![]() |
Kepala Dindikpora Pemalang kunjungi sekolah yang terkena banjir. |
PEMALANG, Media Rakyat – Hujan memang mulai reda dua pekan terakhir, tetapi banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Pemalang, masih menyisakan keprihatinan terutama di dunia pendidikan.
Berdasarkan data Dindikpora Pemalang, terdapat 126 gedung sekolah yang terendam dan mengalami kerusakan. Kerusakan meliputi sarana fisik sapras dan piranti pendukung pembelajaran siswa seperti laboratorium komputer, mebelair, perpustakaan maupun peralatan pendukung kegiatan belajar lainnya.
Terjadinya banjir juga memaksa jajaran pendidikan bekerja ekstra sibuk tanpa mengenal waktu. Selaku institusi paling berkompeten Dindikpora akan menindaklanjuti setiap laporan masuk dengan peninjauan ke lapangan. “Kami langsung meluncur ke lokasi setiap menerima laporan adanya gedung sekolah yang kebanjiran,” ungkap Ka-Dindikpora Pemalang Drs H Mariyoto, MPd di ruang kerjanya, Senin (3/3).
Akibat terjadinya banjir terpaksa pihaknya menempuh langkah solutif agar pelaksanaan KBM tindak terhenti. “Kami menyarankan agar KBM segera dilaksanakan, jangan terlalu lama fakum,” jelasnya.
Kemudian pihak sekolah segera menginventarisir kerusakan untuk mendapatkan nilai kerugian.
Hasil inventarisasi akan diajukan ke Pemkab untuk langkah berikutnya menyangkut anggaran perbaikan. Jumlah bangunan gedung sekolah rusak parah ada 19 sekolah. Masing-masing 9 gedung SD, 8 gedung SMP, 1 gedung SMK dan 1 gedung TK. Kata Kasubag Umum Dindikpora, Joko Ngatmo, kerusakan keseluruhan meliputi 126 gedung sekolah, masing-masing 38 PAUD/TK/RA; 14 SMP; 72 SD; 1 SMK dan 1 SMA. Kerugian keseluruhan mencapai Rp 1 Milyar, 138 juta,-- (Ruslan Nolowijoyo)