JAKARTA-(Media Rakyat). Tim penilai kompetisi
Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), pada Kamis (12/7) di Ruang Sriwijaya I
Kantor Kemenpan RB, menyampaikan apresiasi atas kerja kemanusiaan yang telah
dilakukan oleh Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sakila Kerti dengan Layanan dengan
Inovasi Simultan untuk Pengasong Masyarakat Lansia Terminal (“Ladis Song
Malam”).
Seperti
yang disampaikan tim penilai Prof. Siti Zuhro, yang mengungkapkan rasa salut
kepada inovator, Ia bisa turut merasakan betapa sulit dan butuh kesabaran untuk
mengajak warga terminal untuk mau belajar.
Menurut
Prof. Siti Zahro, Inovator (Yusqon) telah melakukan inovasinya dengan dua pilar
utama, yakni Smart People dan Smart Environment, dan yang menarik menurutnya
adalah user dari inovasi ini adalah masyarakat Grass Root dimana kalangan
masyarakat inilah yang sebetulnya membutuhkan sentuhan dari Pemerintah, dan
Negara harus hadir disana.
Sementara
itu, Tim Penilai Wawan Sobari, menyampaikan bahwa inovasi ini merupakan
pekerjaan yang mulia. Wawan menambahkan, jika inovasi ini diteruskan dan
dikembangkan dengan baik tidak menutup kemungkinan inovasi ini menjadi program
yang sifatnya nasional, sebab menurut Wawan target dari penerima manfaat
kegiatan “Ladis Song Malam” ini adalah masyarakat miskin dan masyarakat
marjinal, dan dengan inovasi ini bisa menambah pengetahuan mereka baik
Pendidikan secara informal dan Pendidikan kewirausahaan.
Dalam
kesempatan yang sama Plt. Wali Kota Tegal M. Nursholeh yang hadir secara
langsung dalam paparan didepan tim penilai menyampaikan bahwa, inovasi Ladis
Song Malam ini ingin mengubah image Terminal, yang selama ini terkesan kotor,
kumuh dan warganya cenderung bodoh menjadi sesuatu yang berbeda, mengentaskan
kebuta akasaraan warga terminal, mengajarkan bagaimana berwira usaha yang lebih
menguntungkan, menghindarkan para pedagang darijerat rentenir dan Pendidikan
informal lainnya. Plt. Wali Kota, menyampikan komitmennya untuk terus mendorong
mengembangkan inovasi ini,
Senada
dengan Plt. Wali Kota, Inovator “Ladis Song Malam”, Yusqon menyampikan TBM
Sakila Kerti merupakan tempat pendidikan informal untuk pengasong dan pengamen
di Terminal Kota Tegal. Sekolah yang berada di Terminal Kota Tegal dan sudah
didirikan dari tahun 2011 silam ini menjelma sebagai lembaga nonformal
pembelajaran bagi warga terminal, dimana Warga yang setiap hari mencari
penghidupan di lokasi itu bisa melanjutkan pendidikan dan mendapatkan ijazah.
Yusqon
berharap melalui “Ladi Song Malam” itu bisa memutus kebodohan, memutus
ketergantungan terhadap orang lain dan sebagainya. (Daryani/MR/99).