Wednesday, 27 February 2013

Kenalkan Potensi Wisata, BPPD Kirim Duta Seni

Setya Teguh Yuwana SE
    Pemalang (Media Rakyat)- Dalam rangka memperkenalkan potensi kepariwisataan Kabupaten Pemalang, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) mengirimkan duta seni ke beberapa daerah tetangga.Duta seni yang dimaksud adalah kelompok kesenian Sintren Lais Kuda Kepang (Silakupang) yang merupakan kesenian tradisional asal wilayah Pemalang. Kelompok kesenian ini akan tampil diantaranya di kawasan Mangga Dua Jakarta, Surya Yudha Water Park Banjarnegara, Owabong Purbalingga dan IBC Perkalongan, secara terjadual per dua bulan.
       Kepala BPPD Pemalang Setya TeguhYuwana, SE mengatakan, pengiriman duta kesenian di sejumlah obyek wisata daerah lain merupakan satu upaya memperkenalkan potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Pemalang.“Potensi pariwisata di Kabupaten Pemalang cukup banyak dan sangat memungkinkan untuk berkembang jika dikelola secara profesional,” jelas dia di ruang kerjanya. (Ruslan lowijoyo)***

Friday, 22 February 2013

TERKAIT PASIEN MENINGGAL SETELAH OPERASI, KELUARGA MENANGIS SAAT PENGAJUAN TUNTUTAN DITOLAK PENGADILAN

Adik dan Ibu Alm. Iwan Setiawan mengikuti jalanya persidangan
PEMALANG- (Media Rakyat ) . Keluarga almarhum Iwan Setiawan (24) warga Desa Wanarejan Selatan Kecamatan Taman kecewa , setelah majelis hakim Pengadilan Negeri Pemalang yang diketuai Suradi SH SSos MH memutuskan menolak gugatan perdata yang diajukan kepada Ketua Yayasan Mediatrik, atas kasus tewasnya almarhum usai menjalani operasi di Rumah Sakit Santa Maria pada Bulan Mei silam, amar putusan tersebut dibacakan hakim pada sidang, Selasa (19/2) sore. 
         Menurut kuasa hukum penggugat, Wukir Supriyanto SH, pihaknya kecewa karena majelis hakim tidak memperhatikan bukti-bukti yang diajukan penggugat, termasuk fakta hukum. Salah satunya hasil ,visum et repertum yang menunjukan korban meninggal karena kekurangan oksigen, bahkan dari hasil pemeriksaan laboratorium forensik juga menyebutkan jika di dalam tubuh pasien tidak diketemukan adanya racun sianida. "Upaya hukum belum selesai, kita akan mengajukan banding biar ke majelis hakim Pengadilan Tinggi dan seandainya mengkuatkan akan tetap dilanjutkan lebih tinggi lagi biar 'inkrach' hingga Mahkamah Agung,"tegasnya. 
Suasana dalam ruang Persidangan
          Ketua Majelis Hakim, Suradi SH Sos MH didampingi Hakim Anggota Benny Oktavianus SH MH dan Sri Sulastuti SH, usai sidang saat dikonfirmasi diruang tamu oleh beberapa wartawan menjelaskan” pertimbangan putusan, menurut hasil medik para ahli korban meninggal dunia kekurangan oksigen akibat hipersensitif terhadap obat anestesi. Dan apakah hipersensitif terhadap obat ini suatu kelalaian dari tergugat, dan menurut analisis di putusan menurut standar operasional prosedur peraturan Menteri yang terbaru, apa yang dilakukan pihak rumah sakit sudah memenuhi standar operasional prosedur. "Sehingga karena tidak ada kelalaian maka tidak ada perbuatan melawan hukum, dan tergugat membuktikan apa yang dilakukan sudah sesuai standar operasional prosedur. Atau dengan kata lain Majelis Hakim memutuskan sesuai apa yang terungkap dalam fakta persidangan, sehingga gugatan tidak dapat diterima atau ditolak,"ungkapnya.
        Seperti diketahui Iwan Setiawan calon wisudawan Universitas Negeri Yogyakarta Jurusan teknik, tewas usai menjalani operasi pengangkatan tumor jinak sebesar biji beras yang berada di bagian wajahnya yang dilakukan di Rumah Sakit Santa Maria. Keluarga menuntut karena korban sebelum operasi yang masuk kategori kecil itu dalam keadaan segar bugar, namun kenyataannya pasien meninggal dunia. (heri)

7 PELAKU CURANMOR DIRINGKUS POLRES PEMALANG

Tersangka beserta barang bukti saat diperiksa
          PEMALANG- (Media Rakyat ). Jajaran Polres Pemalang berhasil meringkus 7 pelaku pencurian kendaraan bermotor yang melakukan aksinya di sejumlah tempat. Para tersangka 2 diantara merupakan target operasi, 2 pengembangan, sedangkan 3 tersangka lainnya diluar TO. Bersama ketujuh tersangka berhasil diamankan 5 unit sepeda motor, dari berbagai jenis. Tersangka target operasi adalah M Taufik (24) warga Desa Werdi dan Sofiyanto (22) warga Desa Karangdadap Kabupaten Pekalongan, sedangkan 2 tersangka hasil pengembangan adalah Aris Setio Widianto (23) penduduk Desa Bondansari dan Jurzum (17) warga Desa Belikurejo Kabupaten Pekalongan. Sedangkan 3 tersangka diluar target operasi yang juga berhasil diamankan adalah Agus Tarto (40) warga Desa Sidosari Kabupaten Pekalongan, Wiyatno (19) beralamat Desa Kendaldoyong, serta Ali Subkhi (39) warga Desa Luwihjaya Kabupaten Tegal.
        Kapolres Pemalang AKBP Tjuk Winarko SH MH melalui Kasatreskrim AKP Asnanto SH, didampingi Kasubag Humas AKP Harsono SH. Selasa (12/2) dalam penjelasanya kepada pada wartawan menyatakan pencurian dilakukan malam hari. Sepeda motor yang diambil berada di teras maupun dalam rumah saat diparkir, dan untuk masuk lokasi mereka merusak pintu pagar halaman, pintu maupun jendela rumah, Sedangka untuk 'mengambil' motor incarannya para pencuri menggunakan alat kunci letter T.
            Lima sepeda motor yang berhasil diamankan yakni Suzuki Satria hitam, Honda Revo dengan nomor mesin JBC1E-2085691, Honda Vario putih bernomor mesin JFB1E-1097194, Honda Revo nomor mesin JBE1E-1364663, serta sebuah Honda Beat Biru tahun produksi 2010. "Bagi warga masyarakat yang merasa kehilangan sepeda motor bisa untuk mengecek di Polres Pemalang, dengan membawa barang bukti berupa BPKB dan kartu identitas tanpa dipungut biaya. Selain itu bagi warga yang memiliki sepeda motor dihimbau lebih hati-hati dalam memarkir sepeda motor, bila perlu dipasang kunci pengaman tambahan,"tegasnya.(heri)

