Friday, 28 June 2013

PANTARLIH JADI UJUNG TOMBAK BAGI KPU

Ketua KPU Drs Sukartono saat sosialisai Pantarlih
Slawi (Media Rakyat) Peran penting Panitia Pendaftaran Pemilih (PANTARLIH) dalam melakukan pemutakhiran data pemilh dan penyusunan daftar pemilih patut diacungi jempol. karena baik buruknya DPT Pemilu 2014 sangat bergantung kepada kinerja dari PANTARLIH dilapangan, jika pantarlih bekerja secara optimal dalam proses verifikasi faktual makaDPT pemilu 2014 akan jauh lebih akurat dan berkualitas. 
      Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Drs. Sukartono menerangkan. Tugas dari PANTARLIH sangatlah rumit dan berat, Selain melakukan verifikasi Petugas PANTARLIH juga harus memastikan beberapa hal seperti, menerima dan memeriksa seluruh dokumen dan peralatan yang dibutuhkan dilapangan, selalu mempelajari dokumen dan memahami fungsi setiap formulir, membuat rencana kerja seperti rute ataupun target kerja. "PANTARLIH adalah ujung tombak KPU dalam melakukan pemutakhiran data pemilih. Oleh karena itu PANTARLIH sangatlah penting peranannya dalam KPU." Terang Drs sukartono disela-sela Sosialisasi Dan Implementasai Peraturan Dan Aplikasi Pantarlih Dengan Pemangku Kepentingan Pemilu Angota DPR,DPD Dan DPRD Tahun 2014. yang diikuti oleh Ketua dan kader Parpol, LSM, Wartawan dan beberapa elemen yang lainnya di hall hotel kudus Kamis 27/06/2014 kemarin. (Farid/MR/99) 

OL : 28 Juni 2013.

Sunday, 23 June 2013

TIDAK SETUJU LURAH DIPINDAH, KANTOR KELURAHAN DISEGEL WARGA

Sejumlah warga berkeruman di depan Kantor Kelurahan
PEMALANG (Media Rakyat). Karena kebaikannya dan mampu bermasyarakat Lurah Sugihwaras Kecamatan Pemalang Bagus Sutopo SSTP MAP saat dimutasi ke tempat lain, menjadikan ratusan warga setempat menyegel Kantor Kelurahan menuntut agar tetap dipertahankan memimpin di Kelurahan Sugihwaras. 
     Penyegelan tersebut dilakukan Jum’at pagi hari (21/6) sekitar pukul 03.00 WIB  dengan menempelkan sebuah poster besar bertuliskan ''Kantor Ini Disegel Warga" dan dibentangkan melintang di pintu gerbang yang sudah ditutup rapat, selain  itu warga menempelkan juga sejumlah poster kecil bertuliskan sejumlah protes. Situasi di kantor tersebut menjadikan  banyak orang berkerumun menonton hingga siang hari. Dengan disegelnya Kantor Kelurahan tersebut otomatis pelayanan umum menjadi mandeg tidak berjalan seperti hari- hari biasanya.
       Sejumlah aparat keamanan dari Polres dan Kodim diturunkan untuk berjaga-jaga agar kondisi tetap aman hingga tidak terjadi tindak anarkhis.  Tokoh masyarakat Sugihwaras umumnya menyatakan keberatan jika Lurah yang baru menjabat 6 bulan itu dipindah. Sebab selama kepemimpinannya tidak pernah tercela, sangat merakyat dan akrab dengan semua lapisan baik pemuda maupun tokoh setempat. Seperti diungkapkan tokoh Pemuda Edi Amin (38) apa lagi masalah kegiatan keagamaan selalu hadir dan memberi bantuan masalah keuangannya. ''Kami menyatakan keberatan jika Lurah yang sudah baik predikatnya dan akrab dengan warganya itu dipindah ke tempat lain,'' ujar Edi. 
     Kepemimpinan Bagus Sutopo dipandang baik tidak hanya dengan jajaran dibawahnya tetapi  juga dengan berbagai kalangan terutama para pemuda, terlihat dengan kepedulianya dalam pembinaan olahraga yang sangat memberi manfaat bagi pemuda dan klub-klub sepak bola di Kelurahan Sugihwaras. dan Dia selalu menyempatkan diri hadir dalam setiap latihan-latihan. Hal itulah yang membuat warga masyarakat Kel. Sugihwaras merasa keberatan apabila dengan sekilat itu Kepala Kelurahan diganti, hal tersebut dikarenakan belum tentu penggantinya sebaik Bagus Sutopo. (heri)

OL : 23 Juni 2013.

SISWA SMA PEMASUK GANJA DIBEKUK JAJARAN POLRES PEMALANG

Pelaku saat dimintai keterangan di Mapolres Pemalang
PEMALANG (Media Rakyat). Pelajar selama ini memang menjadi sasaran empuk peredaran narkoba seperti ganja, terbukti dengan tertangkapnya Nurohman alis Gloneng (23) warga Desa Sidorejo RT 005 RW 05 Kecamatan Comal yang akan menjual 2 bungkus daun ganja pada D salah seorang pelajar di Comal seharga Rp 100 Ribu. 
     Kapolres Pemalang AKBP Tjuk Winarko SH MH melalui Kasat Narkoba AKP Faizal Lisa SH didampingi Kasubbag Humas AKP Harsono SH, Jumat (14/6) menguraikan, tersangka mendapat pesanan ganja melalui telpon genggam dari D, keduanya menyepakati lokasi transaksi di komplek Perum Puri Asri Comal. Petugas yang mengetahui hal itu langsung melakukan penyergapan di lokasi, benar tersangka masih berada di tempat untuk menunggu pembeli dengan barang bukti 2 bungkus daun ganja kering seberat 2,80 gram. 
     Nurohman langsung digelandang petugas untuk menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik guna mengungkap jaringan serta peredaran ganja yang telah dilakukannya. "Tersangka mengaku jika mendapat ganja dari RZ warga Comal yang pulang dari Jakarta sebanyak satu amplop seharga Rp 200 Ribu, ganja ini kemudian dibagi lagi menjadi paket kecil sebanyak 5 amplop,"jelasnya. 5 Amplop kecil ganja itu kemudian dijual lagi dengan harga Rp 50 ribu/amplop, 2 bungkus telah dibeli oleh J warga Bodeh seharga Rp 100 Ribu, sedangkan 2 amplop lainnya sudah dipesan oleh D namun keburu tertangkap petugas sebelum transaksi dilakukan, sementara satu amplop lainnya digunakan sendiri. 
     Kapolres menghimbau kepada para Guru agar terus menerus mensosialisasikan tentang bahaya narkoba dan kepada para orang tua agar benar – benar mengawasi perilaku anak – anaknya, supaya tidak terjerumus kedalam narkoba, mengingat jaringan penjualan narkoba sudah merambah dengan sasaran anak – anak pelajar.” jika menemukan sesuatu hal yang mencurigakan masyarakat bisa menginformasikan kepada petugas melaluiPolri terdekat atau melalui pesawat telphone nomor 110 dan atau melalui SMS Gateway nomor 08170249000” tambahnya. (heri) 

