TEGAL.
- (Media Rakyat). Acara pengumuman lulusan di SMN 01 Kramat, Kabupate
Tegal, Jateng beda dengan sekolah SLTA yang lain. Disini dibarengi
dengan acara gelar kesenian, para siswa tak diperbolehkan mengenakan
pakaian seragam sekolah tetapi mengenakan pakaian tradisional,
khususnya para siswi malah berdandan cantik cantik yang dirias salon
kecantikan. Dengan begitu secara tidak langsung mencegah para siswa
nekad "melakukan hura hura di jalanan yang biasanya menggunakan sepeda
motor hingga berakibat terganggunya para pengguna jalan umum seperti
kejadian di tempat lain. Pihak Kepolisian setempat juga andil berjaga
untuk mengantisipasi hal yang tak terduga. Pada hari kamis sore sekitar
pukul 15:00 tanggal 03/5/2018.
Kami juga berharap ada perubahan kebiasaan yang lebih positif dan produktif, seperti di SMAN 01 Kramat ini bagus, pengumuman lulusan di barengi dengan ajang kreatifitas dan kesenian, " ujar Brigadir Pol Eko Supriyono pada mediaraktat99 saat bertugas menjaga keamanan di SMAN 01 Kramat,
Namun satu hal yang menurut Brigadir Eko kita tahulah paling susah yaitu mengatasi anak anak "granfank" ( anak anak nyentrik) yang sering duduk bergerombol di jalanan, terutama di perempatan kadang mereka masuk ke warung warung minta makanan dan minuman yang membuat pemilik warung jadi repot. "Kadang warung kecil jadi sasaran minta minuman segala, tak diberi kasihan anak anak tapi diberi jumlah mereka banyak, " papar Brigadir Eko didasarkan laporan pemilik warung yang mengeluh.
Mobil-mobil, truk, juga kadang jadi sasaran mereka yang memaksa naik, yang akhirnya merepotkan para sopir.
Tapi mengatasi masalah ini seharusnya dalam bentuk Team karena polisi saja tidak cukup dan kadang malah terjadi salah penilaian mengingat ini terkait permasalahan sosial kemasyarakatan.ujarnya. (Daryani/MR/99)
Kami juga berharap ada perubahan kebiasaan yang lebih positif dan produktif, seperti di SMAN 01 Kramat ini bagus, pengumuman lulusan di barengi dengan ajang kreatifitas dan kesenian, " ujar Brigadir Pol Eko Supriyono pada mediaraktat99 saat bertugas menjaga keamanan di SMAN 01 Kramat,
Namun satu hal yang menurut Brigadir Eko kita tahulah paling susah yaitu mengatasi anak anak "granfank" ( anak anak nyentrik) yang sering duduk bergerombol di jalanan, terutama di perempatan kadang mereka masuk ke warung warung minta makanan dan minuman yang membuat pemilik warung jadi repot. "Kadang warung kecil jadi sasaran minta minuman segala, tak diberi kasihan anak anak tapi diberi jumlah mereka banyak, " papar Brigadir Eko didasarkan laporan pemilik warung yang mengeluh.
Mobil-mobil, truk, juga kadang jadi sasaran mereka yang memaksa naik, yang akhirnya merepotkan para sopir.
Tapi mengatasi masalah ini seharusnya dalam bentuk Team karena polisi saja tidak cukup dan kadang malah terjadi salah penilaian mengingat ini terkait permasalahan sosial kemasyarakatan.ujarnya. (Daryani/MR/99)