PESTA SIAGA TAHUN 2013 TINGKAT KWARTIR CABANG PEMALANG

Irna Junaedi Kakak Ketua Tim Penggerak PKK Kab.Pemalang
          PEMALANG – ( Media Rakyat ). Pesta Siaga Kwarran Gerakan Pramuka Pemalang tahun 2013 yang diselenggarakan di halaman SMA N I Petarukan berlangsung meriah. Pesta Siaga dibuka Kakak Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pemalang Irna Junaedi selaku Anggota Mabicab Gerakan Pramuka Pemalang ,sekaligus menjadi Pembina Upacara Pesta siaga Kwarcab Pemalang Tahun 2013. 
         Dalam Sambutanya Bupati Pemalang yang dibacakan Ketua Tim Penggerak PKK Irna Junaedi menyatakan “ Kegiatan Pesta Siaga diselenggarakan dalam memeriahkan Peringatan Baden Powell Day atau Hari Pandu se Dunia Tahun 2013. Untuk itu saya mengajak kepada semua masyarakat Kabupaten Pemalang untuk menjadikan momen tersebut sebagai wahana untuk mengintropeksi diri. Apa yang kita perbuat untuk Negara dan Bangsa Indonesia khususnya Kabupaten Pemalang tercinta ini dan bagi Gerakan Pramuka. Apakah yang akan kita lakukan di masa yang akan datang untuk ikut berprestasi membangun bangsa di bidang pembinaan generasi muda melalui Gerakan Pramuka.Melalui kesempatan ini saya sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Kwartir cabang Gerakan Pramuka Pemalang yang berinisiatif menyelenggarakan Pesta Siaga tahun 2013. Event ini sungguh Strategis pengaruhnya, sebab menjadi hal yang sangat penting jika sejak awal Generasi muda kita dikenalkan dan dilatih kebersamaan,persaudaraan dan bekerjasama, maka diharapkan mereka kelak akan menjadi calon-calon pemimpin yang tangguh.Saya Optimis bahwa kakak-kakak akan membantu peserta didiknya secara ikhlas dalam menyelesaikan tugas demi kelancaran kegiatan Pesta Siaga tahun 2013”
           Dasar Penyelenggaraan kegiatan tersebut adalah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga gerakan Pramuka. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 131/KN/1976 tentang petunjuk pelaksanaan pesta siaga. Program Kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Pemalang tahun 2013. Nama kegiatan “ Pesta Siaga Tingkat Kwartir cabang Gerakan Pramuka . dengan Moto “ Berlatih , Berkarya dan Raih Prestasi” maksud dan tujuan: Membina, menanamkan dan meningkatkan wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa dan bernegara. Memupuk rasa persatuan dan kesatuan serta jiwa kejuangan bagi generasi muda Indonesia. Adapun peserta pesta siaga diikuti oleh Peserta keseluruhan sekitar 630 orang peserta. Terdiri dari 10 anak x 4 Barung x14 ranting : 560 orang. Bindamping 1 orangx 4Barung x 4ranting: 56 orang dan Pimpinan Kontingen 1 orang x 4 ranting : 14 orang. Anggaran kegiatan Pesta Siaga tahun 2013 bersumber dari Bantuan Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Anggaran rutin Kwarcab Pemalang. 
         Pesta diikuti tergiat I SDN 05 Tegalsari Ampelgading, Tergiat II SDN 02 Cibuyur Warungpring Tergiat III SDN 06 Tegalsari Ampelgading . untuk Putri. Tergiat I SDN 04 Sikasur Belik, Tergiat II SDN 03 Kebondalem Pemalang dan Tergiat III SDN 02 Pelutan Pemalang. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam Rangka Boden Powell Day antara lain Donor Darah, Pemberian bantuan untuk anggota Pramuka Aktif yang kurang mampu sebesar Rp 2.200.000 untuk 11 anak terdiri 4 anak Siaga, 4 anak Penggalang dan 3 anak Penegak.(heri)

19 PENGECER DAN PEMBELI TOGEL DIRINGKUS POLRES PEMALANG

Kasat Reskrim AKP Asnanto SH dan kasubag Humas AKP Harsono SH


         PEMALANG- ( Media Rakyat ). 19 Pengecer dan pembeli judi toto gelap (togel) ditangkap dan diproses Polres Pemalang, untuk diajukan ke Pengadilan Negeri melalui Kejaksaan Negeri. Sebagian pelaku yang berhasil tertangkap ternyata 'pemain' lama, yang sebelumnya pernah dipidana dalam kasus yang sama. Mereka yang kembali terjaring itu mengaku terdesak kebutuhan hingga terpaksa kembali berjualan kupon togel. Kesembilanbelas tersangka itu antara lain Sutrisno(52), Sanuri(30), Krisguwandi(41), Sandi Dwi Antoro Utomo(29), Dauri(57), Sugi(62), Suwito(62), Sugiyanto(28), Rantono(26), Ponco Yulianto(31), Tarip(54), Soeroso(68), Alfiyah(38), Ngarjo(38), Nazaruin(38, Sa'ali(47), Carto(54), Edi Alam P(41), serta seorang warga Kesesi Pekalongan bernama Agus Tarto (40). "Para tersangka tertangkap antara awal Januari hingga 17 Januari 2013, disejumlah tempat yang berbeda. 
         Kita kembali tegaskan Polres Pemalang beserta jajaran tetap berkomitmen perang terhadap segala jenis perjudian termasuk togel, serta berbagai penyakit masyarakat lainnya,"tegas Kapolres Pemalang AKBP Tjuk Winarko SH MH melalui Kasubag Humas AKP Harsono SH didampingi Kasatreskrim AKP Asnanto SH, dalam eskpos, Rabu (20/2). Ditambahkan, sebagian besar tersangka tertangkap tangan saat menjual kupon togel secara sembunyi-sembunyi, baik secara berkeliling maupun di dalam rumahnya dengan menggunakan telepon genggam untuk menerima pesanan nomor melalui pesan singkat. Tersangka yang pernah diganjar hukuman 5-6 bulan, tetapi kembali nekat berjualan karena kerjannya ringan namun komisi yang dijanjikan menggiurkan, selain tidak adanya pekerjaan yang lain. Dari tersangka berhasil diamankan barang bukti berupa puluhan bendel kupon judi togel, sepeda motor, alat tulis, hasil rekapan termasuk uang jutaan rupiah, telepon genggam. 
          Selain tersangka togel, dalam waktu yang hampir bersamaan juga berhasil diamankan 7 penjual minuman keras beserta 145 botol miras, 1 jerigen brangkal dan 26 botol agua yang berisi brangkal, serta 21 pekerja seks komersial, para tersangka ini langsung diajukan sidang Tipiring di Pengadilan Negeri Pemalang. "Warga dihimbau untuk tidak terlibat perjudian, sebab selain dilarang agama juga melanggar hukum dan sudah pasti akan diproses sesuai ketentuan. Bagi warga yang mengetahui adanya praktik perjudian dapat melaporkan kepada petugas melalui no telepon 101 atau 08170249000, dan tidak perlu khawatir karena identitas pelapor dirahasiakan (heri). 