OL: 23 Juni 2012

TRABAS IKUT MENYEMARAKAN HUT BHAYANGKARA KE 67.

Ratusan motor Trail melewati jalan protokol Pemalang
PEMALANG (Media Rakyat), Ratusan motor trail dilepas dari Mapolres Pemalang untuk mengikuti kampanye pelopor keselamatan berlalu-lintas dan olahraga bersama ketangkasan berkendaraan di hutan Penggarit kemarin.  
      Jumadi selaku Ketua Panitia mengatakan, kegiatan untuk memperingati HUT Bhayangkara tersebut diselenggarakan bersama Komunitas Trail Adventure Pemalang (KTP). Diikuti penggemar olahraga motor trail dari Pekalongan, Tegal dan daerah sekitarnya. Diramaikan juga penggemar jeep offroad S'tapax Pemalang. Ratusan trail dilepas oleh Wakapolres Kompol Iskandar S Pane SIK mewakili Kapolres AKBP Tjuk Winarko SH MH. Hadir pula para kapolsek. Kedati trabas hari itu tidak disediakan hadiah dooprize hanya hiburan musik, namun peserta yang mengikuti sangat antusiasme. 
     Dari mapolres pengendara trail dengan dikawal Satlantas mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas melewati sejumlah jalan protokol hingga Lapangan Penggarit. Di lapangan Penggarit diadakan bakti sosial memberikan bantuan kepada beberapa pengurus musala dan olahraga pemuda. 
    Menurut Jumadi, kendati hanya latihan bersama namun tidak mengurangi keasyikan peserta dalam mencoba medan laga. Karena rute yang dilalui berupa sungai dan parit-parit. Bahkan ada medan yang seperti huruf V sehingga pengendara banyak yang jatuh. ''Belum lagi tanjakan Sibelis dengan kemiringan hampir 80 derajat, peserta banyak yang takluk, motornya tak bisa naik sehingga perlu bantuan Panitia untuk ditarik,'' katanya. (heri) 

OL : 22 Juni 2013.

BHAKTI SOSIAL POLRES PEMALANG DALAM RANGKA HUT BHAYANGKARA KE.67

anggota Polres Pemalang saat melaksanakan bakti sosial
Pemalang (Media Rakyat ).Puluhan anggota jajaran Polres Pemalang menggelar sejumlah kegiatan sosial dalam rangka HUT Bhayangkara Ke-67 salah satunya diwujudkan dengan melakukan karya bhakti di sejumlah titik, seperti halnya yang dilakukan di depan RSUD Dr M Ashari, Jumat (7/6).
       Kapolres Pemalang AKBP Tjuk Winarko SH MH melalui Kasubag Humas AKP Harsono, kepada Sejumlah Wartawan “menyatakan jika kegiatan bersih-bersih di depan rumah sakit merupakan tahap I atau pertama kalinya. Sebab minggu depan akan dilakukan kegiatan serupa yakni di depan Pasar Pagi Pemalang, dan berikutnya di Terminal Bus Pemalang. 
     Dan masih banyak kegiatan lainnya yang belum dilaksankan sepertia dalam waktu dekat ini kegiatan penanaman pohon dilingkungan taman rekreasi widuri dalam waktu dekat akan dilaksanakan oleh Polsek Pemalang. "Giat dilaksanakan sebagai salah satu pendekatan kemitraan antara Polri dengan masyarakat, agar petugas lebih mengenal lingkungan dalam bermasyarakat. Adapun tema HUT Bhayangkara Ke-67 adalah sinergitas kemitraan dan anti KKN, wujudkan pelayanan prima, Gakkum dan Kamdagri mantap sukseskan Pemilu 2014,"tegasnya. (heri) 

OL : 22 Juni 2013.

