sampai tertipu oleh mereka (pengedar uang palsu),".Ujar pedagang.Kamis (23/6/2016).
Untuk membedakan yang asli dan palsu paling mudah dilakukan dengan cara dilihat, diterawang, dan diraba. Uang asli, bewarna terang, sementara uang palsu lebih buram.
Kemudian, perhatikan bagian pojok kanan bawah uang kertas, yakni terdapat optical variabel ink (OVI). Jika diperhatikan dari sudut pandang berbeda, OVI akan berubah warna dari hijau ke magenta. Sisi belakang uang asli juga terdapat benang pengaman yang tertanam rapi.
“ Uang kertas asli bila diraba pada bagian angka, huruf, dan gambar pahlawan terasa kasar. Selain itu, uang asli jika diterawang di sebelah kanan terdapat gambar pahlawan, kemudian di bawah nilai nominal ada gambar lingkaran bertuliskan Bank Indonesia,”. Pungkas Kapolsek Pulosari. (Heri/MR/99)
"Kita melakukan sosialiasi kepada pedagang tentang uang palsu, Ini menjadi fenomena tahunan, karena uang palsu kerap ditemukan di berbagai daerah menjelang lebaran," ujar Kapolsek Pulosari, Kamis (23/6/2016).
Kapolsek mengimbau pedagang untuk lebih jeli dan waspada setiap bertransaksi. Apalagi, jika tidak mengenal pembeli. Uang kertas yang baru diterima, terutama nominal besar, untuk diraba dan diterawang terlebih dahulu sebagai antispasi.
"Bapak-bapak dan ibu-ibu yang menerima uang jangan langsung dimasukkan kantong, tapi dilihat dulu, diraba, dan diterawang dulu. Agar lebih mantap, gunakan alat sinar ultraviolet kalau ada untuk mengecek," ujar Kapolsek di hadapan pedagang.Kamis (23/6/2016).
Seorang pedagang sembako di Pasar Pulosari, Sumiyati (40), menyambut baik sosialisasi mendeteksi uang palsu dari kepolisian. Dengan kehadiran polisi di pasar, setidaknya bisa mencegah pelaku kejahatan termasuk pengedar upal untuk beraksi.
"Ya senang dengan sosialisasi ini karena para pedagang kan akhirnya jadi tahu cara membedakan uang palsu. Semoga saja kami pedagang-pedagang kecil ini tak sampai tertipu oleh mereka (pengedar uang palsu),".Ujar pedagang.Kamis (23/6/2016).
Untuk membedakan yang asli dan palsu paling mudah dilakukan dengan cara dilihat, diterawang, dan diraba. Uang asli, bewarna terang, sementara uang palsu lebih buram.
Kemudian, perhatikan bagian pojok kanan bawah uang kertas, yakni terdapat optical variabel ink (OVI). Jika diperhatikan dari sudut pandang berbeda, OVI akan berubah warna dari hijau ke magenta. Sisi belakang uang asli juga terdapat benang pengaman yang tertanam rapi.
“ Uang kertas asli bila diraba pada bagian angka, huruf, dan gambar pahlawan terasa kasar. Selain itu, uang asli jika diterawang di sebelah kanan terdapat gambar pahlawan, kemudian di bawah nilai nominal ada gambar lingkaran bertuliskan Bank Indonesia,”. Pungkas Kapolsek Pulosari. (Heri/MR/99)