Wednesday, 20 February 2013

Cerdaskan Warga dengan Perpustakaan Keliling

Mobil Perpustakaan keliling disambut para siswa
           Pemalang (Media Rakyat) Perpustakaan Keliling yang dioperasikan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Kanperpusarda) Kabupaten Pemalang, saat ini belum menjangkau semua desa yang ada. Sehingga sementara ini baru mampu melayani lingkungan sekolah dan sebagian kecil desa saja. Kepala Kanperpusarda Pemalang, Tantri Ari Cahyaningtyas, menyampaikan, mobil unit perpustakaan keliling yang ada baru bisa menjangkau sebagian kecil desa dan sejumlah sekolah diluar kota Pemalang. “Mobil Unit Perpustakaan Keliling kami beroperasi empat kali dalam seminggu mengunjungi sebagian kecil desa dan sekolah,” jelasnya (18/2).
           Dengan keterbatasan daya jangkau tersebut, menurut Tantri, akan diupayakan untuk bisa mencapai jangkauan lebih luas hingga pelosok pedesaan. Berkaitan dengan program mencerdaskan masyarakat yang merupakan salah satu fungsi perpustakaan, pihak Perpusarda merancang terobosan kreatif mulai tahun ini. Yakni membuka pelayanan baca di tempat keramaian seperti halnya obyek wisata Pantai Widuri. “Mobil Unit Perpustakaan Keliling kami akan memberikan pelayanan kepada pengunjung obyek wisata dalam bentuk ‘baca di tempat’.” ungkapnya. Berkaitan dengan program mencerdaskan masyarakat melalui kebiasaan membaca, Kantor Perpusarda juga memberikan pembinaan kepada pengelola perpustakaan desa bagi desa yang sudah memiliki perpustakaan. Bagi desa yang belum punya akan dibimbing untuk perintisan. (Ruslan Nolowijoyo)**

Masyarakat Harus Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat

Dr Hj Erna Nuraini, MHLTh, Sc,
         Pemalang (Media Rakyat ) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pemalang, Dr Hj Erna Nuraini, MHLTh, Sc, kepada Media Rakyat di ruang kerjanya (18/2) menyampaikan, upaya mengajak masyarakat untuk membiasakan hidup bersih dan sehat telah dilakukan melalui berbagai cara dan kegiatan terpadu. Diantaranya melalui program Jumat Bersih yang dimotori Tim Penggerak PKK bersama instansi terkait di sejumlah desa endemik. “Kegiatan Jumat Bersih dilaksanakan di desa-desa endemik Demam Berdarah Dengou (DBD) yang baru-baru ini dilaksanakan di sejumlah desa, bersamaan dengan Pencanangan Hari Kesatuan Gerak PKK” jelas Dr Erna.
           Ajakan perilaku hidup bersih dan sehat, menurut dia, diarahkan dalam rangka memperkecil kemungkinan berjangkitnya penyakit DBD. Upaya tersebut melalui langkah konkret pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang meliputi menguras, mengubur dan menutup. Kegiatan dilaksanakan di Desa Kendalsari Kecamatan Petarukan, Desa Kaligelang dan Asemdoyong di Kecamatan Taman dan di Kelurahan Pelutan Kecamatan Pemalang. Selain pemberantasan sarang nyamuk kepada warga juga diberikan abate serta bantuan bibit tanaman dalam rangka pemanfaatan halaman rumah. “Dengan lingkungan permukiman yang sehat akan mendukung terbentuknya perilaku dan manusia yang sehat,” pungkasnya. (Ruslan Nolowijoyo)

Monday, 18 February 2013

POLRES TEGAL BERHASIL MENGUNGKAP PENCULIKAN BAYI

Keluarga korban menunjukan foto bayi yang diculik
          Slawi (Media Rakyat). Upaya jajaran satuan Reserse dan kriminal Polres Tegal dalam mengungkap kasus penculikan bayi yang belum lama ini menimpa keluarga pasangan Tarmo(41) dan Sri hartati(35) warga Desa Danasari Rt 01/01 Kec Bojong Kab Tegal ahirnya membuahkan hasil. Hal tersebut sangat menggembirakan  keluarga Tarmo yang kini bisa bernafas lega mendengar kabar kalau anaknya sudah ditemukan. 
          Sementara itu Kapolres Tegal AKBP Nelson Perdamaian Purba SIK melalui kasat reskrim Sugeng SH saat dihubungi melalui via telfon membenarkan tentang adanya penangkapan terhadap pelaku penculikan bayi tersebut. anggotanya berhasil menangkap pelaku pada hari Jumat (15/02) malam hari diwilayah Kab Brebes dan tersangkanya adalah Perempuan dan untuk sementara pihak Polres belum bisa menerangkan lebih jauh kepada Wartawan, “ kasusnya masih dalam penyidikan barang kali masih ada kaitanya dengan sindikat penjualan bayi.” tegas sugeng. 
           Sementara itu pihak RSUD DR SOESILO Slawi belum bisa memberikan dan Wartawan tidak diperkenankan untuk melihat ataupun meliput Bayi tersebut. Dari bagian humas hanya menjelaskan bahwa bayi tersebut adalah titipan dari Polres Tegal, hingga segala sesuatunya harus seijin dari pihak Polres Tegal karena kasus tersebut hingga saat ini masih dalam penyelidikan Polres Tegal. (Farid)