Tuesday, 18 June 2013

POLRES TEGAL GELAR REKONTRUKSI PEMBUNUHAN DI KEBUN TEBU DESA PENUJAH

Adegan saat tersangka membunuh korban dengan batu
Slawi (Media Rakyat) Rekontrusi pembunuhan sadis yang dilakukan Tersangka Angga Sundawa (22) warga Desa Wangandawa Kec. talang Kab. Tegal terhadap kekasihnya sendiri Arantxa Ramadhanie Prayitno (19) alias Saza alias Amel (Korban) warga Jl Sindoro, Mejasem Kec. Kramat Kab. Tegal, Senin (17/06/2013) kemarin berlangsung dengan 11 adegan. 
       Dari hasil Rekontruksi menyimpulkan, korban Arantxa Ramadhanie prayitno awalnya diajak ketempat perkebunan Tebu di desa Penujah Kec. Kedung banteng, setelah sampai di lokasi pelaku memarkirkan sepeda motor Honda Vario ditepi Jalan setapak area kebun tebu, kemudian keduanya berjalan bersaman menuju persawahan untuk foto-foto dengan menggunakan HP milik Tersangka, setelah selesai foto mereka kembali jalan beriringan menuju ke tengah-tengah kebun tebu, sebelum jongkok Korban meminjam HP milik Tersangka untuk memindahkan lagu,  Korban dengan posisi jongkok dan Tersangka berdiri disampingnya,  saat itulah Korban mengatakan pada Tersangka kalau dirinya sedang hamil dan meminta pertanggung jawaban, kalau tidak mau korban akan memberitahukan pada orang tuanya. 
Adegan saat Korban meminta pertanggungjawaban
    Mendengarkan ucapan tersebut Tersangka mulai panik. dari situlah Tersangka mulai melancarkan aksinya sambil melihat kanan kiri tersangka melihat batu disamping kanan tepat dia berdiri. Tersangka mengambil batu tersebut kemudian memukulkannya kekepala Korban yang sedang duduk disampingnya hingga Korban tejatuh. Melihat Korban terjatuh Tersangka kembali memukul dengan batu tersebut hingga Korban tak sadarkan diri. Setelah kejadian itu Tersangka kemudian membuang batu tersebut tak jauh dari lokasi,  tubuh Korban yang bersimbah darah lantas digeser ketepi jalan setapak area kebun tebu, melihat Korban taksadarkan diri Tersangka pun mengambil barang-barang milik korban seperti HP, dompet dari saku Korban. Tersangka kemudian meningalkan lokasi tersebut dengan membawa motor milik Korban menuju ke kota tegal. 
      Kapolres Tegal AKBP Tomy Wibisono SIK melalui Kasat Reskrim AKP Sugeng SH,MH menjelaskan bahwa kejadian pembunuhan yang dilakukan Angga Sundawa terhadap Arantxa Ramadhanie Prayitno terjadi pada Tanggal 22 Februari 2013, " Pelaku berhasil ditangkap di Riau setelah dua bulan kabur dan dinyatakan sebagai DPO " Jelasnya (Farid/MR/99).

OL : 18 Juni 2013.

Friday, 14 June 2013

USULAN DESA BANTUAN RTLH SEGERA TERWUJUD

R i s u n
Slawi (Media Rakyat), Usulan masing-masing Desa yang ada di kab Tegal yang Melalui Rapat MUSRENBANG di Kecamatan  agar masyarakat yang kurang mampu nantinya bisa mendapatkan bantuan untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), rupanya akan segera terwujud hal tersebut dikarenakan Pemerintah Kab. Tegal segera akan memberi bantuan terhadap masyarakat yang rumahnya masuk dalam kategori RTLH.
      Kepala BAPERMADES Kab. Tegal Budi Sukamto S.ip, melalui Kabag Pengembangan Desa Dan Kecamatan Risun, Kamis (12/06/2013) menjelaskan. bahwa Dirinya akan secepatnya melaksanakan survai ke tiap Kecamatan yang ada di Kab. Tegal guna  mendata apa yang telah menjadi usulan masyarakat Desa . "Survai dimulai tanggal (10/06/2013) kemarin, dan sementara Kecamatan yang telah kami data baru di Kec.Pangkah dengan jumlah 48 rumah yang masuk dalam kategori RTLH, adapun bantuan nantinya akan langsung disalurkan melalui Rekening Tim Pelaksana (TIMLAK) Desa, untuk belanja kebutuhan bahan material bangunan" pungkasnya (Farid/MR/99)

 

Wednesday, 12 June 2013

SEORANG TUKANG JAHIT CABULI ANAK-ANAK DIBAWAH UMUR

Pelaku saat di tahanan Polsek Talang
Slawi (Media Rakyat), Malang sungguh nasib ke lima gadis yang rata-rata usianya masih dibawah umur yang semuanya warga Desa Pacul Kec. Talang Kab. Tegal. Mereka diduga jadi korban asusila (Pencabulan) yang dilakukan oleh Fatkhuri (45 Tahun) warga Desa Pacul Rt 12/02 Kec. Talang Kab. Tegal. Fatkhuri digelandang oleh anggota Polsek dirumahnya pada hari Selasa (11/06) sekitar pukul 20.00 WIB. Fathuri yang keseharian nya bekerja sebagai tukang jahit mengaku kalau perbuatannya sudah dijalani sejak setahun yang lalu, Kelima korban tersebut diantaranya berusia  7 thn,  8 thn, 11 thn,  3 thn dan 6 thn, kesemuanya  tak lain adalah tetangganya sediri. 
      Kapolsek Talang AKP Dwija Utama SH, mengaku mendapat kabar tesebut dari warga melalui telepon selulernya pada pukul 18.20 WIB dan langsung direspon Polsek Talang dengan menurunkan anggotanya yang  langsung mendatangi TKP dan  mengamankan Pelaku pencabulan tersebut dari rumahnya, Pelaku langsung di gelandang ke Mapolsek Talang guna mencegah tindakan yang tidak di inginkan.
   Dwija juga menjelaskan, berdasarkan pengkuan Pelaku saat di interograsi, korban sementara berjumlah lima orang, namun tidak menuntut kemungkinan masih ada korban lainya,. karena berdasarkan data yang telah dihimpun Anggota Polsek Talang di TKP, masih ada korban yang masih belum melapor ke pihak Polsek Talang, Guna penyidikan lebih lanjutmengingat semua korban masih dibawah umur maka kasusnya  diserahkan ke Unit PPA Polres Tegal " Kami menghimbau kepada masyarakat agar lebih hati-hati dan waspada dalam menjaga dan mengawasi anak-anak perempuannya, agar masa depannya tidak terenggut oleh perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab". Pungkasnya. (Farid/MR/99)

OL: 12 Juni 2013.

