TEGAL-(Media Rakyat). Keramaian diarea
pasar pagi sepertinya masih menjadi lahan empuk bagi pelaku tindak
kejahatan jambret, Terbukti sampai saat ini masih sering terjadi aksi
jambret dan mayoritas korbannya adalah ibu-ibu.
Rabu
4/7/18 kemarin kembali terjadi aksi penjambretan diarea perbelanjaan
pasar pagi kota Tegal yang menimpa Dwi Aryanti (32) warga kelurahan
Tunon Rt 3 Rw 01 Kecamatan Tegal Selatan yang mengaku menjadi korban
penjambretan saat hendak membeli bahan (kain) sekitar Pkl 11.30. setelah
menyadari dirinya dijambret Dwi langsung melaporkan kejadian tersebut
kepada keamanan pasar dan meminta untuk diputarkan camera cctv pada
petugas keamanan, namun apa daya hasil rekaman cctv tidak bisa
menunjukan gambar korban pada saat kejadian yang dialaminya karena
dilokasi kejadian tidak ada camera pemantau yang terpasang.
"Begitu
kejadian saya laangsung melapor ke petugas keamanan, saya minta untuk
memutar camera cctv tapi saya merasa kecewa ketika melihat hasil rekaman
tersebut, sebab dilokasi pas saya kejambret ternyata tidak ada camera
pemantau yang terpasang padahal dilokasi tersebut yang paling rame
pengunjung, ahirnya laporan saya teruskan ke pihak Kepolisan." Tuturnya
Atas kejadian yang dialaminyan terpaksa Dwi harus merelakan dompet yang berisi Uang, Hand Phon (HP) dan lainnya.
Dari
salah satu petugas keamanan Pasar Pagi (MR) mendapat keterangan bahawa
Camera cctv didalam lokasi pasar pagi masih sangat minim, ditambah
susahnya pedagang pasar yang sulit diatur, karena kebanyakan pedagang
yang menempatkan Almari tinggi sehingga menghalangi pantauan camera
cctv. Terangnya. (Rid/Dar/MR1)