Sunday, 17 February 2013

DILAPORKAN PENIPUAN SAPI, GUS IM DI GELANDANG KE POLRES TEGAL

Gus Im(sedang menelfon) saat akan dibawa ke Polres Tegal
          Slawi (Media Rakyat) Warga Desa Kalisapu dikagetkan dengan adanya penggrebegan di kediaman Gus im pada hari sabtu (16/02) jam 11.00 di Jl Gajahmada dekat rumah Mentan Suswono. Penangkapan tersebut terkait dugaan penipuan yang dilakukan Gus Im dengan iming iming yang mengiurkan kepada sejumlah  korban serta bujuk rayu hingga korban tertipu hingga milyaran rupiah. Gus IM warga DS kalisapu Rt 01/04 Kec. Slawi  Kab Tegal dilingkungan tetangga nya dinilai sangat tertutup kepribadianya apa lagi dirumah nya dijaga oleh Satpam keamanan, 
Dengan pengawalan ketat mobil  Gus Im menuju Polres Tegal
         Menurut keterangan Abdul Basir (32) korban dari nganjuk yang merasa tertipu oleh gus im sebesar 225 juta rupiah menerangkan, pada bulan september 2011 dirinya terbuai oleh rayuan gus im dengan mengajak Abdul untuk mandirikan Asosiasi peternak sapi didaerahnya untuk menginfestasi sapi dengan kontribusi uang sebesar 150 juta dan 100 juta menyusul berikutnya setelah pihak asosiasi membuat kandang sapi, anggota asosiasi pun menuruti karena dijanjikan akan mendapat gaji 2 juta sampai 8 juta rupiah dengan fasilitas kendaraan, jaminan kesehatan dan umroh secara giliran. yang lebih meyakinkan Abdul setiap bertemu Gus im dirinya selalu diberi dakwah atau ceramah tentang agama dan sering melaksanakan kegiatan pengajian yang membuatnya dirinya semakin tertarik terhadap rayuan Gus Im. apalagi dengan gelar GUS yang artinya KIYAI, gelar yang katanya didapat dari salah satu Pondok Pesantren ternama didaerah Kediri jawa timur tapi setelah Abdul mengecek data alumni di ponpes tersebut ternyata tidak ada nama IMAM SUPRIHANTO. Hal serupa juga dialami oleh Novi Aprianti warga Semarang yang mengaku telah tertipu hingga 1 milyar lebih. uang yang tadinya buat modal sapi yang dijanjikan gus im tapi ternyata tidak ada relisasinya maka dari itu iapun turut melaporkan.
Iptu Agung Iryanto(tengah) memberi penjelasan kepada Wartawan
         Menurut Kapolres Tegal AKBP Nelson Perdamain Purba SIK melalui Kaur Bin Ops satuan Reserse dan Kriminal Polres Tegal IPTU Agung Iryanto warga DS Kalisapu Rt 01/04 yang diketahui bernama IR IMAM SUPRIHANTO alias Gus im diamankan dari rumahnya dengan menggunakan mobil Honda Civic B.8980.ZW miliknya dengan pengawalan ketat dari kepolisian Polres Tegal. Gus im ditangkap karna ada laporan warga dari luar kota yang merasa tertipu dengan jumlah yang besar, mulai dari ratusan juta bahkan ada yang mencapai 1 milyar labih. karena korban yang dirugikan gus im sudah masuk kelintas Daerah diperkirakan juga masih banyak korban yang belum melapor dan dimungkinkan masih ada pelaku lain yang belum ditangkap.” sementara ini kami masih menylidiki kasusnya dengan meminta keterangan korban untuk penyidikan lebih lanjut ” pungkasnya. (Farid)

Tuesday, 12 February 2013

CEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN PIK AKAN DIPERLUAS

Lokasi PIK yang akan diperluas
      Slawi (Media Rakyat). Perkampungan Industri Kecil (PIK) yang berada di Desa Kebasen Kec. Talang rencana diperluas oleh Pemkab. Hal tersebut ikarenakan masih bayak pengusaha pengecoran logam yang berada ditengah pemukiman warga terutama yang berada di Dukuh klambon Desa Pesarean Kec. Adiwerna, yang berdampak pada pencemaran lingkungan, baik pencemran Udara, Tanah maupun Air yang setiap hari dikonsumsi oleh warga setempat. Lokasi (PIK) dengan luas 1,8 hektare sudah menampung ratusan pengrajin cor logam dan dinilai sudah cukup aman karena letaknya yang jauh dari pemukiman warga. 
       Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kab. Tegal Ir. Khofifah MM menerangkan sebelum adanya PIK selama bertahun tahun limbah industri pengecoran logam mengakibatkan pencemaran yang cukup parah, itu terbukti setelah adanya kajian dari peneliti ahli beberapa perguruan tingi. Dengan adanya PIK jelas akan mengurangi pencemaran lingkungan maka dari itu Pemkab Tegal berencana akan memperluas lokasi PIK beberapa hektare lagi karena masih bayak pengrajin cor logam yang melakukan aktifitas pengecoran di dilingkungan padat penduduk karena masih ada sebagianyang belum mendapatkan lahan di Area PIK tersebut. Untuk bisa menampung lebih banyak Pengusaha perluasan PIK memang dibutuhkan sekali agar nantinya pencemaran yang seperti terjadi di Desa Pesarean tidak akan terulang kebali. 
       Sementara itu ketua Koprasi PIK H. Imam Maskur MSi kepada Media Rakyat menjelaskan bahwa limbah pengecoran logam tidak akan mengancam kesehatan warga kalau Pemkab Tegal mau memberikan proteksi dengan cara mengatur lahan kosong disekitar PIK agar tidak dibangun perumahan penduduk. keberadaan PIK sudah sangat tepat karena lokasinya cukup jauh dari pemukiman wrga. "Kami berharap terus ada kordinasi dengan Pemerintah agar tidak ada wargayang membangun perumahan disekitar PIK” terangnya. (Farid)

Monday, 11 February 2013

AGRESI SELENGGARAKAN PERINGATAN MAULID NABI

         Slawi (Media Rakyat)- Pelaksanaan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Pada dasarnya agar kita dapat menangkap nilai-nilai yang terdapat dalam riwayat hidup Nabi Muhammad SAW, untuk kemudian dijadikan suri teladan dalam kehidupan sehari-hari . Dengan demikian Maulid Nabi Muhammad SAW dapat dimaknai dengan meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dan menjadikannya sebagai suri teladan, karena seluruh sisi kepribadian yang ada pada rasulullah adalah “Uswatun Hasanah” . sehingga nawaitu awal yang dimaksudkan dalam peringatan pertama maulid Nabi Muhammad SAW adalah mengenang perjuangangan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa perbaikan ahlak umat manusia dari jaman jahiliah sampai ke jaman yang sekarang ini. 
Penampilan group Nasidaria
          Seperti halnya warga Desa Rembul Kec. Bojong Kab. Tegal juga peringati Maulid NABI BESAR MUHAMAD SAW pada hari Minggu (10/02) yang bertempat dibelakang Balai Desa Rembul yang dihadiri Ketua DPRD Kab. Tegal, segenap MUSPIKA Kec. Bojong dan KH AKHMAD KHUDORI , Tokoh masyarakat serta di meriahkan orkes NASIDARIAH. Acara yang diselengarakan organisasi Gabungan Anak Rembul Sigintung (AGRESI). Ketua AGRESI Ustad Tasdik, Menjelaskan tema dari acara tersebut "Berlatih Sportif Dalam Segala Kebaikan Agresif Dalam Segalanya", hal tersebut sebagai wujud nyata kepedulian terhadap Masyarakat. Atusias warga sangat bagus terlihat dengan kehadiranya yang berbondong bondong memadati lapangan guna meriahkan acara tersebut. 
Warga memadati lapangan mengikuti jalanya acara
         Kades Rembul IR. IBNU EFENDI merasa bangga dengan adanya Organisasi AGRESI dan berharap ditahun tahun berikutnya acara akan lebih meriah lagi. dan berjanji akan membesarkan Organisasi AGRESI tersebut serta akan mengurus legalitasnya agar segera mendapatkan payung hukum "Saya Bangga pada AGRESI yang telah mnyelenggarakan perigatan MAULID NABI MUHAMAD SAW yang meriah ini dengan anggaran yang cukup besar tanpa harus meminta sumbangan kepihak lain. semua semata mata hanya ingin membangun dan meajukan desanya" Pungkasnya. (Farid)