KABUPATEN TEGAL RAIH ADIPURA KATEGORI KOTA KECIL

Piala Adipura diarak keliling Kota Slawi
Slawi (Media Rakyat) Kabupaten Tegal  kembali meraih Piala ADIPURA yang ke dua kategori kota kecil, Keberhasilan itu semua berkat kerjasama antara PEMKAB TEGAL, Dinas BLH, DISPERINDAG, SATPOL PP dan Kecamatan slawi sendiri yang mau menjaga kebersihan lingkungan dan perbaikan infrastuktur diseluruh wilayah kota slawi pada hari Selasa (11/06/2013).
       Piala ADIPURA dikirab keliling di jalan Protokol sekitar kota Slawi dengan diikuti rombongan dari Usur terkait, mulai dari Dinas, Camat, Kades  dengan menyertakan  sejumlah PNS, Guru dan Siswa-siswi SD yang menyambut kedatangan Piala Adipura berdiri menunggu didepan pintu gerbang PEMKAB Tegal.
        Kegembiraan dan sorak sorai terlihat ketika  rombongan arak-arakan yang membawa  Tropi piala ADIPURA yang di pegang oleh Duta wisata Kab Tegal melintas disekitar Alun-alun Slawi, karena  merasa senang bisa melihat secara langsung Piala ADIPURA yang selalu diharapkan setiap Kota yang ada di Indonesia.
     . Kepala BLH Kab. Tegal  Drs. Agus Subagiyo MM. Menerangkan PEMKAB Tegal sebelumnya di tahun 2012 juga mendapatkan Piala ADIPURA. BLH yang didukung institusi lainnya dalam melakukan upaya perbaikakan insfrastuktur seperti Drainase dan kebersihan jalan disekitar ibu kota kabupaten yang menjadi titik penilaian tim ADIPURA. "Kami sudah berusaha secara  maksimal untuk mendapatkan ADIPURA dan semua  itu berkat kerja sama antara BLH, SATPOL PP dan Kecamatan Slawi sendiri, Hingga Kab Tegal bisa meraih ADIPURA dengan kategori kota kecil". jelasnya. (Farid/MR/99)

OL : 12 Juni 2013.

Monday, 10 June 2013

DANA APBD UNTUK PILKADES KAB. TEGAL TERLAMBAT DICAIRKAN

Fakihurohim SSos MM
Slawi (Media Rayat) Anggaran dana Pemilihan Kepala Desa (PILKADES) yang bersumber dari APBD  Kab. Tegal,  hingga saat ini belum tersalurkan kepada Panitia Pilkades di 140 Desa yang telah melaksanakan kegiatan  PILKADES. Aggaran dari APBD tersebut rencananya untuk satu Desa sebesar 10 juta rupiah dan anggaran tersebut  baru disalurkan  kepada pengawas kecamatan atau MUSPIKA sebesar 3 juta rupiah  sedangkan sisanya 7 juta rupiah hingga sekarang belum juga di terima pihak panitia PILKADES. 
      Untuk melaksanakan kegiatan  PILKADES panitia mengali dana dari masyarakat terutama calon Kades yang dibebani sejumlah uang untuk biaya pelaksanaan dan  Kades terpilih mengeluarkan dana pribadi untuk kegiatan pelantikan sesuai jaduwal pelantikan sudah ditentukan. 
     Kabag Pemerintahan Kab. Tegal Fakihurohim, S.Sos.MM saat ditemui diruang kerjanya menjelaskan. PEMKAB Tegal sudah siapkan dana sebesar 550 juta untuk 55 desa dan secepatnya akan segera dicairkan ke rekening masing-masing. adapun Desa mana saja yang akan mendapatkan belum dijelaskan secara rinci, yang jelas PEMKAB Tegal mengutamakan untuk Desa yang lebih awal melaksanakan PILKADES. Fakih juga menghimbau untuk Desa yang belum mendapatkan diminta sabar menunggu, " untuk Desa lainya akan diusulkan nanti di perubahan anggran kira-kira sekitar bulan Oktober sampai November" pungkasnya. (Farid/MR/99)

OL : 10 Juni 2013.

Saturday, 8 June 2013

TRADISI TAWURAN SEBAGAI UJUD RASA SYUKUR

Warga berebut uang  tawuran
Slawi (Media Rakyat) Masyarakat pasti beranggapan jika mendengar kata Tawuran pastinya berfikiran pada bentrok fisik anak Sekolah atau pelajar dijalanan, seperti yang sering disiarkan dimedia masa. Tapi tawuran yang satu ini berbeda, kerena ini merupakan sebuah adat masyarakat yang di lestarikan di Desa Kebasen Kec, Talang Kab, Tegal. kebiasaan tersebut sudah di jalani selama bertahun-tahun oleh warga Desa Kebasen tersebut mana kala sedang menerima kebahagiaan dunia, misalnya Khitanan, pernikahann, salah satu keluarga yang baru sembuh dari sakit, melahirkan anak, lulus Sekolah, dan diterima kerja di sebuah perusahaan, sebagai wujud rasa syukur pihak keluarga akan menawurkan sejumlah Uang logam dengan nominal yang  tergantung kemampuannya. 
     Dalam Tawuran tersebut yang berebut  bukan hanya anak kecil tetapi juga orang dewasa,  baik pria atau wanita yang mampu maupun kurang mampu pun ikut beramai-Ramai berebut uang tawur tersebut.
    
Arfan menunjukan uang hasil tawur
    Arfan (12Tahun) yang ikut berebut uang Tawur merasa gembira  walau hanya mendapatkan uang sebesar Rp 3500, karena untuk mendapatkan uang tersebut baginya  tidaklah mudah, karena Dia harus berebut dan bertumpang tindih dengan yang lain untuk mendapatkan uang tersebut. 
      Sementara itu Ustad Sobandi (57 tahun) warga Kebasen menjelaskan. tradisi semacam itu sudah ada sejak beliau kecil dan hingga sekarang masih ada, apalagi kalau hari Jumat setelah menunaikan Shalat Jumat, warga sudah ramai manunggu Tawur. Hal tersebut nampak perbedaannya dengan Desa lain disektarnya  yang sudah mulai meningalkan tradisi terbut. Sobandi juga menambah kan, uang yang akan ditawurkan sebelumnya sudah dicampur dengan beras kuning, permen, kacang tanah dan ajanan anak lainnya. Beras kuning melambangkan kebersamaan, sedang jajanan anak melambangkan kemeriayahan "Dahulu masyarakat memakai jajanan juada pasar, berhubung sekarang juada sudah jarang ditemui jadi sekarang warga mengganti dengan jajanan anak". Pungkasnya. (Farid/MR/99).

OL: 8 Juni 2013.

