![]() |
Bupati Pemalang (berpeci) saat sosialisasi UN 2012/2013 |
PEMALANG (Media Rakyat )- Dindikpora kabupaten Pemalang mengadakan sosialisasi terkait Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2012/2013 di Hotel Regina Rabu (27/2). Sosialisasi UN ini diadakan antara lain untuk menyikapi perbedaan model penyelengagaraan UN yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hadir sebagai narasumber adalah Bupati Pemalang, Sekda Kab. Pemalang,
Kepala Dindikpora, Inspektur, dan Kepala Kantor Kementrian Agama
Kabupaten Pemalang
Kepala Dindikpora, Drs. Maryoto, MPd, dalam acara tersebut melaporkan bahwa sosialisasi ini diikuti oleh sekitar 450 stakeholder pendidikan se-Kabupaten Pemalang yang berasal dari seluruh jajaran structural di lingkungan Dindikpora, Kepala UPPK, seluruh penyelenggara UN tingkat SD, SMP, SMA dan SMK, penyelenggara UN tingkat MI, MTS, dan MA, dan penyelenggara UN Kesetaraan. Menurutnya ada dua perbedaan prinsip dalam penyelenggaraantahun ini adalah penjadwalan UN untuk pendidikan formal dan kesetaraan yang waktunya bersamaan dan diterapkannya model soal 20 paket, yaitu satu berkode, Model soal 20 paket ini adalah untuk mengantisipasi kecurangan, karena lembar jawaban tidak bisa saling dipertukarkan. Perbedaan – perbedaan ini, menurutnya harus disikapi secara berbeda pula sehingga Tri Sukses UN ( sukses persiapan, sukses penyelenggaraan, dan sukses hasil ) dapat dicapai.
Maryoto juga menyampaikan bahwa peserta UN tahun ini berjumlah 58.052 yang terdiri dari pendidikan formal sebanyak 56.544 (SD/MI/SDLB: 26.822, SMP/MTs/SMPLB : 19.389, SMA : 5.382, dan SMK : 4.951) dan pendidikan kesetaraan sebanyak 1.508. Dengan jumlah peserta UN yang cukup banyak dan perbedaan model penyelenggaraan UN, pihaknya berkomitmen untuk menjunjung tinggi kejujuran sehingga hasil UN memang sesuai dengan kemampuan anak didik sebagai hasil dari proses belajar, untuk itu latihan ujian telah ditingkatkan mulai semester dua. “Terkait dengan kejujuran ini Kami menekankan bahwa kontribusi nilai UN dalam penentuan nilai kelulusan siswa cukup besar (60%). Jadi hasil proses pendidikan di sekolah (nilai rapor siswa 5 semester terakhir ) masih menjadi salah satu komponen penilaian UN, untuk itu Kami berpesan kepada para guru untuk tidak mengubah nilai-nilai tersebut “ Jelasnya.
Sekda Kabupaten Pemalang, Drs. Budhi Raharjo, MM, dalam pengarahannya mengajak seluruh komponen pendidikan untuk saling bahu –membahu dalam membangun Kabupaten Pemalang “ pendidikan sangat mempengaruhi kemajuan suatu bangsa, sehingga pendidik memiliki peran vital dalam pembangunan Kabupaten Pemalang, dan dalam kerangka pencapaian visi Bupati Pemalang, pendidik menjadi komplemen yang harus ada, sehingga saat ini yang penting adalah bagaimana menunjukan kinerjanya.” tegasnya.
Senada dengan yang disampaikan Sekda, Bupati Pemalang, H. Junaedi, SH,MM, juga menyampaikan apresiasi untuk jajaran Dindikpora yang telah menyelenggarakan sosialisasi UN, Bupati meminta kepada para peserta untuk bisa memahami materi yang telah disampaikan narasumber sebagai wujud tanggung jawab untuk mensukseskan UN tahun ini. Lebih lanjut, menurut Bupati, ada dua hal penting yang harus diperhatikan untuk menciptakan generasi muda yang tangguh, cerdas dan berakhlak mulia yaitu motivasi dan kejujuran. “Motivas bisa datang salah satunya dari pendidik dan dibutuhkan agar generasi muda bisa menjadi manusia yang berkarakter, memiliki jati diri dan memiliki motivasi untuk maju, apa artinya lulus dengan nilai baik jika dicapai dengan cara yang tidak jujur. Untuk itu saya mengajak para peserta untuk menjadikan Pemalang dapat dibanggakan, kita harus lebih dulu bangga dengan Pemalang dan para pendidik diminta untuk bisa menunjukkan bahwa Pemalang patut dibanggakan karena tanpa keterlibatan pendidik sulit untuk menciptakan masyarakat Pemalang yang berkarakter, cerdas, dan berakhlak mulia” pungkasnya. (heri)