Saturday, 9 February 2013

DUA WARGA DESA REMBUL PENDERITA PENYAKIT MENDAPAT PERHATIAN KETUA DPRD KAB.TEGAL

H Rojikin AH SH.SE. dan Sapnah penderita tulang syaraf
         Slawi ( Media Rakyat ).Anya Aurela (13 Bl) putri dari pasangan Mahwi (27) dan Mutiharoh (20) warga Ds.Rembul Rt.05/02 Kec.Bojong Kab.Tegal yang saat ini membutuhkan bantuan untuk operasi tumor di sekitar anusnya. Anya yang diketahui terkena tumor dari sejak lahir dan beberapa minggu lalu sempat dilarikan ke RSUD KARYADI Semarang dengan surat pengantar rujukan dari RSUD DR.SOESILO Slawi namun mahalnya biaya pengobatan untuk operasi menjadikan keluarga Mahwi harus pupus harapan karena kartu JAMKESDA miliknya tidak bisa menjadi jaminan untuk biaya oprasi. JAMKESDA hanya bisa membiayai separuh pembiayaan operasi yang ditentukan, jika akan menjalani oprasi pihak keluarga harus membayar separuh kekurangannya adapun besaran biaya untuk oprasi berkisar 60 juta Rupiah berarti keluarga harus menyiapkan biaya 30 juta,Rupiah, penghasilan Mahwi sebagai buruh tani perharinya hanya mendapat 15 ribu Rupiah menjadikanya kembali pulang tak sanggup membiayai operasi anaknya, hingga terpaksa anaknya sekarang hidup tanpa adanya pengobatan dan perawatan. 
H Rojikin AH SH. SE.  melihat kondisi Anya Aurela penderita tumor
         Warga lainya yang masih satu Desa adalah Sapnah (13 ) Anak dari Sobihi Asari (35) dan Muhiroh (31) warga Ds.Rembul Rt.04/02 Kec.Bojong dari lahir sudah mengalami gangguan tulang sarap belakang yang mengakibatkan gangguan pertubuhan hingga Sapnah yang sudah berusia 13 th masih terlihat seperti anak balita dan keseharianya hanya bisa berbaring saja di tempat tidur karena tidak bisa berjalan. 
          Mendapat informasi tersebut ketua DPRD Kab.Tegal H.Rojikin AH.SH didampingi Kades Rembul Ir.Ibnu Efendi kamis (07/0) mengunjungi kedua keluarga tersebut, melihat kondisi keluarga Mahwi dan Sobihi yang serba kekurangan Rojikin dan Ibnu merasa terpanggil hati nuraninya untuk mengatasi permasalahan kedua keluarga tersebut. Rojikin meminta kepada Ibnu Kades setempat untuk segera melengkapi berkas Administrasi pengobatan warganya, Rojikin berjanji jika kelengkapan administrasi sudah terpenuhi akan mengusulkan kepihak PEMKAB Tegal dan Dinas Kesehatan (DINKES) agar Anya Aurela dan Sapnah bisa mendapatkan pengobatan gratis dengan layak. (Farid )

Friday, 8 February 2013

KELUARGA KORBAN PENCULIKAN BAYI DIKUNJUNGI KETUA DPRD

Keluarga korban menunjukan foto bayi yang diculik
         SLAWI (Media Rakyat). Pasangan suami istri Tarmo (41) dan Sri Hartati (35) warga Desa Danasari Rt 01/01 Kec. bojong Kab Tegal  yang beberapa hari lalu melahirkan bayi perempuan dengan berat 2,5 kg di RSUD DR. Soesilo Slawi dan bayi yang baru berusia dua hari menjadi korban penculikan dan sampai saat ini juga belum ada kabarnya, mendapat kesempatan dikunjungi Ketua DPRD Kab. Tegal.
          Merasa prihatin dan simpati saat mendengar kabar tersebut menjadikan Ketua DPRD Kab. Tegal H. Rojikin AH SH SE  berkunjung kekeluarga Tarmo pada hari Kamis (7/02) sekalian menanyakan kronologis tentang penculikan  bayi yang baru di lahirkan istrinya, Tarmo dan Sri dengan nada sedih menjelaskan kalau dirinya masih shock dan trauma bila mengingat kejadian yang menimpa keluarganya apa lagi pasangan Tarmo dan Sri sudah lama mendambakan anak perempuan karna anak kami yang pertama laki laki bernama M Zildan Maulana (10) juga mendambakan adik perempuan, tapi apa mau di kata musibah telah menghampiri rumah tangga kami, "kami hanya bisa pasrah dan berdoa saja, semuanya kami serahkan pada pihak yang berwajib" tuturnya. 
Keluarga korban menceritakan peristiwa kepada ketua DPRD
        H Rojikin AH.SH SE merasa prihatin atas musibah itu dan menyayangkan pada pihak RSUD Dr. SOESILO yang sampai saat ini belum ada permintaan maaf pada keluarga Tarmo. Rojikin juga berharap pada pihak RSUD untuk segera mendatangkan pendamping dari ahli pisikolog untuk memulihkan rasa shock atau trauma yang diderita keluarga Tarmo dan istrinya Sri Hartati karna kehilangan sang buah hatinya. Terkait hal tersebut DPRD juga akan memangil pihak RSUD DR. SOESILO untuk menyelesaikan masalah ini, “ Kami menghimbau agar RSUD DR. SOESILO segera berbenah dalam hal pengawasan juga pengamanan rumah sakit dan segera memasang CCTV beserta operatornya agar tidak lagi harus ada korban berikutnya” Tegasnya. ( Farid)