TOLAK KENAIKAN HARGA BBM DENGAN AKSI TUBUH BERBALUR CAT

Demo masa menolak kenaikan BBM
Kendal (Media Rakyat), Puluhan aktivis dan seniman di Kendal Jumat (07/06) pagi menggelar aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM dengan berjalan kaki dan aksi teatrikal. Dalam aksinya, massa menuntut Pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga BBM dan gulingkan pemerintahan SBY- Boediono karena dianggap gagal. 
     Dengan tubuh dibaluri cat, tiga seniman Kendal yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat Kabupaten Kendal berjalan kaki menyusuri Pantura Kendal. Dibelakangnya, puluhan aktivis membentangkan spanduk dan poster penolakan kenaikan harga BBM yang akan dilaksanakan bulan Juni ini. Sepanjang perjalanan, massa meneriakan yel-yel gulingkan pemerintah SBY-Boediono serta menolak dengan tegas kenaikan harga BBM. Seniman juga menggelar teatrikal dengan membawa jerigen sebagai simbol penderitaan rakyat jika harga BBM naik. 
     Massa menilai kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan harga kebutuhan pokok dan berdampak pada rakyat kecil. Massa juga menolak pemerintah mencabut subsidi BBM serta menuntut pemerintah menyediakan pendidikan dan kesehatan gratis untuk rakyat. “Sejatinya rencana kenaikan BBM dan listrik adalah rencana jangka panjang dari pemerintah dalam rangka menghapuskan subsidi. Penghapusan subsidi merupakan salah satu bentuk dari program ekonomi neo liberalisme atau penjajah gaya baru,” teriak Kelana dalam orasinya. 
       Puluhan massa ini tertahan di depan gedung DPRD Kabupaten Kendal dan tidak dapat masuk ke Gedung Rakyat. Massa menggelar orasi dan meminta Wakil Rakyat ikut mendukung penolakan terhadap rencana kenaikan harga BBM. Massa ditemui dua anggota DPRD Kendal dari Fraksi Kebangkitan Bangsa dan Fraksi PDI Perjuangan yang ikut berorasi dan mendukung penolakan kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM belum tepat waktunya,” ujar Sugiarto, anggota FKB DPRD Kendal. Dua anggota DPRD Kendal ini juga membubuhkan tanda tangan di pernyataan sikap Front Perjuangan Rakyat Kabupaten Kendal sebagai bentuk dukungan aksinya. (Ning Kendal).

OL : 8 Juni 2013.

Cikendung Rintisan Desa Pariwisata di Pemalang Selatan

Situs purbakala Batu Lingga Cikedung
Pemalang (Media Rakyat), Cikendung merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang, yang berudara sejuk di tengah hamparan kebun teh di lereng utara Gunung Slamet. Desa berpenduduk ramah yang berada pada ketinggian antara 700 hingga 800 meter diatas permukaan laut tersebut memiliki sederet potensi dan saat ini telah dicanangkan menjadi desa pariwisata. 
       Dengan luas mencapai 700 hektar, Cikendung terdiri dari 3 dusun dengan jumlah penduduk 5.554 jiwa yang tinggal di 1.494 somah (rumah). Sebagian besar warganya hidup sebagai petani yang membudidayakan tanaman pangan seperti sayur mayur dan palawija. Selebihnya adalah buruh yang bekerja di areal kebun teh milik PT Perkebunan Nusantara IX. Selain bercocok tanam sebagian warga juga memelihara ternak seperti kambing maupun sapi. Keberhasilan berternak sapi warga desa ini sejak tahun 2008 lalu mengawali sebuah terobosan teknologi tepat guna dengan pemenfaatan limbah atau kotoran sapi menjadi sumber energi rumah tangga, bio gas.
Kades Cikedung Slamet HS
     Seperti disampaikkan Kepala Desa Cikendung, Slamet (51), bio gas dari kotoran ternak sapi hingga saat ini digunakan di 70 rumah warga. “Selain untuk memasak juga digunakan untuk lampu di rumah,” jelas Slamet yang terpilih kembali menjadi kepala desa baru-baru ini. Menurut dia, potensi yang dimiliki desanya menjadi faktor pendukung disamping warganya memang ingin desanya lepas dari ketertinggalan. “Dulunya disini desa tertinggal, kalau dibiarkan ya selamanya akan tertinggal, nah kalau ingin maju ya jadi desa wisata,” terang dia seraya menambahkan bahwa warganya memiliki semangat yang kuat untuk lepas dari ketertinggalan.
Potensi Pendukung 
       Selain panorama alam yang terdukung faktor geografis, Cikendung memiliki potensi masyarakat yang telah berkembang. Yakni kegiatan bertani warga yang memiliki nilai wisata agro. Kerajinan tangan seperti anyaman bambu, bubut kayu, daur ulang limbah plastik dan kerajinan sangkar burung. Potensi lain yang pantas ditampilkan adalah produksi makanan kecil yang dikelola warga dan telah dipasarkan hingga desa-desa sekitar berupa keripik jagung, reginang singkong dan reginang ketan dan makanan kecil lainnya. Yang tak kalah penting di desa ini adalah keberadaan potensi seni budaya yang tetap terpelihara di tengah masyarakatnya. Antara lain seni pedalangan wayang kulit dan seni Silakupang atau kesenian Sintren, Lais dan Kuda Kepang. Ketiga kesenian tradisional ini pernah membawa nama Cikendung ke tingkat nasional ketika dipentaskan di TMII Jakarta dan di Legian Bali. 
      Keberadaan potensi pendukung inilah yang mendorong dibentuknya klaster. Sebagaimana disampaikan seorang perangkat desa, Wahyu (43). Dalam rangka menunjang desa wisata yang dicanangkan telah dibentuk klaster makanan khas, klaster kerajinan dan klaster seni budaya. Melalui klaster tersebut, menurut Wahyu yang menjabat sebagai Polisi Desa (Poldes) Cikendung itu, tamu yang berkunjung akan mendapatkan pelayanan sehingga menjadi betah. Wahyu menambahkan, di desanya juga terdapat potensi cagar budaya berupa candi (makam kuno) dan sebuah artefak berupa batu lingga. 
     Keberadaan keduanya tetap terawat baik. Situs Batulumpang yang berbentuk lingga dan Candi Cibengang yang berisi dua makam kuno berada di lingkungan dusun Kubang. Menurut dia, dua makam kuno di Candi Sibengang, adalah makam dua tokoh desa setempat yang berjuang melawan penjajah di abad 17-an. “Namanya Mbah Tuwuh dan Mbah Margalangu,” jelasnya. Desa Cikendung sendiri kemungkinan sudah ada sejak jaman Kerajaan Pajajaran dan Majapahit. Namun sangat disayangkan tidak ada data tertulis yang bisa dijadikan referensi sejarahnya. Betapa pun juga desa di lereng Gunung Slamet ini telah menggeliat bangkit mengejar ketertinggalan. Terbukti meski lokasinya terpencil lebih 60 kilometer jaraknya dari pusat pemerintahan Kabupaten Pemalang, Cikendung telah berulangkali meraih prestasi pembangunan. Tahun 2010 lalu Cikendung mendapat penghargaan dari Presiden dalam rangka puncak peringatan Hari Ibu ke 82. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Slamet selaku Kepala Desa Cikendung dari Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sebuah acara di TMII Jakarta pada 22 Desember 2010 lalu. 
      Apabila canangan Cikendung sebagai desa wisata benar menjadi kenyataan, maka setidaknya apa yang diharapkan warganya akan mendapatkan percikan titik terang. Panorama sekitar yang indah alami, beragam potensi pendukung yang siap diberdayakan, akan menjadi nilai tambah yang tak ternilai jika dipadu dengan semangat warga yang ingin mengentas ketertinggalan. Keindahan alam desa Cikendung tak hanya dimiliki oleh warganya, tetapi juga siapa pun yang ingin datang bertandang.(Ruslan Nolowijoyo).

