TEGAL - (Media Rakyat). Mengingat bahan
bakar bagi nelayan kecil untuk melaut adalah hal yang sangat penting
.kelangkaan bahan bakar minyak dan harganya yang tinggi menjadikan persoalan
tersediri bagi nelayan. Selama ini sebagian besar nelayan kecil menggunakan
kapal dengan mesin pembakaran dalam jenis mesin diesel berbahan bakar solar,
mesin 2- tak dan mesin 4- tak berbahan bakar bensin. Penggunaan energy
alternative yang murah , nyaman , aman dan compatible untuk menggerakan mesin
kapal nelayan sangat dinantikan .
Kota Tegal
mendapat kesempatan menjadi kota yang secara langsung dilakukan uji coba
peralatan konerter kit bertempat di Kelompok Usaha Bersama (KUB) Gulamah,
Panggung, Selasa (20/9)
Walikota
menyatakan “ Pemerintah Kota Tegal dan seluruh warga kota Tegal khusunya
masyarakat nelayan menyambut sangat positif dengan adanya perhatian dari
kementrian Ristekdikti tentang inovasi yang dapat membantu tentu saja kinerja
nelayan dengan teknologi yang satu hemat energy dan tentu saja ramah
lingkungan”
“Dari uji coba
yang tadi kita lakukan di laut , kita bisa menyesuaikan kecepatan dari kapal
itu sesuai dengan kapasitas mesin itu dan hemat hanya dengan satu tabung gas
LPG yang 3 Kg . jadi ini merupakan inovasi dan terobosan yang luar biasa
sekali.” Ungkap Walikota
Walikota juga
memberikan apresiasi dikarenakan Kota Tegal mendapat perhatian dan tentu saja
akan bermanfaat untuk keluarga nelayan untuk mereka nanti bisa lebih mereka
nanti meningkatkan kesejahteraanya dengan melaut dengan teknologi yang baru ini.
Walikota juga
memberikan penjelasan bahwa pemerintah daerah menyambut baik apabila kedepan
akan bisa di sinergikan dengan berbagai stakeholder dan yang berkepentingan.
“Karena kita
tidak hanya sebagai nelayan tentu saja juga ada kelompok petani yang
membutuhkan alat alat yang menunjang percepatan dari pada proses hasil panen
karena itu juga stakeholder terkait nanti kita juga akan telaah secara insentif
dan berkomunikasi dengan Kementrian terkait.” Ujar Walikota
Kegiatan ini
juga sejalan dengan kegiatan Pemerintah Kota Tegal yang diberikan kepada warga
yaitu program Teknologi Tepat Guna (TTG). “ Pemerintah Kota memberikan
kesempatan kepada masyarakat se Kelurahan untuk melakukan produk produk inovasi
yang bisa digunakan di industri rumah ataupun industry kecil” tambah Walikota .
Walikota juga
mengingatkan bahwa dari semua kegiatan yang telah dilakukan tadi muaranya
adalah kebutuhan akan pelatihan dan pendampingan sehingga kedepan bisa
melakukan kerjasama sehingga nanti dari setiap produk yang dihasilkan , yang
bisa di dayagunakan di masyarakat mungkin bisa dipatenkan.
Uji terap
dilakukan pada mesin kapal nelayan dengan disaksikan dan menaiki kapal nelayan
ke laut , Walikota Tegal, KMT. Hj. Siti
Masitha Soeparno dan Jajaran , Dr. Ir. Muh. Dimyati Dirjen Penguatan Riset dan
Pengembangan Kemenristekdikti dan jajaran, Deputi LIPI, Prof. Dr. Ir. Bambang
Subiyakto beserta jajaran, serta pejabat dari BSN.
Uji coba
langsung dipraktekan oleh peneliti PT.
Tritunggal Prakarsa Global yang merupakan salah satu innovator yang berasal
dari masyarakat, Abdul Hakim Pane
Dijelaskan oleh
Pane bahwa penggunaan energy alternative berupa bahan bakar gas (BBG) atau
bahan bakar lainnya pada mesin kapal dengaan tetap menggunakan mesin yang ada
tentu harus menggunakan peralatan converter kit yang merupakan produk
aksesoris. Hanya saja converter kit yang diperkenalkan hingga saat ini hanya
untuk mesin 4 tak berbahan bakar bensin dan ditemukan banayak ketidaknyamanan
bagi para nelayan, seperti sering tidak dapat hidup karena cuaca dingin dan
lain sebagainya . sedangkan peralatan converter kit bagi mesin diesel berbahan
bakar solar dan mesin 2 tak berbahan bensin tidak diperkenalkan sama sekali.
“Kota Tegal
telah memperkenalkan dan melakukan Uji terap teknologi Konverter Kit terbaru,
yaitu generasi kedua yang merupakan hasil pengembangan teknologi berbasis
controller. Hal ini merupakan terobosan di Indonesia maupun di dunia” Ungkap
Pane.
Dalam
sambutannya, Menteri Risetdikti yang dalam hal ini diwakili oleh Dirjen
Penguatan Risbang , Dr. Ir. Muh Dimyati mengatakan bahwa pengembangan prototypeKconverter
kit yang teruji pada penggunaan yang sebenarnya pada mesin kapal nelayan dan
transportasi merupakan salah satu bentuk kontribusi pembangunan iptek dalam
rangka memberikan daya ungkit dan mendorong peningkatan daya saing nasional
dapat terlihat nyata.
Ditambahkan pula
oleh , Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kemenristekdikti, Dr. Hotmatua Daulay , yang menangani kegiatan
tersebut juga menyatakan bahwa pengembangan teknologi yang dibutuhkan
masyarakat dan dunia industry Indonesia bagi daya saing merupakan prioritas
pemerintah. Untuk itu, insentif bagi pengembangan teknologi dari tahun ketahun
akan terus ditingkatkan. (Daryani/MR/99)