Thursday, 7 February 2013

ANGGARAN PEMBEBASAN TANAH PERLUASAN PASAR PAGONGAN KURANG

Sosialisai kepada warga yang tanahnya akan dibebaskan
         Slawi(Media Rakyat), Guna mencapai target yang ditentukan dalam pembebasan tanah untuk pengembangan Pasar Pagongan yang terletak di Desa.Pepedan Kec.Dukuhturi Kab.Tegal maka Pemkab. Tegal akan percepat proses pembebasan dan bangunan milik 22 warga Desa Pepedan yang terletak dibelakang pasar tersebut dantinggal menunggu kesepakatan harga yang harus dibayarkan Pemkab. Tegal, namun dari anggaran 1,8 Milyar ternyata masih kurang dan warga pun tidak mau bilamana dalam pembayaran ada kekurangan. 
        Untuk mencari solusi terbaik jajaran Dinas terkait dan pihak Kec.Dukuhturi Rabu (6/02) melaksanakan rapat sosialisasi di aula Kec.Dukuhturi. Rapat yang dipimpin langsung Asisten I Hasan Munawar MM, Kabag Pemerintahan Fakih Khurohman SOS MM dan Supriadi Camat Dukuhturi dan dihadiri tokoh masyarakat beserta warga yang tanah nya akan dibebaskan. Sosialisasi yang dilaksanakan mendapat respon positif dari warga, karna warga merasa senang dengan adanya program pemerintah yang akan mengembangkan pasar Pagongan dengan konsep Pasar Modern tapi tidak meninggalkan Tradisional. 
         Saat ditemui Media Rakyat seusai rapat, Hasan Munawar SOS MM menuturkan bahwa target pembebasan tanah milik warga pada bulan Mei 2013 sudah harus selesai. Maka dari itu dinas terkait akan sering melaksanakan kegiatan rapat sosialisasi dengan pihak Kecamatan dan warga yang tanah nya masuk dalam pembebasan agar secepatnya bisa menemui kesepakatan harga yang harus dibayar karena sisa waktu tinggal beberapa bulan lagi. Tapi dirinya optimis kalau pembebasan tanah bisa selesai sesuai target. Saat ditanya terkait kekurangan anggaran yang disediakan PEMKAB Tegal Dia hanya menjawab kalau kekurangan anggaran akan diusulkan nanti setelah masuk perubahan anggaran.(Farid)

Wednesday, 6 February 2013

DANA DBHCHT DIDUGA DI SELEWENGKAN, KANTOR BUPATI DIGERUDUG MASSA.

         Kendal (Media Rakyat) Puluhan massa dari Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI), Rabu siang (6/2) menggelar aksi di depan Kantor Bupati Kendal. Aksi massa ini meminta pengusutan dugaan penyelewengan dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau atau DBHCHT tahun 2011 senilai Rp 13 miliar. 
         Dengan membawa keranda dan poster tuntutan  yang bertuliskan "ADA DUGAAN DANA DBHCHT DI SELEWENGKAN" dibentangkan oleh pengunjuk rasa dan mendapat pengawalan ketat dari satpol PP dan Polres Kendal.
Massa membawa poster yang bertuliskan kecaman
        Demonstan yang tergabung dalam Laskar Anti Korupsi Indonesia meneriakan yel-yel agar pejabat yang bermain dana DBHCHT diusut secara tuntas. Massa menilai DBHCHT senilai Rp 13 miliar yang dikelola oleh 18 satuan kerja perangkat daerah tidak dirasakan petani tembakau secara merata. diduga ada aroma penyelewengan dana tersebut karena banyak yang salah sasaran."Anggaran tersebut diduga diselewengkan, karena petani tembakau masih ada yang belum merasakan dana tersebut," kata Ketua DPD LAKI Jawa Tengah Nur Khamid dalam orasinya. Ia juga meminta Bupati sebagai Kepala Daerah menegur bawahannya yang menyelewengkan dana tersebut. "Padahal dana bagi hasil cukai hasil tembakau sejak tahun 2008 terus bertambah setiap tahunnya, tapi petani tidak merasakan keuntungan dari dana tersebut," imbuhnya. 
       Hingga selesai acara  namun  tidak ada satupun pejabat dari Pemkab Kendal yang menemui pengunjuk rasa tersebut.
      Sementara itu ditemui terpisah Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kendal Mundakir mengatakan, DBHCHT sepenuhnya dikelola oleh Pemkab Kendal. Pihaknya hanya mengawasi penggunaan anggaran dan memberikan masukan dan usulan kepada pemda daerah yang perlu diberi dana tersebut."Kita tidak menerima dana tersebut, karena tugas dari APTI hanya mengawasi dan memberikan usulan saja. Tapi saya mengakui, ada oknum yang menyalahgunakan anggaran tersebut sehingga tidak tepat penggunaannya," jelas Mundakir. (ning)

KETUA DPRD KECEWA BUPATI TEGAL TERLAMBAT DATANG

H. Rojikin AH SH. SE.
         Slawi (Media Rakyat) Molornya kedatangan Bupati Tegal HM Hery Soelistywan SH. MHum pada peresmian gedung baru Dinas Pemuda dan Olah Raga (DIKPORA) Kab. Tegal Selasa (05/02) membuat berang sejumlah tamu undangan yang menghadiri acara tersebut.
Kedatangan Bupati Tegal Disambut tamu undangan.
         Hery hadir di acara tersebut kurang lebih pukul 10.30 WIB sedangkan udangan tertulis pukul 08.00 WIB, tamu undangan pun sudah hadir tepat pada waktunya termasuk Ketua DPRD Kab. Tegal H. Rojikin AH, SH yang sudah datang lebih awal, akibat menunggu Bupati yang terlalu lama hadir Rojikin pun angkat bicara kalau dirinya merasa sangat kecewa karena molornya jadwal peresmian gedung baru DIKPORA masalahnya tamu undangan yang hadir dari kalangan guru pendidik dilingkungan DIKPORA yang juga harus bekerja dan mengajar bukan malah menggu kehadiran seorang Bupati saja. “Saya sudah toleransi satu jam, yang jelas undangan jam 08.00 WIB dan saya yakin undangan untuk Bupati jamnya pun sama dengan undangan yang saya terima tidak mungkin beda. Bagaimana bisa maju kalau harus seperti ini, negeri ini butuh orang yang serius dalam bekerja, kalau harus serba terlambat begini apakah birokrasi bisa maju”. Tegas Rojikin kepada Media Rakyat sembari melangkah meninggalkan acara peresmian tersebut dengan nada kecewa. 
          Saat dicecar sejumlah wartawan Bupati Tegal HM Hery Soelistywan SH. MHum hanya menjelaskan dirinya baru selesai rapat, meskipun menuai protes dari Ketua DPRD Kab. Tegal H. Rojikin. AH, SH, acara peresmian Gedung DIKPORA tetap berlangsung sampai selesai hingga akhir acara pengguntingan pita oleh Bupati Tegal HM Hery Soelistywan SH. MHum. (FARID)