OL : 8 Juni 2013.

Wednesday, 5 June 2013

Kemlu dan KKP Gelar Pelatihan Konservasi Bagi Negara Asia Pasifik

Tegal (Media Rakyat), Sebagai bagian dari dukungan Indonesia terhadap South-South Cooperation (Kerja Sama Selatan-Selatan) dan komitmen Indonesia untuk berperan dalam kancah pembangunan ekonomi masyarakat dunia, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyelenggarakan pelatihan internasional bagi negara-negara sahabat. Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk aktif dalam pembentukan keseimbangan pembangunan ekonomi dengan memperkuat dan meningkatkan hubungan ekonomi negara-negara berkembang yang menjadi tujuan dari kerja sama Selatan-Selatan, hasil kerja sama Kemlu dengan Kementerian terkait. 
      Pada kesempatan ini Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (Ditjen IDP) Kemlu bekerja sama dengan Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menyelenggarakan International Training Program on Marine Protected Area Management Planning, tanggal 3-13 Juni 2013, di Tegal, Jawa Tengah. Kerja sama Kemlu dan KKP pada penyelenggaraan pelatihan ini bukanlah hal baru. Dalam lima tahun terakhir, Kemlu dan KKP telah menyelenggarakan 11 pelatihan internasional bagi SDM kelautan dan perikanan yang diikuti oleh 200 orang peserta dari 26 negara. 
      Ruang lingkup pelatihan terus dikembangkan. Semula pelatihan fokus di bidang penangkapan ikan dan budidaya, namun dua tahun ini ruang lingkup diperluas menjadi penanganan ikan pasca panen dan bahkan tahun ini dilaksanakan pelatihan yang bernuansa pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Pada pelatihan ini para peserta terdiri dari 10 orang dari kawasan Asia Pasific (Papua Nugini, Fiji, Kiribati, dan Timor Leste) serta 3 orang dari Indonesia (Sorong, Papua Barat), bertempat di Hotel Karlita Tegal dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Tegal. 
      Materi pelatihan adalah kombinasi materi MPA 101 dan MPA Planning Management milik National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) sebanyak 70 jam pembelajaran. Selain itu, dilakukan pula Field Trip di kawasan silvofisheries Tegalsari. Kegiatan Field trip ini merupakan praktek penyemaian dan penanaman bakau serta budidaya kepiting soka yang dilanjutkan dengan kunjungan ke pusat kerajinan Tegal.  Bertindak sebagai fasilitator pelatihan berasal dari Institut Pertanian Bogor; Conservation Indonesia; The Nature Conservancy; BPPP Tegal. Adapun narasumber pelatihan berasal dari Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Bakau Mulya dan P2MKP Griya Karya Tiara Kusuma. 
       Kepala BPSDM KP, Suseno Sukoyono, pada sambutannya saat membuka pelatihan, Selasa (4/6), di BPPP Tegal, mengatakan penentuan jenis pelatihan kali ini berdasarkan bentuk komitmen Indonesia untuk bersama-sama dengan negara sahabat di kawasan regional untuk meningkatkan pengembangan pengelolaan kawasan konservasi perairan. Hal ini tidak lepas dari posisi Indonesia yang mempelopori The Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) sebagai sebuah kerja sama yang diikuti enam negara (Indonesia, Malaysia, Papua New Guinea, Philippines, Solomon Islands and Timor Leste) sejak tahun 2007. Selain itu, pertimbangan pemilihan jenis pelatihan juga berdasarkan komitmen KKP untuk melaksanakan pembangunan kelautan dan perikanan berkelanjutan dengan konsep blue economy. Presiden Susilo Bambang Yuhyono pada Rio+20 Summit Sidelines di Brazil Tahun 2012 berkomitmen untuk memperkuat upaya Indonesia guna membangun blue economy yang akan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan di seluruh daerah laut dan pesisir. Ia menegaskan kembali kepemimpinan Indonesia pada CTI untuk kehidupan laut, keamanan pangan, dan perubahan iklim. Menurut Suseno konsep blue economy merupakan pembangunan berbasis sumberdaya kelautan dan perikanan yang dilandasi prinsip-prinsip peningkatan dan keseimbangan antara pertumbuhan dan pemerataan, efisiensi alam, tidak merusak lingkungan, peningkatkan pendapatan dan perluasan lapangan pekerjaan melalui pengembangan usaha dan investasi inovatif dan kreatif untuk kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan sosial. Pada kongres dunia blue economy di Madrid, Spanyol, bulan April lalu, Indonesia telah menyampaikan langkah-langkah yang telah dilakukan dalam kerangka blue economy, yang akan ditindaklanjuti dengan sinergi yang lebih luas bersama negara-negara lain yang juga memiliki komitment yang kuat dalam mengembangkan pembangunan yang berkelanjutan berbasis blue economy. Karenanya tak heran, komitmen Indonesia terhadap isu-isu konservasi sangatlah besar. 
      Salah satu target yang akan dicapai Indonesia adalah luas kawasan konservasi perairan seluas 20 juta ha pada tahun 2020, di mana pada tahun 2012 telah tercapai luas kawasan konservasi perairan seluas 15,78 juta ha. Sementara itu sampai dengan tahun 2014 diperlukan lebih dari 2.544 pengelola kawasan konservasi perairan yang terdiri dari Managerial Level, Middle Level, dan Ranger Level. Untuk memenuhi target pemenuhan SDM kommpeten tersebut, BPSDM KP telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan pelatihan (MPA 101, EAFM, GIS, Tourism Guidance, Public Consultation, dsb) yang selama tiga tahun terakhir telah mencapai jumlah 981 peserta. Ia menambahkan, dalam rangka mempersiapkan SDM pengelola kawasan konservasi tersebut, KKP telah menyusun standar kompetensi khusus pada pekerjaan perencanaan pengelolaan kawasan konservasi perairan. 
      Standar ini selanjutnya menjadi sumbangsih kami yang juga dapat menjadi referensi bagi pengembangan kawasan konservasi perairan di kawasan regional. Suseno berharap pelatihan ini memberikan kesempatan peserta untuk belajar pengalaman Indonesia secara praktek mengenai manajemen fundamental dan perencanaan untuk daerah perlindungan laut. Ia juga berharap bahwa pelatihan ini akan memainkan peran penting sebagai forum untuk bertukar ide antara Indonesia dan peserta dari negara-negara sahabat untuk membangun sinergi dan kerjasama dalam pembangunan kelautan dan perikanan. “Saya percaya bahwa melalui fasilitas pelatihan yang tersedia serta fasilitator dan narasumber yang berpengalaman, para peserta akan memperoleh keterampilan dan pengalaman yang sangat berharga, jejaring yang kuat, serta dapat menerapkannya di negara masing-masing dan menularkan ilmunya pada masyarakat setempat” tambah Suseno.  (Humas BPSDM KP) 

