TEGAL – (Media Rakyat). Menyikapi meroketnya harga beras di beberapa daerah
di Jawa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerintahkan Sekeretaris Daerah
Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono untuk meninjau secara langsung kondisi
lapangan serta mengecek pelaksanaan operasi pasar yang dilaksanakan oleh bulog
sebagai langkah antisipasi kenaiakan harga beras.
Menindaklanjuti hal tersebut Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri
Puryono didampingi Plt. Wali Kota Tegal dam Kapolres Tegal Kota, Selasa (23/1)
blusukan di Pasar Pagi Kota Tegal, selain mengecek harga beras, sidak tersebut
juga untuk memastikan ketersediaan beras serta menginspeksi secara langsung
pelaksanaan operasi pasar yang dilaksanakn oleh Bulog di pasar Pagi Kota Tegal.
Sri Puryanto menyampaikan bahwa di beberapa daerah memang terjadi
kenaikan harga beras karena sentiment pasar, namun Ia menuturkan untuk Provinsi
Jawa Tengah tidak perlu khawatir, sebab untuk Provinsi Jawa Tengah pertahun
produksi berasnya masih surplus 3,2 juta ton, hanya peredaranya saja yang perlu
di atur agar tidak semua beras jawa Tengah yang malah keluar Jawa Tengah.
Kanaikan harga beras ini menurut Sri Puryono disebabkan karena di bulan
Desember tahun lalu sampai denga awal Januari 2018 memang belum musim panen,
sehingga stok beras menurun, kemudian juga dipicu Beras Untuk Kesejahteraan
Rakyat (Rastra) yang belum di salurkan, karena Rastra baru di salurkan pada
(18/1) kepada masyarakat.
Ia berharap dengan adanya operasi pasar dan Rastra yang segera
disalurkan, maka tidak ada lagi harga beras yang terlalu tinggi, dan inflasi
menjadi rendah kemudian pertumbuhan ekonominya tinggi.
Menurut Sri Priyono Pemerintah harus hadir apabila di masyarakat ada
kegelisahan yang salah satunya dipicu oleh kenaikan harga beras. Dalam
menanggani hal ini pemerintah sudah memilki Tim Satgas Pangan, yang apabila
terjadi penyimpangan di lapangan, maka pihak dari satgas khususnya Kepolisian
yang akan segera menanggani hal tersebut. Sri Puryono berharap mudah-mudahan
dalam minggu depan harga beras sudah stabil
Selain itu Sri Puryono juga menyampaikan bahwa Jawa Tengah dirasa tidak
memerlukan adanya beras impor. Pengawasan terahadap masuknya beras impor sudah
diantisipasi dengan menempatkan petugas untuk mengawasi pintu-pintu masuk yang
di khawatrikan menjadi pintu masuk beras impor.
Terkait dengan kualitas Rastra yang sering dikeluhkan oleh masyarakat,
Sri priyono menyampaikan pada (21/1) Rastra sudah berada di Bulog dan paling
lambat (25/1)sudah disalurkan kepada masyarakat, terkait dengan kualitas, Gubernur
Jawa Tengah bahkan sering mengadakan sidak ke gudang-gudang bulog, jika beras
dalam keadaan jelek segera di ganti. (Daryani/MR/99).