Tuesday, 5 February 2013

DIDUGA TERKAIT FEE PROYEK, REKANAN DAN PENGURUS ASOSIASI SAMBANGI DPU

Ir Sudaryono Kepala DPU Kab.Tegal
         Slawi (Media Rakyat) Rekanan dan pengurus Asosiasi Jasa kontruksi mendatangi kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) kabupaten Tegal (Senin 04/02) , disinyalir kedatangan mereka terkait dengan fee proyek. 
          Para rekanan dan pengurus asosiasi jasa kontruksi ditemui langsung oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Ir. Sudaryono diruang kerjanya. Berdasarkan informasi, kedatangan sejumlah rekanan dan pengurus Asosiasi tersebut meminta agar pihak DPU kabupaten Tegal menyelesaikan persoalan fee yang disinyalir sebesar 15-25 persen dari nilai kontrak proyek memberatkan rekanan, karena besarnya Fee tersebut mengakibatkan mutu dan kualitas proyek yang menjadi sorotan masyarakat juga kurang memuaskan. 
         Saat ditemui Media Rakyat di ruang kerjanya kepala DPU Kabupaten Tegal, Ir Sudaryono, menuturkan bahwa tidak menutup kemungkinan ada oknum DPU yang menerima Fee dari rekanan. Namun terkait kedatangan sejumlah rekanan dan pengurus asosiasi pihaknya meminta agar rekanan meningkatkan profesionalisme. Dan tentang dugaan adanya fee proyek DPU kabupaten Tegal akan melakukan pembinaan dan sanksi tegas kepada pegawai dan staf. Maka dari itu pihaknya akan melakukan roling staf, agar tidak ada lagi staf memegang satu pekerjaan terlalu lama. " bilamana masih ada oknum staf DPU yang terbukti menerima fee proyek maka kami akan memberikan sanksi tegas sesuai aturan yang ada " tuturnya ( FARID)

Monday, 4 February 2013

BANTUAN KAPAL PATROLI LAUT DIOPERASIONALKAN

Wakapolres Pemalang Kompol Wiyoto Spd MH 


         PEMALANG –(Media Rakyat) Kapal patroli perairan Pemalang bantuan Mabes Polri dioperasionalkan menjelajah wilayah teritorial Satuan Polisi Air (Satpol Air) Polres Pemalang Hari Jum’at (1/2) kemarin. Uji coba dilakukan pukul 10.00 ditumpangi Wakapolres Kompol Wiyoto SPd MH, Kasat Pol Air AKP Kartono SH, Kasubag Humas AKP Harsono SH dan beberapa anggota lainnya serta wartawan. Sepanjang perjalanan kapal berjalan mulus tanpa kendala dengan kekuatan maksimal 25 knot atau 50 km/jam. 
Kapal bantuan Mabes Polri Selesai diuji coba
         Kapolres Pemalang AKBP Tjuk Winarko SH MH mengungkapkan, dengan dioperasionalkan Kapal Polsek Sungai tersebut diharapkan pelaksanaan tugas pokok Satpol Air di bidang pelayanan masyarakat lebih baik dan optimal.''Kapal yang mampu melaju dengan kecepatan 50 km/jam yang dilengkapi fasilitas modern itu agar dirawat dengan baik,'' katanya saat melepas kapal itu dioperasionalkan menuju ke laut . Kapolres juga meminta pengoperasionalan kapal tersebut sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Yaitu diawaki oleh seorang nahkoda yang memiliki kompetensi di bidangnya, dibantu tiga Bintara Navigasi/Dek dan dua Bintara Teknik Mesin. 
          Kapal yang bertugas mendukung tugas penegakan hukum, pembinaan masyarakat pantai/nelayan dan Search And Rescue (SAR) itu dilengkapi peralatan navigasi dan komunikasi, radio VHF/FM, electric home, GPS, laptop dan printer, narkoba test kit, baju pelampung, parachute signal, red hand flare dan sebagainya. Wilayah patroli meliputi perairan Pemalang 145,2 mill laut dari batas sebelah barat Desa Lawangrejo, Kecamatan Pemalang sampai Desa Tasikrejo, Kecamatan Ulujami. Serta darat/pantai kurang lebih 40 kilometer. Di wilayah itu terdapat masyarakat nelayan sebanyak 15.882 orang.(heri)

UANG PALSU UNTUK TEBUS GADAI MOTOR

Dua anggota Polsek Comal menunjukan bukti Uang Palsu
         PEMALANG –(Media Rakyat) Polsek Comal, Polres Pemalang berhasil  membongkar penggunaan uang palsu (upal) yang dilakukan  oleh M  alamat Desa Sidorejo, Kecamatan Comal Kab. Pemalang, ketika menebus sepeda motor yang digadaikan. Kasus itu terungkap setelah adanya laporan dari salah satu bank yang menyebutkan ada uang palsu sebesar 3 juta yang mau ditabungkan dari seorang nasabah pada Kamis (31/1) lalu. Atas laporan tersebut  kemudian pihak Polsek melakukan pelacakan. 
         Kapolres Pemalang AKBP Tjuk Winarko SH MH melalui Kapolsek Comal AKP Davis Busin Siswara SIK menjelaskan, kasus penggunaan upal itu diawali ketika M menggadaikan sepeda motornya Yamaha Mio J warna biru-hitam R-2304-LE kepada salah satu perangkat Desa Purwosari, Kecamatan Comal, Luber Chudori. ''Setelah sepeda motor digadaikan beberapa bulan, ditebus oleh M dengan memberikan uang sebenyak Rp 4 juta pecahan seratus ribu. Tapi dikemudian hari baru diketahui bahwa seluruh uang tersebut ternyata palsu,'' katanya . 
         Oleh Luber uang sebesar Rp 4 juta itu digunakan untuk membayar cicilan motornya di sebuah lising sebesar Rp 500 ribu. Kemudian digunakan untuk belanja di beberapa warung sebesar Rp 500 ribu. Kemudian sisanya sebesar Rp 3 juta ditabungkan di sebuah bank di Comal. Dari bank itulah kemudian diketahui bahwa uang tersebut palsu. Pihak Polsek setelah menerima laporan itu langsung melacak keberadaan M tapi tidak ada di rumahnya. Ketika digeledah di rumahnya juga tidak ditemukan uang palsu pecahan yang sama. M baru bisa dipanggil ke Polsek pada Minggu (2/1) kemarin setelah pulang dari luar kota. Menurut Kapolsek, dalam pengakuannya M mendapatkan uang palsu sebesar Rp 4 juta dari seorang temannya di Tegal. Uang tersebut kemudian digunakan untuk menebus sepeda motor yang digadaikan kepada Luber Chudori. M bisa menggadaikan motornya kepada Luber karena diantar oleh Hadi, warga Desa Posongan, Kecamatan Comal. 
         Hingga kemarin sore kasus itu masih dalam proses penyidikan oleh Polsek. Untuk sementara belum jelas siapa tersangkanya. Karena asal muasal uang belum jelas. Sedangkan Luber ketika diperiksa mengaku dia membelanjakan karena tidak tahu kalau uang tersebut ternyata palsu.pengakuannya. (heri)