OL : 5 Juni 2013.

Monday, 3 June 2013

HASIL REKAPITULASI KPU KAB. TEGAL, PASANGAN GANJAR-HERU UNGGUL 40,87 %

Ketua KPU menyerahkan rekapitulasi kepada saksi
Slawi (Media Rakyat), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab. Tegal mengadakan rekapitulasi hasil perhitungan suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah tahun 2013, pada Hari Minggu (2/6) bertempat di Gedung Wanita Slawi yang dihadiri oleh Muspida, PPK, Panwas serta Saksi Pasangan Cagub dan Cawagub Nomor urut 2 (Bibit- Sudijono) dan Nomor urut 3 ( Ganjar-Heru) sedangkan untuk Nomor urut 1 ( HP-Don) tidak hadir tanpa Pemberitahuan dan keterangan. 
Ketua KPU Kab. Tegal Drs. Sukartono
      Dalam rekapitulasi tersebut seperti yang sudah diprediksi Masyarakat Kab. Tegal pasangan No. urut 3 (Ganjar Heru) unggul dalam perolehan suara tersebut dengan perolehan total 222,049 suara (40,87 %) disusul pasangan No. urut 1 ( HP-Don) dengan perolehan total 178.027 suara (32,77%) dan yang terakhir pasangan No. urut 2 (Bibit-Sudijono) dengan perolehan total 143.168 suara (26,35%), dari keseluruhan suara sah yang masuk sebesar 543.224 suara, ditambah suara tidak sah sebesar 29.159 maka total suara sebesar 572.403 suara. 
     Dari 18 Kecamatan yang ada di Kab. Tegal pasangan No urut 3 (Ganjar-Heru) unggul di 13 kecamatan diantaranya Margasari, Balapulang,Pagerbarang, Lebaksiu, Kedungbanteng, Pangkah, Slawi, Adiwerna, Tarub, Kramat, Suradadi, Warureja dan Dukuhwaru. Sedangkan No urut 1 (HP-Don) unggul di 5 kecamatan yaitu Bumijawa, Bojong, Jatinegara, Talang dan Dukuhturi. Untuk pasangan No. urut 2 (Bibit-Sudijono) tidak memperoleh keunggulan satupun di Kecamatan yang ada di Kab. Tegal. 
      Menurut Ketua KPU Kab. Tegal Drs. Sukartono, Pelaksanaan Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Tahun 2013 berjalan dengan baik, namun masih disayangkan ada penurunan sekitar 4 % partisipasi masyarakat dibandingkan dengan Pilgub sebelumnya “ Pilgub Jateng hampir mendekati selesai tinggal nanti pada tanggal 4 Juli kita berangkat untuk rekapitulasi KPU Jateng “ Pungkasnya. (Tim.MR99)

