TEGAL- (Media
Rakyat). Memperingati Hari ibu yang ke-88 Pemerintah
Kota Tegal dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Tegal mengadakan seminar
tentang penggunaan media sosial dan kebijakan serta kesetaraan perempuan dan
laki-laki di era digital. Seminar dibuka Walikota Tegal KMT Hj. Siti Masitha
Soeparno yang disaksikan Wakil Walikota Tegal Drs H.M Nursholeh, M.Mpd, Plt
Sekda Kota Tegal Dyah Kemala Shinta, SH.MH serta Jajaran Forkopimda Kota Tegal
di sela-sela upacara peringatan Hari Ibu Ke-88 yang diadakan di Gedung Adipura.
Kamis (22/12).
Selain mengadakan upacara, beberapa kegiatan lainnya juga
telah dilakukan diantaranya berupa anjangsana ke-16 orang duafa lansia pada
tanggal 20 desember dan seminar tentang penggunaan media sosial dan kebijakan
serta kesetaraan perempuan dan laki-laki di era digital yang menghadirkan
pembicara sekretaris Ditjen
Aplikasi Informatika Kementerian
Komunikasi dan Informatika Mariam F Barata.
Dalam laporan nya Ketua Panitia Renny Firman Darmansyah
mengatakan tujuan peringatan Hari Ibu adalah untuk mengingatkan kepada Rakyat Indonesia untuk
mengenang kaum perempuan dalam peran sertanya merebut kemerdekaan serta mewujudkan
semangat persatuan dan kesatuan.
“Perempuan dan laki-laki merupakan bagian yang tak
terpisahkan dalam tanggung jawabnya mewujudkan demokrasi dan pembangunan bagi
semua komponen bangsa guna mewujudkan keberhasilan pembangunan”, ucap Renny
Peringatan Hari Ibu kali ini juga dimaksudkan agar
laki-laki dan perempuan dapat mengenang dan meyegarkan ingatan untuk mengerti
arti perjuangan kaum perempuan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
kebangkitan bangsa dan mewariskan nilai-nilai luhur perjuangan.
Sementara itu Walikota Tegal KMT Hj. Siti Masitha
Soeparno dalam sambutannya mengungkapkan keprihatinanya terkait fenomena
kekerasan dan perdagangan manusia yang menimpa perempuan dan anak-anak. Untuk
itu kepada para ibu walikota juga mengajak agar tidak berkata kasar kepada anak
anak. “Berkata kasar dan keras akan
membuat anak menderita luka batin seumur hidup yang bepengaruh pada
terbentuknya karakter pribadi anak tersebut di masyarakat”,ucapnya.
Dalam kesempatan itu walikota juga menyoroti
perkembangan sosial media yang efeknya sampai kepada anak-anak. Menurut
walikota anak-anak memang tidak boleh ketinggalan teknologi, namun walikota
berpesan di era teknologi sekarang ini peran ibu harus mampu mengimbangi
pengetahuan anak, ibu tidak boleh ketinggalan teknologi dari anak. “Dampingi,
awasi, saring dan bimbing serta arahkan karena akses sosial media ke dunia luar
tidak mungkin dibendung”,ajaknya. Kepada ibu yang aktif dalam organisasi
walikota juga mengajak agar para ibu dapat menunjukan eksistensinya dalam
kehidupanya masyarakat. “Berikan sumbangsih
terbaik kepada masyarakat”,ucap walikota.
“Ibu merupakan pemersatu kelaurga, tanpa ibu akan
terjadi ketimpangan dalam keluarga, karena itu peringatan Hari Ibu ke-88 tahun
ini dapat dimaknai dalam arti sesungguhnya yakni tidak hanya upacara ceremonial
saja, tetapi harus direnungkan makna seorang ibu bagi kita”, pungkasnya. (Daryani/MR/99)