Saturday, 2 February 2013

DITAMPAR GURU KELAS, LIMA MURID TAKUT MASUK SEKOLAH

         Slawi ( Media Rakyat ) Novi Dwi Yulianti, Dani, Ferdi, Fahmi dan Yudi warga Desa Kesuben Kec.Lebaksiu Kab.Tegal semuanya murid kelas dua SDN 02 Kesuben adalah korban dari tempramental oknum guru kelasnya, bermula dari kecurigaan Heru (47) ayah Dani pada hari kamis (31/01) pagi Dani tidak mau berangkat sekolah saat dipaksa pun tetap tidak mau malah menangis dengan alasan takut, akhirnya Heru merayu agar Dani mau menceritakan kenapa takut masuk sekolah. Dani pun menceritakanya kalau pada hari rabu (30/01) Dani dan ke-4 temanya ditampar oleh guru kelasnya yang bernama Muniroh.
Novi Dwi Yulianti, siswi korban penamparan
          Maryatun (36) Ibunda Novi Dwi Yulianti saat di temui Media Rakyat menuturkan kalau pada hari Rabu (30/01) sepulang sekolah Novi menangis keras Maryatun pun sontak kaget mendegar tangis anaknya saat di tanya mengapa menangis Novi menjawab telah ditampar gurunya tak terima dengan perlakuan guru terhadap anaknya Maryatun, Heru juga orang tua Ferdi, Fahmi dan Yudi pun mendatangi pihak sekolahan dimana anaknya belajar, guna menemui kepala sekolah SDN 02 Kesuben dan mencari tau sebab musabab oknum Guru tersebut menampar anak - anaknya. Ternyata hanya gara - gara murid-muridnya bermain di depan oknum guru yang sedang mengoreksi nilai soal, oknum guru tersebut merasa terganggu lalu menampar.
          Atas kejadian tersebut orang tua murid yang menjadi korban menuntut pada Setio Budi selaku Kepala Sekola agar oknum guru tersebut bias di mutasikan an tidak lagi mengajar si SD N 02 Kesuben, jika tidak mereka akan melapor kepihak yang berwajib dan Kepala sekolah belum bisa menjajnjikan untuk memutasikan oknum guru tersebut karena semua butuh proses. 
         Saat Media Rakyat mencoba menemui dan menklarifikasi masalah tersebut ke pihak sekolah ternyata gerbang sekolah sudah tutup karena jam sekolah sudah habis. (Farid)

Friday, 1 February 2013

PELAYANAN PENGADILAN AGAMA SLAWI ‘ MENGECEWAKAN’

         Slawi (Media Rakyat)- Banyaknya kasus perceraian seharunya menjadikanya Pengadilan Agama (PA) Slawi berbenah dalam pelayanan terhadap masyarakat, namun yang terjadi justru membingungkan masyarakat baik yang akan menggugat maupun yang menjadi tergugat karena tidak adanya akses informasi yang memadai dan kedatangannya langsung diarahkan oleh satpam melaui pintu belakang. 
         Seperti yang dialami warga Desa Sidakaton Kec. Dukuhturi Kab. Tegal yang tidak mau disebut namanya(Tergugat) , Dirinya digugat cerai oleh istrinya (Penggugat), saat mendapat panggilan I (pertama ) tidak bisa hadir di PA Slawi karena surat datangnya mendadak sehingga belum siap dan mendapat panggilan ke dua (Relaas) Nomor : 3220/Pdt.G/2012/PA.Slw , diperintahkan untuk datang pada hari Rabu(30/1) pada pukul 09.00 WIB. Pada hari tersebut Rabu (30/1) Dia sebagai Tegugat datang tepat waktu dan menanyakan kepada petugas PA Slawi tentang kapan Dia mendapat panggilan dan dijawab Petugas PA Slawi agar menunggu pengacara istrinya (Penggugat). Sekitar pukul 10.00 WIB istrinya (Penggugat ) datang bersama Pengacaranya dan duduk bersama Dia (Tergugat) mengobrol secara akrab sambil menunggu panggilan sidang. Pada pukul 12.00 WIB saat Istirahat Kantor Istrinya (Penggungat) mengajak Dia (tergugat) untuk istrahat keluar sambil menengok anaknya di rumah. Namun saat Kembali Ke kantor PA Slawi sekitar pukul 12.30 WIB Dia (Tergugat)berpapasan Pengacara istriya (Penggugat) di depan pintu Gerbang Kantor PA Slawi hendak pulang, ketika ditanya masalah sidang Pengacara istrinya (Penggugat) hanya menjawab tunggu saja surat panggilan berikutnya dengan alasan tadi dipanggil tidak datang . 

Mundir - Panitera PA Slawi

          Karena penasaran akhirnya Dia (Tergugat) menanyakan Petugas yang ada di Kantor PA Slawi dan disarankan menanyakan ke Mundir selaku Panitera Pengganti dan saat menemui Mundir mendapat jawaban sungguh mengejutkan, Hakim PA sudah memutus Verstek ( diputus tanpa hadirnya tergugat) karena Dia sebagai Tergugat saat dipanggil sidang tidak hadir. Hal tersebut sangat mengagetkan Tergugat karena disaat mulai adanya harmonasi dengan istrinya(Penggugat)dan menginginkan mediasi agar tidak terjadi perceraian mengingat anak-anaknya masih kecil , justru dipanggil sidang pada saat dia berdua dengan istrinya pada jam istrahat kantor pada umumnya dan tidak menduga sama sekali semudah itu bisa diputus Verstek, Dia sangat menyayang kan sikap Pengadilan Agama Slawi yang tidak menghargai kehadiranya dan menunggu sejak pagi serta jalinan suami istri yang sudah membaik. 
          Saat Media Rakyat menemui Panitera Pengganti Mundir, membenarkan hal tersebut, menurutnya masalah panggilan sidang jika Tergugat tidak datang satu kali saja Hakim sudah bisa memutus verstek dan kali ini adalah panggilan kedua dan Hakim sudah memberi kebijakan kepada Tegugat . Karena dianggap tidak datang dan yang bersangkutan saat dipanggil tidak ada maka Hakim memutus verstek. Ketika Media Rakyat menanyakan masalah panggilan disaat jam istirahat dan seolah olah ada permainan antara hakim dengan pengacara , dijawabnya bahwa masalah jam istirahat adalah wewenang Hakim dan sudah menjadi kebiasaan jika perkara tanggung dan tinggal sedikit maka langsung diselesaikan walau jam istirahat kantor pada umumnya. " untuk masalah tersebut bukan berarti berakhir karena jika keberatan Tergugat dapat melakukan perlawanan/verzet yang dapat diajukan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah pemberitahuan mengenai adanya putusan verstek " Jelasnya. (Tim).

MARINES CYCLING COMMUNITY KAMPANYE BIKE TO WORK

Dispen Kormar (Jakarta) Sejumlah daerah di Indonesia dan dunia sudah masuk ke masa transisi menuju era new normal, atau disebut juga denga...

Popular posts