DESA CIKEDUNG, PULOSARI DISIAPKAN MENJADI DESA WISATA

Budaya pertunjukan Lais dan Sintren
PEMALANG (Media Rakyat), Desa Cikendung Kecamatan Pulosari Kab. Pemalang terus digenjot untuk menjadi Desa wisata, terkait hal tersebut Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Forum Rembug Klaster Pariwisata Terpadu Penyiapan Desa Wisata Cikendung dengan menghadirkan sejumlah pihak terkait seperti Biro Wisata, FEDEP, BPPD, masyarakat termasuk Iinas dan Instansi terkait di Balai Desa tersebut pada hari Selasa (28/5). 
      Menurut Ketua Klaster Pariwisata Terpadu, Drs Tandiono, saat ini di Kabupaten Pemalang sudah ada 4 desa wisata yakni Banyumudal,Nyamplungsari, Sikasur, Blendung, sedang yang masih dalam rintisan yaitu Desa Mojo dan Cikendung. Pengembangan desa wisata ini perlu, karena tren sekarang wisatawan lebih memilih obyek-obyek wisata tradisional bukan yang sudah ada. "Namun perlu diketahui pembangunan wisata bukan terpaku pada obyek saja, tetapi pada beberapa faktor pendukung seperti produk unggulan budaya dan kesenian tradisional. Dan semua itu sebenarnya ada hanya saja belum tergali dan dikembangkan,"jelasnya. 
      Senada apa yang disampaikan Setya Teguh Yuwana AMd SE,yang mengungkapkan Desa Cikendung memang layak untuk dikembangkan menjadi salah satu desa wisata di Kabupaten Pemalang, tergantung bagaimana cara mengemas dan menjualnya kepada wisatawan, sebab perlu diketahui bahwa dalam dunia wisata apa yang bagi kita biasa belum tentu biasa bagi orang lain. Potensi yang menjual di Cikendung antara lain lokasi desa yang berada di bawah kaki Gunung Slamet, dengan variasi pemandangan berupa hutan pinus, sawah serta kebun teh. Bahkan situs peninggalan berupa Watu Lumpang yang berbentuk lingga serta Curug Watu Lawang juga bisa ditemui dengan mitos masing-masing yang melekat, belum lagi seni budaya tradisional Silakupang yang tidak ditemui di daerah lain. 
       Mengenai rencana pembukaan Desa Cikendung menjadi Desa Wisata tidak akan mematikan daerah atau obyek wisata lain, sebab nantinya akan digabungkan menjadi jalur wisata terpadu yang dikemas dalam satu paket perjalanan, sehingga semuanya dapat berkembang secara bersama-sama "Perlu diketahui juga ada Forest Tracking yang ternyata lebih menantang dibandingkan tempat lain, hanya saja daerah-daerah itu sudah lebih dahulu menjual menjadi satu obyek wisata," paparnya.(heri)

LAUNCHING PENGGUNAAN SMS CENTER KANTOR PERTANAHAN PEMALANG

Kakanwil BPN Jateng memberikan kenang-kenangan
PEMALANG (Media Rakyat). Kepala Kanwil Badan Pertanahan Jateng (BPN) A Samad Sumargo SH MH melihat langsung program layanan SMS Center Kantor Pertanahan Pemalang, yang ternyata lebih cepat dari slogan yang diutarakan yakni 5 detik untuk menjawab permintaan informasi dari pemohon sertifikat. Sebab setelah dilakukan peragaan secara langsung dengan disaksikan Wakil Bupati Mukti Agung Wibowo ST dan unsur Muspida, para Kepala Dinas/Instansi serta Lurah, ternyata server milik Kantor Pertanahan Pemalang mampu dengan cepat memberikan jawaban SMS tersebut. 
       Kepala Kantor Pertanahan Kab. Pemalang Kasten Situmorang SH. Dalam sambutannya menjelaskan bahwa SMS Center untuk memudahkan pelayanan Publik dibidang Pertanahan, dan layanan cepat itu tidak saja untuk menanyakan proses pensertifikatan, SMS Center merupakan inovasi agar memudahkan masyarakat mengetahui persyaratan pensertifikatan dan layanan Pertanahan, tetapi juga melayani pengaduan masyarakat. Menurutnya, apabila berkas pengaduan sudah terdaftar dikantor Pertanahan maka dengan SMS center ke 0821 3561 3561, seluruh masyarakat Pemalang, baik yang berada di Pemalang maupun diluar Pemalang, bahkan seluruh dunia, dapat memantau keberadaan berkas permohonannya berada di petugas mana, apa sudah selesai atau belum, dalam waktu 15 detik. SMS Layanan Publik Tercepat. 
      Dengan SMS para pemohon dapat mengajukan pengaduannya, hal ini akan mempermudah penangan pekerjaan bagi semua petugas. Dengan bantuan SMS Center ,semua pengaduan secara otomatis akan masuk ke HP semua petugas dan Pejabat yang menangani pekerjaan yang diadukan.Layanan SMS Center merupakan penjabaran dan pelaksanaan UU No. 28 tahun 1999 dengan tujuh azas . azas Kepastian hukum, Azas Ketertiban, Azas Keseimbangan, Azas Keterbukaan, Azas Proporsionalitas, Azas Akuntabilitas dan Profesionalitas. 
      Layanan melalui SMS Center ini merupakan pengembangan dari teknologi Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP) semua kegiatan yang diterima dientri ke dalam KKP. Ditambahkan, sejak 2 Januari hingga 24 Mei 2013 Pertanahan telah menyelesaikan 24 jenis sertifikat sebanyak 11.130 bidang. Antara lain sertifikat ganti nama, hak tanggungan, pemberian hak berdasarkan SK, pemecahan bidang, wakaf dan pemekaran wilayah. Kecepatan ini antara lain didukung layanan SMS Center yang merupakan pengembangan dari teknologi Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP).
      Usai ujicoba, dalam sambutannya Kakanwil BPN Jateng, mengutarakan jika pelayanan cepat merupakan suatu bukti wujud dari keseriusan dalam melayani masyarakat dalam bidang pertanahan. Meski demikian ia menghimbau agar hal itu tidak cepat puas dan berhenti berinovasi, melain tetap memberikan perhatian kepada beberapa persoalan pertanahan yang kadang kala muncul, tak hanya itu Program Prona dan tanah-tanah di pinggir wilayah hutan perhutani juga harus diperhatikan. "Saya puas ini bukan hanya slogan, cukup 3 detik ternyata saudara sudah bisa mengetahui pensertifikatan tanah yang sedang diproses," pungkasnya.(heri). 

OL : 3 Juni 2013.

MARINES CYCLING COMMUNITY KAMPANYE BIKE TO WORK

Dispen Kormar (Jakarta) Sejumlah daerah di Indonesia dan dunia sudah masuk ke masa transisi menuju era new normal, atau disebut juga denga...

Popular posts